HUT Satpam ke-37
Kapolri: Momentum Mengevaluasi Kinerja dan Refleksi Pemuliaan Profesi
Sabtu, 06 Januari 2018 - 17:15:23 WIB
 
TERKAIT:
   
 

Pekanbaru (DetakRiau.Com) - Satuan Pengamanan dibentuk oleh Kapolri pada masa itu Jenderal Polisi (Purn) Prof Dr Awaloedin Djamin. 

Satpam dibentuk karena pada masa itu kebutuhan akan rasa aman tidak bisa diemban oleh Polri semata.

"Satuan Pengamanan yang terdiri dari petugas-petugas yang terlatih dan terampil berperan sangat penting dalam menjaga sentra-sentra perekonomian, sekolah, rumah sakit, 
tempat-tempat pelayanan masyarakat, sampai instansi-instansi pemerintah, sebagai mitra kerja terdekat bagi Polri dalam memelihara keamanan dan ketertiban," papar Sekdaprov Riau Ahmad Hijazi membacakan amanat Kapolri Jenderal Pol Drs HM Tito Karnavian PhD pada Upacara Hari Ulang Tahun (HUT) Satuan Pengamanan (Satpam) ke-37 di halaman kantor Gubernur Riau, jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru, Sabtu (06/01/2018).

Masih dalam sambutan Kapolri, Peringatan Hari Ulang Tahun Satuan Pengamanan ini diharapkan menjadi momentum untuk mengevaluasi kinerja, sekaligus refleksi pemuliaan profesi Satuan Pengamanan, sebagai sebuah pekerjaan yang dibutuhkan kehadirannya, patut untuk dihargai, serta harus terus ditingkatkan kemampuannya.

Hal tersebut sesuai tema dalam peringatan Hari Ulang Tahun 
Satuan Pengamanan tahun 2017 yaitu "Melalui Peningkatan Kompetensi Kita Wujudkan Profesionalisme Satpam dalam rangka Menciptakan Keamanan dan Ketertiban di Lingkungan Kerja".

Dalam tataran filosofis, lahirnya fungsi pemolisian dilandasi kebutuhan akan rasa aman didalam kehidupan 
masyarakat.

Pada mulanya masyarakat pra modern membentuk konsep kepolisian yang dibangun atas asas kekerabatan/kin 
policing. Konsep tersebut mengalami evolusi dengan terbentuknya konsep pemolisian Tything, yaitu komunitas 
penjaga kamtibmas yang terdiri dari perwakilan 10 keluarga, dengan pemimpin yang disebut Tythingman.

Sepuluh Tyhthing menjadi komunitas lebih besar yang disebut Hundred dengan pimpinan yang disebut Hundredman. Kelipatan dari jumlah komunitas Hundred dinamakan komunitas Shire yang dipimpin oleh Shire Reeve, yang kemudian dikenal dengan istilah Sheriff yang banyak digunakan di daerah bekas jajahan Inggris. Konsep inilah yang menjadi cikal bakal polisi sipil/civilian police dalam negara-negara demokrasi.

"Uraian sejarah tersebut menunjukkan bahwa konsep pemolisian lahir, tumbuh, dan berkembang secara demokratis, dari masyarakat, oleh masyarakat, dan untuk masyarakat, 
serupa dengan sejarah terbentuknya Satuan Pengamanan di Indonesia. Kelahiran Satuan Pengamanan didorong oleh kesadaran dan kebutuhan masyarakat akan rasa aman, sebagai pelengkap tugas kepolisian," sebut Sekdaprov dalam membacakan amanat Kapolri.

Dengan fungsi kepolisian secara terbatas yang dimilikinya, sambungnya, anggota Satuan Pengamanan harus mampu mendeteksi potensi gangguan keamanan, melakukan upaya pencegahan, menyampaikan informasi secara cepat dan akurat kepada petugas Kepolisian, serta melakukan tindakan pertama di tempat kejadian perkara.

Kehadiran Satuan Pengamanan diharapkan dapat benar-benar memberikan kontribusi optimal dalam upaya mewujudkan keamanan dan ketertiban di lingkungan kerjanya masing-masing. Terlebih tantangan gangguan kamtibmas kedepan akan semakin kompleks, seperti berbagai permasalahan terkait perburuhan, berbagai bentuk kejahatan dibidang perindustrian, serta berbagai bentuk kejahatan yang tidak hanya memerlukan keamanan fisik, namun juga memerlukan keamanan logical, seperti kejahatan yang menyalahgunakan kemajuan ilmu 
pengetahuan dibidang teknologi informasi.

Terwujudnya keamanan dan ketertiban di lingkungan kerja merupakan modal berharga untuk mewujudkan iklim investasi yang kondusif, guna mendorong pertumbuhan ekonomi secara nasional. Dengan demikian, keberadaan anggota Satuan  Pengamanan untuk mewujudkan keamanan dan ketertiban di lingkungan kerjanya mempunyai peran penting dalam mendukung terselenggaranya pembangunan nasional. 

Untuk mewujudkan hal tersebut, peningkatan kompetensi anggota Satuan Pengamanan harus menjadi perhatian dan prioritas oleh seluruh pemangku kepentingan. Pendidikan, 
pelatihan, dan sertifikasi anggota Satuan Pengamanan harus terus dilaksanakan secara terpadu dan berkelanjutan.

Dengan demikian, kompetensi dan profesionalisme anggota Satuan 
Pengamanan dapat terus ditingkatkan.

Dalam kesempatan ini saya memberikan apresiasi kepada 
pimpinan organisasi, perusahaan, serta instansi dan lembaga pemerintah, yang telah berupaya meningkatkan kompetensi anggota Satuan Pengamanan.

Melalui upaya yang sinergis dan 
berkelanjutan dari seluruh pemangku kepentingan, maka peningkatan kompetensi dan pemuliaan profesi Satuan Pengamanan akan semakin memberi manfaat positif bagi 
masyarakat.

"Saya juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh anggota Satuan Pengamanan, Badan Usaha Jasa 
Pengamanan, Asosiasi Profesi/Badan Usaha Jasa Pengamanan, serta seluruh stakeholders, atas dedikasi dan kerjasama dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat," kata Hiyazi dalam membacakan amanat Kapolri.

"Guna meningkatkan peran Satuan Pengamanan dalam memelihara keamanan dan ketertiban di lingkungan kerjanya masing-masing, ada beberapa hal yang perlu saya tekankan kepada seluruh anggota Satuan Pengamanan, yaitu sebagai 
berikut: Pertama, niatkan setiap pelaksanaan tugas memelihara 
keamanan dan ketertiban lingkungan kerja sebagai bagian dari ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kedua, profesi sebagai anggota Satuan Pengamanan merupakan profesi yang luhur, oleh karena itu tanamkan dan pelihara kebanggaan dan kehormatan dihati sanubari saudara sebagai anggota Satuan Keamanan. Ketiga, tugas yang Saudara emban sebagai anggota Satuan Pengamanan adalah tugas yang penuh dengan kemuliaan, oleh karena itu, laksanakan setiap tugas dengan cermat dan penuh tanggung jawab. Keempat, jangan pernah berhenti untuk meningkatkan keterampilan termasuk membekali diri dengan berbagai kemampuan membela diri. Kelima, tingkatkan komunikasi dan koordinasi secara sinergis dengan personel dan satuan Polri di lingkungan tempat kerja Saudara," tulis Kapolri dalam amanatnya yang dibacakan Sekdaprov Riau.

"Selamat Ulang Tahun Satuan Pengamanan yang ke-37, Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, senantiasa memberikan bimbingan dan petunjuk kepada kita sekalian dalam melanjutkan pengabdian terbaik kepada masyarakat, bangsa, dan negara," tutup Sekdaprov dalam membacakan amanat Kapolri.

Usai pembacaan sambutan, Sekdaprov, Kapolda Riau serta Forkopimda yang hadir menyaksikan atraksi beladiri yang dilakukan oleh Satpam.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut yakni Kapolda Riau Irjen Pol Drs Nandang MH, Wakapolda Riau Brigjen Pol Drs Ermi Widyatno MM, Para Pejabat Utama Polda Riau, Kapolresta Pekanbaru dan Para Kapolres di Riau, perwakilan Lanud Roesmin Nurjadin, perwakilan Kejati Riau, perwakilan TNI AD dan para undangan lainnya.(*/ron)

 
 
Redaksi | RSS | Pedoman Media Siber Copyright © 2017 by detakriau.com. All Rights
 
 
22:52 | WARTAWAN DETAK RIAU DIBEKALI KARTU PERS DALAM PELIPUTANNYA, JIKA MENCURIGAKAN HUB 0813-655-81599 - - - -