Kebijakan pembebasan itu diberikan kepada mahasiswa yang hafal 30 juzz. Sementara penghafal 5 juz, 10 juz, 15 juz, 20 juz dan 25 juz memperoleh beasiswa pendidikan dalam jumlah bervariasi. 

''Ini bukti penghargaan kampus terhadap capaian prestasi mahasiswa, baik secara akademik maupun non akademik terutama bagi mahasiswa penghafal Al Quran,'' kata Sekretaris Lembaga Dakwah Islam Kampus (LDIK) UIR,

Anton Afrizal Candra SAg MSi di Kampus UIR Perhentian Marpoyan Pekanbaru, Senin (15/01/2018).

Anton menjelaskan, Rektor UIR Prof Syafrinaldi telah menyetujui pembebasan dan pemberian beasiswa itu. Bahkan Rektor juga telah menugaskan LDIK menyeleksi penghafal Al Quran melalui Surat Keputusan (SK) bernomor 359/UIR/KPTS/2017 tentang Beasiswa Pendidikan Tahfizh Al Quran, November 2017. Dalam SK itu, kata Anton, Rektor menegaskan memberi beasiswa pendidikan kepada mahasiswa UIR Program S1 dan D3 yang hafal Al Quran. 

''Beasiswa kita berikan usai seleksi,'' ujar Anton. 

Menurut Anton, hingga saat ini LDIK telah menyeleksi enam pendaftar beasiswa angkatan pertama. Mereka mahasiswa yang berasal dari angkatan 2016/2017 yang hafal 5 juz, 10 juz dan 30 juz. Seleksi dilakukan oleh tim yang terdiri dari Dr H Zulhelmy SE MSi Ak CA sebagai penanggung jawab, Anton Afrizal Candra SAg MSi (Ketua) dan Miftah Syarif MA, Dr Hj Daharmi Astuti Lc MA, D H Saproni L MA., H Ahmad Tarmizui Lc MA, Siti Nugroho SPsi Psi masing-masing sebagai anggota. Seleksi dilaksanakan pada Senen (15/01/2018) sejak pukul 08.00 WIB hingga sore hari pukul 15.00 WIB.

''Alhamdulillah seleksi berjalan sesuai rencana dan tahapan, dan esok Selasa (16/01/2018) Insya Allah akan diumumkan hasilnya. Lalu kita serahkan kepada Rektor untuk memperoleh beasiswa,'' ujar Dosen Fakultas Hukum UIR itu.

Seleksi beasiswa program tahfizh diharapkan dapat memotivasi mahasiswa UIR menghafal Al Quran, dan beasiswa yang diberikan, lanjut Anton, bisa menjadi sarana promosi bagi UIR ke sekolah tingkat Madrasah Aliyah Negeri atau swasta. Juga Pondok Pesantren baik di Provinsi Riau maupun di luar Riau. Di samping itu, UIR ingin hadir memperhatikan para tahfizh Al Quran yang jelas-jelas secara teologis ditempatkan pada tempat yang mulia. Bukankah penghafal Al Quran diangkat derajatnya sampai derajat kenabian.

 ''Barang siapa yang membaca (hafal) Al Quran maka sungguh dirinya telah menaiki derajat kenabian, hanya saja tidak diwahyukan kepadanya,'' tegas ustadz Anton mengutip hadits Nabi Muhammad SAW riwayat Hakim.(ron)