Kunjungi Markas Bernama dan Studio RTM di Angkasapuri
Rombongan Muhibah Jurnalistik PWI Riau Promosikan Tanjak Siak
Jumat, 13 Oktober 2017 - 00:15:22 WIB
 
TERKAIT:
   
 

Kuala Lumpur (DetakRiau.Com) - Hari ketiga perjalanan terakhir rombongan muhibah jurnalistik Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Riau, Rabu (12/10/2017), berkunjung ke Kantor Berita Nasional Malaysia ( Bernama) dan Studio Radio Televisyien Malaysia (RTM). 

Kedatangan rombongan jurnalistik yang berjumlsh 41 orang ke Kantor Bernama yang berada di Kawasan Angkasapuri, Kuala Lumpur ini dipimpin langsung Ketua PWI Riau H Zulmansyah Sekedang.

Ketua PWI Riau H Zulmansyah Sekedang menyampaikan, kedatangan rombongan pengurus PWI Riau ini dalam upaya menjalin silaturrahmi dan mempererat hubungan antara wartawan Indonesia, khususnya dari Bumi Lancang Kuning dan Malaysia.

Selain itu, sambung Zulmansyah, dengan adanya kunjungan ini juga ada sebuah kerjasama edukasi dengan Bernama serta media lainnya di Malaysia. Disamping itu, untuk membangun networking dengan wartawan di Kuala Lumpur. Karena selama ini, saat ada tugas peliputan di Malaysia seperti Sea Games beberapa waktu lalu, wartawan asal Indonesia khususnya wartawan asal Riau banyak sekali dibantu oleh wartawan di Malaysia.

''Kedatangan kami ke Kantor Berita Nasional Malaysia (Bernama) ini sebanyak 41 orang wartawan. Di antaranya ada tiga stasiun televisi yakni Riau Televisi  (RTv), TV Melayu dan TVOne. Selain silaturahmi, kami ingin ada sebuah kerjasama edukasi dengan Radio Televisi Malaysia (RTM). Karena banyak sekali teman-teman wartawan kami dari TV dan radio ingin belajar nanti di RTM. Kami berharap, kalau bisa lebih cepat terealisasi alhamdulillah. Tapi kalau memang dibutuhkan suatu prosedur yang menjadi ketentuan RTM, kami akan segera ajukan,'' tutur Zulmansyah Sekedang saat menyampaikan sambutan seraya juga menyampaikan, kedatangan rombongan muhibah jurnalistik PWI Riau ini semuanya memakai Tanjak. Dan tanjak yang dipakai ini bukan sembarang tanjak, tapi tanjak yang dipakai untuk mempromosikan Bumi Lancang Kuning yang berslogan Riau The Homeland of Melayu. Yakni dalam rangka untuk mencapai visi-misi Riau yang berencana menjadi pusat kebudayaan Melayu di Asia Tenggara pada tahun 2020. 

''Seluruh rombongan pengurus PWI Riau dan pengurus PWI daerah datang ke RTM ini memakai tanjak. Dan tanjak yang dipakai bukan sembarang tanjak, tapi merupakan tanjak khas Bumi Melayu yakni berasal dari Negeri Istana, Kabupaten Siak Sri Indrapura. Apalagi pada tahun 2020, berencana menjadikan Bumi Lancang Kuning sebagai pusat kebudayaan Melayu. Dan kami berharap memang kedatangan kami ke Kuala Lumpur, khususnya ke Kantor Berita Bernama dan RTM ini memfasilitasi promosi tanjak yang digagas Bupati Siak, Drs H Syamsuar MSi yakni dalam rangka untuk mempromosikan wisata Riau dengan slogan Riau The Homeland of Melayu. Dimana Riau berencana di tahun 2020 bisa menjadi pusat kebudayaan Melayu,'' ujar Zulmansyah sembari berharap dengan adanya silaturahmi ini, ke depan akan terjalin kerja sama yang baik antara media di dua negara. Tidak hanya terkait media, tapi juga untuk promosi daerah.

Sebelumnya masuk sesi dialog bersama Pengerusi Bernama, Datuk Seri Azman Ujang dan Ketua Pengarang Bernama, Datuk Zakaria Abdul Wahab, kedatangan rombongan pengurus PWI Riau ke Markas Bernama disambut langsung oleh Pengurus Besar Bernama, Datuk Zulkefli Salleh.

Selain itu, dari Bernama juga hadir Timbalan Ketua Pengarang Perkhidmatan Berita Ekonomi, Nor Faridah Abdul Rashid dan Timbalan Ketua Pengarang Perkhidmatan Berita Antarabangsa, Ahmad Zukiman Zain.

sedangkan rombongan pengurus PWI Riau itu terdiri dari Ketua Dewan Kehormatan PWI Riau, H Dheni Kurnia dan Ketua Dewan Penasehat PWI Riau, H Helmi Burman, Sekretaris Dewan Kehormatan PWI Riau Ir H Fendri Jaswir, Bendahara PWI Riau Oberlin Marbun, Anggota Dewan Kehormatan PWI Riau Yanto Budiman situmenang, Ketua SIWO Raja Isyam dan sejumlah pengurus PWI Riau lainnya.

Dalam sesi dialog, anggota delegasi yang dalam rangka lawatan tiga hari ke Kuala Lumpur, Malaysia ini turut membincangkan mengenai industri media, khususnya media cetak dalam menghadapi persaingan sengit dari media sosial (medsos serta semangat persahabatan yang unik antara Malaysia dan Indonesia.

Dalam diskusi itu, Zulkefli menyarankan media kedua negara memperbanyakkan laporan berita yang bersifat positif dalam liputan masing-masing.

"Kita boleh memilih untuk mengungkit atau memperbesarkan sesuatu isu itu ataupun sebaliknya. Bagaimanapun itu lebih baik jika kita memilih untuk melaporkan dari segi yang positif demi menjaga hubungan antara dua negara ini," kata Zulkefli yang pernah bertugas sebagai Pewarta di Indonesia ini seraya mengungkapkan, pers sangat berperan dalam menjaga keutuhan dua negara. Sebab selama ini Indonesia dan Malaysia selalu diterpa isu yang membuat dua negara ini bertikai. Padahal keduanya adalah kakak adik dan bahkan satu rumpun.

''Peran media sangat penting untuk menjaga ini. Media harus bisa menjadi pemersatu kedua bangsa. Jika dua negara ini bersama, maka akan bisa memperkuat ekonomi keduanya,'' katanya.

Menurut Zulkefli, media di Indonesia sangat bebas. Karena sangat bebas, maka bisa memberikan pencerahan agar hubungan ini bisa lebih baik, bukan memberikan informasi untuk memperuncing masalah,

''Bernama didirikan pada Maret 1968. Namun saat ini hanya disubsidi 50 persen dari pemerintah, maka pihaknya harus berinovasi mencari pemasukan di antaranya mendirikan televisi, radio dan website,'' sebut Zulkefli.

Sedangkan Datuk Seri Azman Ujang menyampaikan, Kantor Bernama didirikan awalnya dari sejarah kelam antara Indonesia dan Malaysia pada tahun 1960 an. Saat itu Malaysia berkeinginan ada sebuah media untuk bisa menjawab serangan media Indonesia ke negara lain di dunia. Pasalnya saat itu Indonesia sudah mempunyai kantor berita Antara. Namun setelah ada kantor berita di dua negara, akhirnya menjadi jalan untuk mempersatukan dua negara yang saat itu bertikai dan hingga saat ini menjadikan  Bernama dan Antara mempunyai hubungan baik.

''Sejak berdirinya Bernama, kunjungan PWI Riau ini merupakan yang terbesar sepanjang sejarah. Jumlah ini terbanyak selama ini," katanya.

Setelah melakukan dialog, acara pertemuan dilanjutkan dengan sesi saling menyerahkan cenderamata dan sesi foto bersama. usai melakukan pertemuan dengan Bernama, rombongan muhibah jurnalistik PWI Riau diajak meninjau studio Radio Televisi Malaysia (RTM) yang lokasinya tak jauh dari markas Bernama di kawasan Angkasapuri, Kuala Lumpur. Di studio radio dan televisi milik Pemerintah Malaysia ini, rombongan bisa melihat langsung proses kerja dan proses produksi siaran RTM.(zulmiron)

 
 
Redaksi | RSS | Pedoman Media Siber Copyright © 2017 by detakriau.com. All Rights
 
 
22:52 | WARTAWAN DETAK RIAU DIBEKALI KARTU PERS DALAM PELIPUTANNYA, JIKA MENCURIGAKAN HUB 0813-655-81599 - - - -