Ribuan Massa Aksi di Pekanbaru Tolak UU Cipta Kerja
Selasa, 13 Oktober 2020 - 20:56:55 WIB
 

TERKAIT:
   
 

 PEKANBARU (DRC) - Aksi ribuan massa yang tergabung dalam Gerakan Rakyat dan Mahasiswa (GERAM) Riau yang menolak pengesahan UU Omnibus Law Cipta Kerja, Selasa (13/10/2020) dikawal ratusan aparat Kepolisian, TNI dan Satpol PP Riau berseragam lengkap. Meski juga menghadapi dua unit mobil Water Canon yang standby di lokasi, massa dengan tegas mengatakan aksi mereka murni karena solidaritas.

Dalam orasinya, mahasiswa menyampaikan aspirasi secara bergantian. Diantaranya menegaskan bahwa aksi yang sudah dilakukan dalam berapa hari terkair merupakan aksi murni pergerakan, bukan bayaran.

"Kami turun tidak ada yang membayar. Kami disini dari berbagai kampus ingin menyampaikan aspirasi, menolak Undang-undang Cipta Kerja yang lebih banyak berpihak kepada pebisnis," ujar salah seorang mahasiswa dalam orasinya. 

Mahasiswa dengan tegas kembali mengatakan aksi lanjutan mereka adalah sebagai bentuk solidaritas. Mahasiswa juga beberapa kali memastikan bahwa gerakan aksinya bukan bayaran.

Justru sebaliknya, mahasiswa menuding adanya pihak tertentu sengaja menyebarkan kabar aksi massa dibayar untuk mengkaburkan subtamsi dari tuntutan penolakan Undang-undang Cipta Kerja.

"Kami disini turun karena solidaritad. Kami cinta perdamaian. Kita disini satu suara. berjuang untuk rakyat," teriak mahasiswa.

Sementara itu, Wakil Gubernur Riau (Wagubri) Edy Natar Nasution, akhirnya menemui massa aksi unjuk rasa. Pada kesempatan itu, Wagubri Edy Nasution membacakan tiga poin tuntutan GERAM Riau. Pertama menolak dengan tegas UU Cipta Kerja (Omnibus Law) dan menuntut dibatalkannya UU Cipta Kerja.

Kedua, mendesak Presiden RI menerbitkan Perppu terkait UU Cipta Kerja (Omnibus Law). Ketiga, mengecam keras perilaku dan tindakan represif yang telah dilakukan aparat kepolisian.

Meski telah dibacakan tuntutan, massa masih tetap tidak menerima dengan alasan tuntutan yang dibacakan Wagubri tidak terdengar oleh semua massa yang jumlahnya ribuan orang itu.

Karena terjadi konflik kecil antar massa, akhirnya Wagubri didampingi Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, Danrem 031 Wirabima Brigjen TNI M Syech Ismed, Kasatpol PP Riau Hadi Penandio, dan Kadisnakertrans Riau meninggalkan lokasi aksi.

Setelah menemui massa, Wagubri bersama Forkopimda menggelar rapat terbatas di ruang transit kantor Gubernur Riau. Hingga berita ini dinaikan, massa aksi masih bertahan di lokasi. (rid)

 
 
Redaksi | RSS | Pedoman Media Siber Copyright © 2017 by detakriau.com. All Rights
 
 
22:52 | WARTAWAN DETAK RIAU DIBEKALI KARTU PERS DALAM PELIPUTANNYA, JIKA MENCURIGAKAN HUB 0813-655-81599 - - - -