58 Tahun Golkar, Sarwono Kusumaatmaja Mantan Sekjen Ingatkan Bantu Rakyat Miskin
Kamis, 20 Oktober 2022 - 13:47:33 WIB
 
Sarwono Kusumaatmaja
TERKAIT:
   
 

Jakarta, indomerdeka.com - Mantan Sekjen Partai Golkar Sarwono Kusumaatmaja yang pernah mentereng dengan jabatan dua kali Menteri, sampai kini masih sering membantu keuangan untuk orang miskin di Sunter - Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta.

"Sarwono yang masih konsisten dengan nilai nilai Panca Bhakti Golkar yang diletakkan oleh para pendiri Golkar yakni antara lain tentang Setia Kawan yang menjadi prinsip prinsip kejuangan Golkar. Bantuan itu sangat membantu di sekolah kami walau nilainya Rp300 ribu sebulan dimana sekolah kami para muridnya adalah kebanyakan dari kalangan warga miskin di Tanjung Priok. Bantu orang miskin kata Sarwono kepada saya", ujar Roberto Bangun pemilik rumah sekolah Yayasan Bangun di Jakarta, Kamis (20/10/2022).

Roberto Bangun membangun sekolah dari tingkat SD, SMP dan SMK, awalnya dibantu oleh Gubernur Jakarta Ali Sadikin. Bersamaan yayasan pendidikan yang dimiliki oleh Maruf Amin sekarang Wakil Presiden. Adapun keduanya adalah mantan anggota DPRD DKI Jakarta hasil pemilu 1971 yang diikuti 10 Parpol dan Golkar.

Roberto Bangun ternasuk sebagai salah salah satu pendiri Partai Golkar saat didirikan 20 Oktober 1964 di Jakarta atas inisiatif Wakil Perdana Menteri dan Ketua MPRS Chaerul Saleh yang saat itu menjadi Presidium Fron Nasional setelah mendapat persetujuan dari Presiden Soekarno.

Kantor Fron Nasional terletak di Jalan Merdeka Selatan atau kantor Menteri BUMN sekarang, sebelumnya tempat itu jadi tempat kediaman Wakil Presiden dan Perdana Menteri Muhammad Hatta, yang kemudian dijadikan Sekretariat Fron Nasional Pembebasan Irian Barat yang kemudian menjadi Fron Nasional.

Untuk diketahui pada saat Golkar didirikan tahun 1964, Sekber Golkar langsung mendapat penolakan dari PKI yang berdemo di depan Kantor Fron Nasional akan tetapi Ketua Presidium Chaerul Saleh tidak mau mundur barang sejengkalpun jua.

Sebelumnya di tahun yang sama Chaerul Saleh pernah menampar Ketua PKI DN Aidit saat berada di Istana Bogor.

Tahun 1952, Chaerul Saleh atas usul Adam Malik dan Menteri Pertahanan Iwa Kusuma Sumantri setelah dibebaskan dari penjara oleh Menteri Kehakiman Muhammad Yamin. Atas persetujuan Presiden Soekarno diterbangkan untuk melanjutkan sekolah hukum di tingkat Doktor di Belanda dan Jerman.

Sarwono sendiri menikahi anak daripada Pahlawan A A Maramis perumus Pancasila asal Manado dan tokoh PNI yang dimasa tuanya melanglang ilmu dan jadi pengacara terkenal di Eropa Barat soal pluralisme dan negara sejurus terlibat dalam penulisan buku : Uraian Pancasila. win.

 
 
Redaksi | RSS | Pedoman Media Siber Copyright © 2017 by detakriau.com. All Rights
 
 
22:52 | WARTAWAN DETAK RIAU DIBEKALI KARTU PERS DALAM PELIPUTANNYA, JIKA MENCURIGAKAN HUB 0813-655-81599 - - - -