Kemana Uang Mahasiswa FISIP UR?
Senin, 10 April 2017 - 03:34:18 WIB
 
TERKAIT:
   
 

PEKANBARU (DetakRiau.com) - Hari mulai beranjak sore. Kondisi kampus FISIP UR tampak lengang dari biasanya. Tampak beberapa pengurus kelembagaan mahasiswa FISIP UR sedang bersiap-siap untuk mempersiapkan agenda bedah anggaran dana kemahasiswaan bersama Dekan beserta jajarannya.

Sebagaimana janji Dekan FISIP UR, yakni Bapak Syafri Harto, dalam waktu 2 X 24 Jam pihak Dekan beserta Wakil Dekan I, II, dan III akan kembali memperbaiki beberapa kesalahan angka yang tertera pada laporan penggunaan anggaran mahasiswa yang dibedah pada tanggal 3 April 2017 lalu.

Rabu 5 April 2017, adalah hari yang dijanjikan oleh Syafri Harto untuk kembali bersama-sama melihat laporan keuangan kegiatan mahasiswa di tahun 2016 lalu.

Sebagaimana proses bedah anggaran pertama dilaksanakan, banyak mahasiswa FISIP yang kecewa karena data yang diberikan tidak spesifik dan rinci bahkan banyak kekeliruan didalamnya, maka pada bedah anggaran kedua ini banyak mahasiswa yang antusias untuk kembali mengikuti proses yang diselenggarakan.

Tentunya dengan harapan Dekan FISIP beserta jajarannya dapat bertanggungjawab atas apa yang dijanjikan. "Kita akan terus mengawal proses bedah anggaran ini sampai tuntas," ujar Lexsi Fanfair selaku Ketua Aliansi Mahasiswa FISIP Peduli.

Apabila ditarik kembali pada beberapa minggu sebelumnya, proses bedah anggaran ini dilaksanakan akibat terpasangnya spanduk-spanduk aspirasi mahasiswa FISIP yang menginginkan transparansi anggaran di Fakultas yang mengajarkan tentang konsep Good Governance kepada setiap mahasiswanya itu.

Namun, setelah spanduk tersebut dipasang, Dekan FISIP selaku pimpinan tertinggi di Fakultas langsung memanggil seluruh kelembagaan mahasiswa serta beberapa security yang bertugas agar segera mencari oknum pelaku pemasangan spanduk tersebut. Bahkan Dekan FISIP UR itu langsung memberikan ancaman pembunuhan kepada pelaku pemasangan spanduk.

Hal ini dapat dibuktikan pada grup Whatsapp ikatan alumni FISIP UR, dan beritanya juga telah diterbitkan beberapa minggu yang lalu oleh DetakRiau.com. Kenapa dengan Dekan FISIP?
"Kenapa mesti gelapan seperti itu. Kalau emang tidak korupsi, ya tinggal dibuka saja itu laporan pertanggungjawaban penggunaan anggaran yang ada di FISIP UR," ujar Dipa sebagai salah satu Mahasiswa FISIP UR.

Akibat permasalahan tersebut, maka munculah gerakan kepedulian dari beberapa mahasiswa FISIP UR yang menamakan dirinya sebagai Aliansi Mahasiswa FISIP Peduli, dengan diketuai oleh Lexsi Fanfair, mahasiswa Ilmu Pemerintahan angkatan 2012.

Aliansi ini pada beberapa kesempatan sempat melakukan aksi untuk menuntut Dekan FISIP UR turun dari jabatannya apabila tidak mampu untuk membuka transparansi pengelolaan anggaran yang ada di FISIP, tidak mampu untuk menindaklanjuti peristiwa pelecehan seksual oleh oknum dosen terhadap beberapa mahasiswi, serta tidak mampu untuk memberhentikan oknum dosen yang menjadikan mahasiswa sebagai sapi perah dengan menukarkan nilai dengan sejumlah uang yang sudah disepakati.

Aksi pertama adalah demonstrasi yang dilakukan yakni pada tanggal 30 Maret 2017 dengan tuntutan turunkan Dekan FISIP UR jika tidak mampu mengatasi permasalahan yang ada di FISIP.

Untuk aksi kedua, Aliansi melakukannya pada tanggal 3 April 2017, dengan tuntutan kepada Dekan beserta jajarannya untuk turun agar menyegerakan proses Bedah Anggaran Mahasiswa Jilid I. Dan aksi yang terakhir dilakukan pada tanggal 5 April 2017 dengan tuntutan yang sama seperti aksi yang sebelumya.

Hal ini dikarenakan, pada proses bedah anggaran jilid I, Dekan beserta jajarannya tidak memberikan data yang konkrit. Data yang dibawa, disebutkan oleh Dekan adalah merupakan laporan keuangan yang telah direkapitulasi dan sudah diserahkan kepada pihak Universitas Riau untuk ditindaklanjuti. Namun rekapitulasi anggaran itu tidak jelas, karena masih banyak alasan dari Dekan FISIP mengenai kesalahan-kesalahan penulisan yang sebenarnya tidak masuk akal.
"Masa iya di laporan itu harga gorengan Rp 2.500? goreng apa itu?," ujar Iko Deswanda sambil tertawa.

Pada bedah anggaran pertama disebutkan, bahwa anggaran kemahasiswaan beserta kelembagaan mahasiswa sebesar Rp 400.000.000,-. Namun lucunya, Dekan FISIP beserta jajarannya tadi tidak dapat menjelaskan mengapa dana yang diterima tersebut sebesar 400 Juta Rupiah? Mereka malah saling salah menyalahkan ketika salah satu mahasiswa bertanya terkait dana yang masuk ke FISIP UR melalui anggaran pembangunan gedung teater mahasiswa yang tidak jadi dilanjutkan proses pembangunannya oleh pihak Rektorat. (Baca Majalah Bahana Mahasiswa Edisi Selesai).

Pada bedah anggaran jilid II, juga terjadi kejanggalan terhadap rincian penggunaan dana kemahasiswaan yang ada. Berikut temuan sementara :
REKAPITULASI KEGIATAN KEMAHASISWAAN BERDASARKAN KWITANSI YANG DIKELUARKAN OLEH WAKIL DEKAN III FISIP
BEM

NO - NAMA KEGIATAN - JUMLAH DANA

1. Dekan FISIP CUP Rp4.000.000

2. Lomba Tari se-Indonesia Rp7.500.000

3. Pendaftaran Pertemuan BEM FISIP se-Sumbagteng Rp760.000

4. Cetak spanduk kegiatan FSC PKM Rp420.000

5. PKA Bakso Rp5.000.000

Total Rp17.680.0000,-.


Almadani

NO - NAMA KEGIATAN - JUMLAH DANA

1. Buka puasa Rp1.000.000

2. Pembayaran kekurangan sewa sound Rp300.000

3. Biaya snack dan nasi kegiatan MTQ Rp1.500.000

Total Rp2.800.000


Mapala Sakai

NO - NAMA KEGIATAN - JUMLAH DANA

1. Kegiatan Diklat Tunas Labas Hugura Rp1.500.000

2. Kegiatan latihan Dasar Susur Gua Cimahi Rp2.000.000

3. Buka puasa Rp1.000.000

Total Rp4.500.000


Himakom

NO - NAMA KEGIATAN - JUMLAH DANA

1. Buka puasa Rp1.000.000

2. Pendaftaran jurnalist day Rp500.000

Total Rp1.500.000


Komahi

NO - NAMA KEGIATAN - JUMLAH DANA

1. Buka puasa Rp1.000.000

2. Biaya delegasi PSNMHII ke XXVIII UR Rp2.000.000

Total Rp3.000.000



IMS

NO - NAMA KEGIATAN - JUMLAH DANA

1. Delegasi Kongres Nasional Himasogi Padang Rp2.500.000

2. Buka puasa Rp1.000.000

3. Bantuan biaya gathering Rp850.000

Total Rp4.350.000


Himabisnis

NO - NAMA KEGIATAN - JUMLAH DANA

1. Konferwil Imabi Lampung
Rp2.500.000

Total Rp2.500.000


Himanistik

NO - NAMA KEGIATAN - JUMLAH DANA

1. Perbaikan ring basket kegiatan sportanistik Rp400.000

2. Buka puasa Rp1.000.000

3. Konsumsi Mubes Rp1.000.000

Total Rp2.400.000


Himip

NO - NAMA KEGIATAN - JUMLAH DANA

1. Fokkermapi Umrah Rp1.700.000

2. Sewa sound Makrab
Rp500.000

3. Polgov UGM Yogyakarta
Rp3.000.000

4. Buka puasa Rp1.000.000

Total Rp6.200.000


Himapar

NO - NAMA KEGIATAN - JUMLAH DANA

1. Buka puasa Rp1.000.000

2. Sewa sound Rp500.000

Total Rp1.500.000


Kemahasiswaan

NO - NAMA KEGIATAN - JUMLAH DANA

1. Lomba bantuan karya tulis ilmiah ke Undip Semarang
Rp1.500.000

Total Rp1.500.000

Total keseluruhan: Rp 47.930.000 (empat puluh tujuh juta Sembilan ratus tiga puluh ribu rupiah)

Temuan sementara:
1. Jika mengacu pada rekapitulasi anggaran kegiatan mahasiswa FISIP tahun 2016 yang berjumlah Rp378.897.000,- jumlah tersebut tidak sama dengan rekapitulasi kegiatan mahasiswa berdasarkan kwitansi yang dikeluarkan oleh Wakil Dekan III, dengan total Rp 470.930.000.

2. Jumlah faktur yang terkumpul dalam rekapitulasi kegiataan mahasiswa FISIP tidak sesuai dengan kwitansi yang dikeluarkan oleh Wakil Dekan III FISIP.

3. Dalam rekapitulasi anggaran kegiatan mahasiswa FISIP tahun 2016, terdapat faktur dengan tahun 2017

4. Banyak faktur kegiatan pada rekapitulasi anggaran kegiatan mahasiswa FISIP 2016 yang tidak ada kwitansinya dari Wakil Dekan III. Sebagaimana yang direkap dalam tabel di atas.

Dari fakta diatas dapat dilihat, kemana uang mahasiswa yang bersisa? Apakah dimanipulasi sedemikian rupa untuk kepentingan pribadi, kolega atau istri muda? Kita tidak tahu.

Permasalahan anggaran saja tidak dapat dibenarkan dan tidak dapat dikelola dengan baik, bagaimana bisa menindaklanjuti kasus pelecehan seksual secara verbal yang dilakukan oleh oknum dosen terhadap mahasiswi? Apalagi menangkap oknum dosen yang menukar nilai mata kuliah dengan sejumlah uang?

"Diamnya para pengurus kelembagaan mahasiswa di FISIP menjadi tanda bahwa FISIP sedang dipimpin oleh seseorang yang otoriter. Siap melakukan apa saja untuk kenyamanan dan keamanannya. Apabila kelembagaan mahasiswa tidak bersikap pro kepada mahasiswa berarti mereka dapat kita cap sebagai pengkhianat.

Seharusnya mereka menjadi garda terdepan dalam perjuangan ini, bukan malah sebagai pengawas gerakan mahasiswa yang sedang dilakukan. Kayak intel-intel gak jelas kelembagaan mahasiswa sekarang," ujar Reski Ananda selaku mantan Bupati HIMIP.

Apabila dilihat dari kronologi yang ada, kondisi FISIP UR sedang bergejolak akibat berbagai permasalahan yang terjadi saat ini. Apakah Dekan FISIP harus turun dari jabatannya atas segala yang terjadi? kita tidak tahu. Dan apakah kelembagaan mahasiswa FISIP juga akan terus diam? Maju untuk terus melawan, atau mundur untuk menjadi pecundang," ujar Widji Thukul dalam salah satu tulisannya.***(rls/dra)

 
 
Redaksi | RSS | Pedoman Media Siber Copyright © 2017 by detakriau.com. All Rights
 
 
22:52 | WARTAWAN DETAK RIAU DIBEKALI KARTU PERS DALAM PELIPUTANNYA, JIKA MENCURIGAKAN HUB 0813-655-81599 - - - -