Tim PKM UIR Beri Pelatihan Diversifikasi Kuliner Mangrove pada Kelompok Usaha KUBA di Kampung Parit
Jumat, 28 Oktober 2022 - 09:15:55 WIB
 

TERKAIT:
   
 

SUNGAI APIT, detakriau.com - Tanaman mangrove dapat dimanfaatkan menjadi bagian ketahanan pangan yang mengandung nilai ekonomis. Buah mangrove jenis Lindur (Brugniera gymnorrhiza) dikonsumsi sebagai campuran nasi atau jagung. 

Begitu juga buah mangrove jenis Api-api (Avicennia alba) diolah menjadi kripik, tepung kue, sementara itu buah mangrove jenis Pedada (Sonneratia caseolaris) diolah menjadi sirup, puding, dodol dan permen,  sedangkan Mentigi (Ceriops tagal) dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuat kue.

Luas kawasan  mangrove di Provinsi Riau pada Tahun 2021 tercatat mencapai 224.895 hektar. Ekosistem mangrove di Riau berada di Kabupaten Bengkalis, Indragiri Hilir, Kepulauan Meranti, Kota Dumai, Pelalawan, Rokan Hilir (Rohil), dan Siak. 

Pernyataan itu dikemukakan Anggota Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Faperta UIR, Dr. Elfis, M.Si  dalam Pelatihan Pendampingan Diversifikasi Kuliner Mangrove pada Kelompok Usaha Berembang Asri (KUBA) di Kampung Parit I/II Kecamatan Sungai Apit Kabupaten Siak yang dilaksanakan minggu ke dua September 2022.  Kegiatan yang dibiayai Direkotrat Penelitian dan Pengabdian Univesitas Islam Riau (DPPM-UIR) ini dilaksanakan selama 3 bulan dari bulan September sampai  November 2022.

Pemateri dalam pelatihan ini disampaikan oleh Ketua Tim Penyuluh, Dr. Prima Wahyu Titisari serta anggota  Elfis dan Dr. Syarifah Farradinna. Materi pelatihan meliputi  pembuatan aneka jenis olahan kuliner mangrove yang akan dikembangkan serta teknik pengemasan (packaging) kuliner mangrove, pelatihan pembuatan pedada/perepat/berembang (Sonneratia alba) yang diolah menjadi sirup mangrove, tepung mangrove sebagai bahan baku diversifikasi kuliner mangrove, serta daun jeruju juga dapat diolah menjadi kerupuk yang lezat dan bergizi, selain itu jeruju juga dapat diolah menjadi kopi serta teh jeruju.

Sementara Ketua TIM PMK, Prima Wahyu Titisari, menjelaskan, produk-produk berbahan dasar turunan mangrove diharapkan mengurangi ketergantungan pada tepung terigu. Pengalihan pada  tepung mangrove akan didapat beberapa keuntungan terkait selisih murahnya bahan baku mangrove. 

"Peluang bisnis kuliner yang berbahan dasar buah mangrove terbuka luas.  Bisnis ini mempunyai peluang untuk berkembang dengan ditemukannya mesin yang mampu merubah buah mangrove menjadi tepung yang mempunyai standar mutu tepung untuk aneka ragam kue dan minuman/sirup," kata Prima Wahyu Titisari.

Prima selanjutnya menambahkan, dengan peluang bisnis ini, maka diharapkan dapat dikembangan menjadi unit usaha kecil menengah yang menghasilkan sumber pendapat ekonomi rumah tangga masyarakat berbasis mangrove.

Para anggota Kelompok Usaha Berembang Asri (KUBA) menyambut gembira  pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini karena memberikan manfaat bagi pemberdayaan kelompok usaha masyarakat tersebut.

Setelah pelatihan dilakukan monitoring dan evaluasi kegiatan, khususnya dampak penyuluhan dan pelatihan.

Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat meliputi empat tahapan yaitu:  Tahap sosialisasi; kegiatan sosialisasi berisi pemaparan dari tujuan kegiatan, waktu pelaksanaan, penentuan peserta, dan rencana pelaksanaan kegiatan; Tahap pelatihan pengenalan jenis mangrove yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan kuliner mangrove; 

Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan kepada peserta bagaimana memilih bahan baku daun dan buah mangrove berkualitas, sehingga dapat memenuhi standar produksi yang layak konsumsi dan jual; Tahap Monitoring dan evaluasi ini penting untuk dilaksanakan supaya terlihat apakah kegiatan telah berjalan sesuai dengan tujuan kegiatan serta masukan-masukan yang dapat digunakan untuk perbaikan kegiatan yang sama di tempat lain.(*)

 
 
Redaksi | RSS | Pedoman Media Siber Copyright © 2017 by detakriau.com. All Rights
 
 
22:52 | WARTAWAN DETAK RIAU DIBEKALI KARTU PERS DALAM PELIPUTANNYA, JIKA MENCURIGAKAN HUB 0813-655-81599 - - - -