Militer RRC Ofensif. Siapa Bekas Wartawan Koran Ibukota Yang Bergabung Dengan Papua Merdeka ?
Rabu, 11 Oktober 2017 - 13:46:01 WIB
 
TERKAIT:
   
 

JAKARTA (DetakRiau.com) Asia Tenggara akan mengutamakan jalur diplomasi seiring dengan meningkatnya anggaran militer  RRC, dengan tetap mengutamakan prinsip prinsip damai yang menjadi kekuatan Asia Tenggara. 

Dengan demikian Asia Tenggara akan terhindar dari medan perang yang diciptakan oleh negara negara di luarAsean. 
Walau  masing masing negara anggota Asean punya masalah internal. Seperti  Indonesia punya hubungan dinamis dengan negara Vanuatu, Samoa dan Fiji. Malaysia dengan Indonesia terkait budaya. Vienam dengan Kamboja dan Laos. Myanmar dengan Rohingnya. Filipina yang sedang berkonflik dengan China.     

Ini terungkap dalam diskusi yang berjudul: Asia Pasifik Dalam Politik Dinamika Regional yang digelar Fraksi PKS di DPR RI Jakarta,  selasa (10/10/2017), Diskusi dibuka dan dihadiri oleh DR Jazuli Juwaini Ketua Fraksi PKS di DPR RI.  

Selama berlangsung diskusi tampak optimisme bahwa RRC tidak akan memulai perang dengan Asean ditengah memanasnya Laut China Selatan dan meningkatnya anggaran militer China.

Banyak faktor yang harus dipertimbangkan  RRC mulai dari ekonomi dan overseas China perantauan. Tak  cuma itu, China akan bisa kehilangan pasar yang sangat besar di Asean yang penduduknya mencapai 500 juta, kata Mahfud Sidik mantan Ketua Komisi I yang membidangi militer

Sementara dari  sisi militer dalam perang modern di Asia selalu dimenangkan oleh negara miskin. Vietnam tahun 1970 an bisa mengusir China, Uni Sovyet tahun 1990 an kalah dari Afganistan yang negara miskin, kata  Ahmad Tarmizi Ramli mantan Guru Besar UTM di Malaysia.

Walau secara strategis militer, ujar Machfud, kita tidak punya aliansi militer, juga tidak membangun kekuatan militer terkecuali cuma menggelar militer minimum esensial forces, bebernya. 

Merespon posisi ofensif  militer RRC.  Desra Percaya mantan Diplomat  Indonesia di PBB mengatakan RRC  sangat memperhitungkan sekali peran militer Indonesia. China tidak akan memulai tembakan untuk memulai pertempuran.

"RRC sangat tau akan rugi jika memulai perang dengan Indonesia dalam menghadapai panasnya suhu di Asia Pasifik. Posisi Indonesia sangat jelas tidak ke RRC dan tidak ke AS. Posisi Indonesia adalah Free and Active Policy. Dan perang adalah pilihan yang terakhir ", ujarnya. 

Menyinggung soal peta sparatis yang bergesar dengan menggunakan jalur eksternal yang semakin terbuka. Dikatakan, masuknya mantan wartawan koran tertua di Jakarta yang  bergabung dengan Beni Wanda kedalam  United Liberation of Papua. Mereka sudah menggunakan  akses sampai ke  Eropa, AS dan PBB dan sejumlah negara Asia Pasifik.

"Deplu sudah melakukan diplomasi supaya agar mereka tidak diterima oleh negara sahabat, termasuk agar tidak diterima oleh negara negara di Asia Pasifik dengan membawa isu Malenesia", ujar  Desra yang berambut plontos.

Yang dibelakang mereka adalah asing yang sering bikin perangkap Asean yang sudah damai, jelas Tarmizi.

Sebelumnya, pekan lalu,  dalam rapat kerja kerja Komisi I dan Menteri Pertahahan Ryamizard Ryacudu, sepakat mengesahkan persetujuan Indonesia dengan Papua Nugini tentang Kegiatan Kerjasama di Bidang Pertahanan yang sempat tertunda salama 7 tahun, kata wakil Ketua Komisi I TB Hasanuddin. 

Kerjasama ini, ujar Menteri Pertahanan, dengan pertimbangan bahwa Papua Nugini adalah tetatangga dekat yang berbatas langsung dengan Indonesia di Papua.

"Ini bagian dari  soft power untuk harus mencari teman sebanyak banyaknya. Kalau kita bertetangga dengan baik maka akan terbangun rasa aman", katanya. 

Dalam hidup ini, imbuhnya lagi,  kita  tidak bisa memilih bertentangga dengan siapa, ibaratnya takdir. Makanya kita harus positif dengan tetangga, apalagi dalam rangka kerjasama yang menguntungkan, kenapa tidak. Apalagi  selama ini Menhan Papua Nugini berkomuniaksi baik dengan saya,kata Ryamizard. 

Poin kesepkatan kerjasama antara Indonesia dan Papua Nugini meliputi antara lain pendidikan militer, latihan militer, kerjasama perbatasan, tukar menukar informasi.  

Untuk diketahui  pasukan Australia sampai sekarang masih menjadi bagian militer Papua Nugini, pada sisi yang lain di Australia telah dibangun tempat Marinir Amerika Serikat. Erwin Kurai. 

 
 
Redaksi | RSS | Pedoman Media Siber Copyright © 2017 by detakriau.com. All Rights
 
 
22:52 | WARTAWAN DETAK RIAU DIBEKALI KARTU PERS DALAM PELIPUTANNYA, JIKA MENCURIGAKAN HUB 0813-655-81599 - - - -