Ayo.... Jeng Sri Usut dan Ungkap Pelarian Uang 18,9 Triliun Hingga Sampai di G 20
JAKARTA (DetakRiau.com) Menteri Keuangan Sri Mulyani pernah suatu kali
membuat pernyataan sebagai menteri yang paling banyak merecovery
lahirnya kelas menengah, termasuk tentunya pengusaha melalui kebijakan
keuangan.
Tapi yang didapat malah blunder, pada pekan kedua di bulan Oktober 2017. Pemodal telah memukulnya dengan sangat telak. Mengapa tidak, sebanyak Rp 18,9 Triliun tabungan nasional diparkir di Inggris, kemudian dilarikan kedalam rekening bank di Singapura yang jaraknya cuma hanya 90 menit saja lewat penerbangan udara dari kantor Menteri Keuangan di Jakarta.
Ini kejadian pecah untuk yang pertama kalinya justru saat Menteri Keuangan telah punya pengalaman jadi pejabat tinggi dibidang moneter di IMF dan Bank Dunia.
Banyak orang dibikin terkaget kaget bahwa tabungan nasional terbesar sebesar Rp 18,9 Triliun, untuk pertama kali terbang setelah Indonesia Merdeka 73 tahun. Walau meski yang namanya capital flight bukan barang baru jika dibandingkan dengan pada zaman VOC.
Sri sendiri termasuk menteri yang jujur dan pernah mencatat prestasi gemilang sebelum meninggalkan kabinet dimasa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Sri pernah menyatakan secara terbuka didepan Komisi Keuangan dan Perbankan DPR RI saat berdampingan dengan Deputy Gubenur Bank Indonesia Miranda Gultom.
Sri menyatakan 3 kata kata sakti, bahwa dirinya pernah diselamatkan dan dikirim oleh Presiden Megawati, yang membawanya ke IMF. Kedua, selama menjadi Menteri Keuangan di era SBY telah banyak melahirkan kelas menengah.
Terakhir, Sri tak mau membantu perbankkan kalau tak diterbitkan payung hukum yang berupa peraturan oleh pemerintah dan DPR.
Pada saat sedang nyaman nyamanya berkerja di Bank Dunia di Amerika Serikat. Tak beberapa lama kemudian Sri Mulyani diminta menjadi Menteri Keuangan oleh Presiden Joko Widodo di tahun 2015 lalu.
Tiba duduk dikursi baru itulah, Sri langsung mengambil kebijakan memangkas anggaran APBN dan menghapus anggaran seremoni dan yang boros yang tidak menstimulus pertumbuhan ekonomi.
Kini ditengah tantangan Indonesia menjadi anggota G 20, dan ditengah ekonomi dunia yang belum pulih dari pelemahan pertumbuan. Dan ditengah gencar gencarnya mencari sumber pendapat negara dari sumber pendapatan baru, dari kelas menengah dan kelas atas yakni bersumber dari Pajak.
Tiba tiba saja meledak kaburnya uang dari dalam negeri sebanyak Rp 18,9 Triliun ke luar negeri.
Sri tampak agak malu dan terlambat dalam merespon capital flight itu. Baru pada hari Jumat tanggal 20 Oktober 2017. Sri Mulyani akhirnya mengeluarkan suara kerasnya.
Sri menyatakan akan memburu pajak pemilik uang Rp 18,9 Trilun yang sedang diparkir di luar negeri, hingga sampai di pertemuan negara G 20 di Washington, USA.
Yang salah satu agendanya akan membahas mengenai masalah keterbukaan keuangan global.
Dalam pertemuan itu nanti Sri Mulyani akan menyampaikan paparan pengalaman Indonesia dalam mereformasi keuangan di pertemuan G 20. Termasuk keberhasilan Indonesia dalam melaksanakan program pengampunan pajak alias tax amnesty yang berakhir Maret lalu. Yang hasilnya ada lebih dari US $ 385 miliar dan dari kekayaan yang disclose, dan US $ 11 miliar uang di repatriasi ke Indonesia, ujar Sri yang lahir di Lampung sebagai anak pegawai negeri sipil atau aparatur sipil negara, ASN. Erwin Kurai