Zulmansyah: Wartawan Itu Bukan Malaikat


Plt Gubri Wan Thamsir Hasyim foto bersama Ketua PWI Riau H Zulmansyah Sekedang, Sekjen PWI Pusat Hendry CH Bangun, Tokoh Pers Riau Muslim Kawi dan pengurus PWI Riau.


Zulmansyah: Wartawan Itu Bukan Malaikat

Senin, 26 Februari 2018 | 02:01
Pekanbaru (DetakRiau.Com) - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Riau menggelar acara Resepsi Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2018 dan HUT PWI ke-72 di Hotel Premiere, Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru, Riau, Sabtu (24/02/2018) malam.

Acara yang diawali dengan makan malam bersama itu dihadiiri Plt Gubernur Riau Wan Thamrin Hasyim, Forkopimda Riau, para bupati dan walikota, serta ratusan insan pers di Provinsi Riau dan Sekjen PWI Pusat Hendry Ch Bangun.

Selain itu, juga dihadiri Calon Wakil Gubernur nomor urut 2 Hardianto dan paslon nomor urut 3 Firdaus-Rusli Effendi.

Kedatangan Hardianto tanpa pasangannya Lukman Edy (LE) dan pasangan Firdaus-Rusli ini disambut hangat para tamu undangan yang hadir di antaranya Plt Gubernur Riau, Wan Tamrin Hasyim, Plt Danrem 031 Wirabima, Sekjen PWI Pusat dan Kepala Daerah se Riau.

Tidak hanya itu saja, Firdaus Rusli Effendi duduk satu meja dengan Plt Gubernur Riau, Ketua PWI Riau, Calon Wakil Gubernur yang diusung PKB-Gerindra, Hardianto. 

Ketua Panitia HPN 2018 dan HUT PWI ke-72 tingkat Provinsi Riau, Anthony Harry dalam laporannya menyampaikan, dalam rangka Hari Pers Nasional tahun 2018 dan HUT PWI ke-72 ada beberapa rangkaian kegiatan yang sudah dilaksanakan yakni sebagai berikut, yang pertama mengikuti dan menghadiri puncak acara Hari Pers Nasional (HPN) 2018 di Padang, Sumatera Barat pada 7 sampai 9 Februari 2018. Puncak HPN 2018 di Sumatera Barat ini dihadiri Presiden RI Joko Widodo. 

Yang kedua adalah Pingpong Championship Provinsi Riau. Turnamen ini disponsori oleh SKK Migas dan K3S wilayah Riau. Turnamen ini diselenggarakan pada Selasa (13/02/2018) di Kantor PWI Riau Jalan Arifin Achmad Pekanbaru. Turnamen ini diikuti sebanyak 128 orang wartawan se Provinsi Riau. Yang ketiga adalah Turnamen Domino antar wartawan se Riau yang dilaksanakan pada Rabu (14/02/2018) dan Kamis (15/02/2018) 8) di Kantor PWI Riau Jalan Arifin Achmad Pekanbaru. Turnamen domino ini diikuti ratusan se Riau. 

Kemudian juga ada aksi donor darah yang didukung oleh PMI Kota Pekanbaru, RS Prima Pekanbaru dan Mal SKA Pekanbaru. Kegiatan bakti sosial yang diselenggarakan pada Senin (19/02/2018) ini dihadiri ratusan wartawan, Personil TNI AD dan TNI AU serta pengunjung mal. 

"Alhamdulillah target 72 kantong darah tercapai sesuai usia PWI yang ke-72," katanya.

Selanjutnya, pada Sabtu (24/02/2018), sebut Anthony, PWI Riau juga melaksanakan kegiatan penghijauan yang bertemakan Go Green Together di Stadion Utama Riau. Kegiatan penghijauan ini dilaksanakan mulai pagi.

"PWI Riau Go Green ini bekerjasama dengan Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Riau, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Riau. Penanaman 500 bibit pohon ini juga didukung oleh PT PLN Wilayah Riau dan Kepri dan PT Arara Abadi," sebut Anthony seraya menyampaikan, HPN tingkat Provinsi Riau dilaksanakan setiap tahun. Dimana pada tahun-tahun sebelumnya dilaksanakan di ibukota kabupaten/kota di Riau. HPN ini sebagai ajang silaturahmi dan penyatuan pikiran untuk kemajuan pers, khususnya bangsa Indonesia.

"Karena itu, HPN ini menjadi agenda paling bergengsi bagi insan pers," kata Anthony.

Ketua PWI Riau H Zulmansyah Sekedang dalam sambutannya menyampaikan, acara resepsi HPN 2018 tingkat Provinsi Riau dan HUT PWI ke-72 ini sengaja mengundang pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau 2019-2024.

"Yang menurut pandangan kawan-kawan perlu diundang. Jadi kami PWI menggelar hajatan ini bukan bermaksud untuk mengumpulkan masing-masing calon. Tapi yang terpenting bagi kami adalah bersilaturahmi," ujar Zulmanayah Sekedang mengawali kata sambutannya.

Zulmansyah mengatakan, informasi tentang pilkada memang paling seksi saat ini. Apa saja yang dilakukan calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur memang merupakan isu-isu yang hangat dan program-program yang menurut kawan-kawan wartawan harus ditulis. Karena suatu hari akan ditagih jika terpilih sebagai kepala daerah. 

Dalam kaitan itu, sebagian wartawan yang tergabung dalam PWI ini merasa ada yang belum tahu dengan calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur. Karena itu, ketika rapat di Kantor PWI, memang mengagendakan silaturahmi ini untuk semakin dekat dan akrab dengan calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur ini. 

"Kita juga sudah berkonsultasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Bawaslu, sejauh mengundang seluruh calon rasanya tidak ada persoalan. Karena itu akhirnya kita mengundang dan kita berharap siapapun yang menjadi gubernur dan wakil gubernur, teman-teman PWI sudah mengenal semuanya," jelas Zulmansyah.

Tahun ini, ungkao Zulmansyah, PWI Riau mengagendakan banyak kegiatan. 

"Tapi yang paling penting kegiatan kami itu adalah kompetensi wartawan. Dan dalam kesempatan ini memohon kepada semua kita yang ada di Riau untuk mendukung program kompetensi wartawan," ujar Zulmansyah seraya mengungkapkan, PWI Riau saat ini punya anggota sebanyak 1.028 orang. Dan ini organisasi PWI terbesar di Riau, bahkan di Indonesia. 

"Teman-teman kami yang lain yang diakui oleh Dewan Pers ada AJI dan IJTI. Jadi di Riau ini ada tiga organisasi wartawan yang diakui yakni PWI, AJI dan IJTI. PWI punya anggota 1.028 orang, AJI 48 orang dan IJTI dibawah itu lagi. Nah karena kami organisasi terbesar, tempat berhimpunnya wartawan paling besar, saat ini masih paling besar juga wartawan di PWI Riau yang belum ikut Uji Kompetensi Wartawan," beber Zulmansyah.

Dari 1.028 orang ini, sebut Zulmansyah, baru 320-an wartawan yang ikut UKW. 

"Jadi, kalau bapak/ibu ketemu wartawan di lapangan, menurut kami sebagian itu mengaku wartawan. Menurut kami, wartawan itu adalah wartawan yang sudah lulus UKW namanya. Kadang-kadang wartawan yang tidak memiliki kompetensi wartawan ini melakukan tugas-tugas jurnalistik di lapangan membawa-bawa nama wartawan, akhirnya semua wartawan kena getahnya. Dan sejak lama kita pernah mendengar ada wartawan, mohon maaf memeras-meras narasumber, mohon maaf wartawan itu memojok-mojokkan narasumber. Kalau itu melanggar Undang-undang Pokok Pers dan Kode Etik Jurnalistik, kami di PWI punya mekanismenya. Bapak/ibu misalnya apabila mengalami pemberitaan hoax, berita palsu, berita bohong silahkan dilaporkan kepada kami melalui dewan kehormatan atau bisa langsung melaporkannya ke dewan pers. Nah di Pers ini juga punya mekanisme bagaimana mengontrol wartawan yang benar dan tidak benar. Tapi wartawan yang vang baik adalah ketika dikoreksi dia akan segera melakukan ralat dan koreksi. Karena memang itu diatur dalam kode etik jurnalistik. Wartawan itu bukan malaikat. Begitu beritanya salah, begitu dikoreksi dia akan lakukan koreksi. Seharusnya begitu menurut kode etik jurnalistik yang diatur dalam kehidupan sehari-hari wartawan," papar Zulmansyah.

Untuk itu, Zulmansyah menyebutkan, banyak sekali program yang akan diselenggarakan PWI Riau. Terutama Uji Kompetensi Wartawan. Karena pesan dari PWI Pusat, memang seluruh anggota PWI Riau harus dilakukan UKW di PWI.

"Karena itu sekarang kita melakukan moratorium namanya. Tidak menerima pendaftaran anggota baru sementara  Walaupun sudah banyak yang menelepon, Pak Ketua tolong bukalah pendaftaran, saya bilang tunggu dulu. Karena teman-teman yang sudah menjadi anggota diprioritaskan harus UKW terlebih dahulu. Setelah itu selesai itu baru kita buka pendaftaran yang baru. Ternyata permintaan mereka itu karena mereka ingin UKW. Nah kami memang sementara melakukan moratorium anggota baru. Cukup sebanyak 1.028 orang saja dulu yang menjadi anggota PWI Riau. Yang sebanyak 1.028 orang ini saja susah ngurusnya. Apalagi dekat hari raya, agak susah ngurusnya," ulas Zulmansyah.

Pada kesempatan ini, kata Zulmansyah, PWI Riau melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU). Pertama dengan Komisi Informasi (KI) Riau dan kedua dengan Rumah Sakit Ibnu Sina Pekanbaru. 

"Dengan Komisi Informasi, yang menjadi salah satu poin penting kami adalah dalam rangka memberantas hoax. Agar penyajian berita-berita kita ini nanti akurat dan balance, maka kita minta support Komisi Informasi. Dimana sebagian narasumber kita ketika mau dikonfirnasi kadang-kadang suka menyembunyikan informasi. Karena itu kita kerjasama dengan Komisi Informasi. Jadi kalau sulit mendapatkan informasi, tinggal kami lapor ke Komisi Informasi. Yang kedua kami MoU dengan Rumah Sakit Ibnu Sina Pekanbaru. Salah satu poin MoU itu adalah kalau ada anak wartawan anggota PWI yang sunat rasul bisa gratis," ungkap Zulmansyah.

Sementara itu, Sekjen PWI Pusat Hendry CH Bangun dalam sambutannya mengatakan, hingga Februari 2018 PWI Pusat mencatat, ada 15 ribu wartawan yang tergabung menjadi anggota PWI di Indonesia. Dari jumlah tersebut baru 8 ribu wartawan yang lulus mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW). Anggota PWI dalam menjalankan tugas tetap mengacu pada tiga kesepakatan awal sejarah pembentukan PWI.

"Terpenting saat anggota PWI menjalankan tugasnya sebagai wartawan adalah untuk menjaga persatuan dan kesatuan," kata Hendry.
 
Hendry yang digadang-gadang akan maju menjadi calon ketua umum PWI Pusat ini menjelaskan, kalau pada tanggal 9-10 Februari tahun 1946 seluruh wartawan Indonesia berkumpul di Solo, yang saat itu sepakat mendirikan organisasi PWI.
 
Saat mendirikan PWI, para tokoh pers nasional dari Sabang sampai Merauke menyepakati, pertama setiap wartawan dalam bekerja sesuai profesinya adalah untuk kepentingan dan kedaulatan bangsa, kedua wartawan dalam bekerja harus terus mempertahankan persatuan bangsa dan ketika wartawan harus menjaga kedaulatan bangsa.
 
"Kesepakatan pendirian PWI ini tercatat dalam sejarah, ini saya bawa klipingan berita di koran terbitan 10 Februari 1946," ujar Hendry seraya melihatkan klipingan berita yang diambilnya dari saku bajunya.
 
Perayaan HPN yang jatuh 9 Februari, jelas Hendry, jangan lagi dipersoalkan. Sebab bukan persoalan tanggal yang dijadikan acuan tapi roh kesepakatan atas pekerjaan wartawan untuk menjaga persatuan, kesatuan dan kedaulatan bangsa.(zulmiron)

Ketua PWI Riau H Zulmansyah Sekedang menyampaikan kata sambutan.

Ketua Panitia HPN 2018 Tingkat Provinsi Riau dan HUT PWI ke-72 Anthony Harry menyampaikan kata sambutan.

Ketua Dewan Juri LKTW Raja Haji Ali Kelana Ir Fendry Jaswir membacakan keputusan pemenang LKTW.

     

Plt Gubri Wan Thamsir Hasyim menyampaikan kata sambutan.

Sekjen PWI Pusat Hendry CH Bangun menyampaikan kata sambutan.

Ketua PWI Riau H Zulmansyah Sekedang menandatangani nota MoU bersama pihak RS Ibnu Sina Pekanbaru dan Komisi Informasi Riau.

 
 
Redaksi | RSS | Pedoman Media Siber Copyright © 2017 by detakriau.com. All Rights
 
 
22:52 | WARTAWAN DETAK RIAU DIBEKALI KARTU PERS DALAM PELIPUTANNYA, JIKA MENCURIGAKAN HUB 0813-655-81599 - - - -