BAGANSIAPIAPI (DetakRiau.com)-Ketua Komisi B Bidang Ekonomi dan Keuangan DPRD Rohil, Hendra ST mengatakan, segera memanggil perusahaan-perusahaan tersebut untuk hearing di Gedung DPRD di Jalan Merdeka. “Kita akan segera panggil ke-29 perusahaan perkebunan, PKS dan PT Chevron untuk hearing membahas dana CSR ini. Surat panggilan hearing itu sudah kita layangkan,” tuturnya.
Di Rohil saat ini ada 29 perusahaan perkebunan dan PKS plus satu perusahaan minyak bumi PT Chevron Pacifik Indonesia (CPI), yang masih aktif beroperasi.

Namun, ujar Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Rohil itu, dana Coorporate Social Responsibility (CSR) yang disalurkan perusahaan-perusahaan tersebut tidak dan belum sebanding dengan keuntungan yang diperoleh.

“Kita contohkan saja Chevron, meski ada menyalurkan dana CSR berupakan bantuan ternak unggas dan sapi, tapi nilainya tidak seberapa. Tidak sebanding dengan triliunan rupiah minyak bumi yang disedot dari perut Kabupaten Rohil,” kata Hendra ST kepada para wartawan di Gedung DPRD Rohil di Jalan Merdeka, Kota Bagansiapiapi.

Tidak saja Chevron, terang Hendra ST, perusahaan perkebunan dan pabrik kelapa sawit, juga minim menyalurkan dana CSR mereka, terutama kepada masyarakat di sekitar perusahaan.

DPRD ingin mengetahui apa sebab perusahaan-perusahaan yang menghasilkan laba ratusan miliar bahkan triliuan pertahun, sangat minim menggelontorkan dana CSR-nya.

“CSR itu suatu bentuk kepedulian sosial perusahaan kepada masyarakat dan lingkungan sekitar. Sangat disayangkan kepedulian perusahaan tersebut ternyata sangat minim. Kehadiran mereka di Rohil ini belum memberikan dampak luas kepada masyarakat sekitar,” tutur Hendra, sebagaimana dilansir riaupotenza.com. (e2)

(f:int)