Dengan kartu berobat tersebut, seluruh pengurus dan anggota PWI Riau akan mendapat berbagai kemudahan dalam pelayanan kesehatan dan diskon.

Sebelum kartu komunitas ini diterbitkan, RS Ibnu Sina Pekanbaru menandatangani nota Memorandum of Understanding (MoU) dengan PWI Riau. Penandatanganan MoU dilakukan pada acara malam resepsi Puncak Hari Pers Nasional (HPN) dan HUT PWI Riau ke-72, di Hotel Premier,  Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru. Sabtu (24/02/2018).

Direktur RS Islam Ibnu Sina Pekanbaru dr Novrielly MKes menjelaskan, dengan program kartu komunitas ini pemegang kartu mendapatkan berbagai kemudahan dalam memperoleh pelayanan kesehatan, diskon harga, prioritas pelayanan dan sebagainya.

"Diskon yang diberikan kepada pemegang kartu komunitas, Administrasi 50 persen, kamar perawatan 10 persen, obat 10 persen, laboratorium 10 persen, gas medis 20 persen, dan medical chek up 10 persen," beber dr Novrielly.

Bukan diskon yang menarik para anggota komunitas ini, sebut dr Novrielly, akan tetapi yang lebih diutamakan adalah pelayanan prima RSI Ibnu Sina untuk masyarakat. 

"Ketersediaan kamar yang selama ini menjadi keluhan di beberapa rumah sakit lainnya, maka di RSI Ibnu Sina semoga tidak terjadi hal tersebut," paparnya.

Kerjasama yang terjalin, kata dr Novrielly, bukan sekedar pelayanan kesehatan, namun juga bisa dalam hal bhakti sosial, operasi bibir sumbing gratis, pengobatan massal gratis, sunatan massal dan penyuluhan kesehatan.

"Operasi bibir sumbing kita laksanakan sejak tahun 2008, sudah 1.300 lebih pasien yang sudah dioperasi, bukan Riau saja, sampai di Jambi dan Lampung. Bagi yang di Pekanbaru bisa datang langsung ke Ibnu Sina, di daerah yang cukup jauh kita siapkan tim datang ke daerah, kalau pasien sudah terkumpul kita lakukan operasi di daerah," terangnya.

Sedangkan, Supervisor Humas dan Marketing RS Ibnu Sina Pekanbaru, M Zacky Faisal didampingi Zulfikar menjelaskan,  kartu komunitas ini memiliki tujuan untuk memerangi Riba di Kota Pekanbaru dan menjadikan kota ini sebagai kota yang menegakkan sunnah Nabi Muhammad SAW.

Saat ini keanggotaan sudah ratusan orang yang rata-rata pedagang. Dmana di antara mereka juga banyak dari mantan-mantan personil bank Riba, setelah bertobat kemudian membuka usaha yang tidak bertentangan dengan syariat.

 "Manfaat yang bisa didapatkan pengurus dan anggota PWI Riau dalam pelayanan yang diberikan, yakni akan mendapatkan layanan prioritas, kemudian mendapatkan potongan berobat hingga puluhan persen, sehingga beban biaya bagi keluarga pengurus dan anggota PWI Riau yang sakit menjadi ringan," terang Zulfikar.

Dikesempatan yang sama, Ketua Divisi Kesehatan Jadikan Pekanbaru Kota Sunnah (JPKS), Zulfikar menjelaskan, dengan telah diserahkannya kartu kesehatan JPKS dari Ibnu Sina ini, diminta kepada pengurus dan anggota PWI Riau untuk memanfaatkannya dengan sebaik mungkin.

"Inilah langkah nyata dari kita dalam organisasi ini, karena kartu ini bukan saja bermanfaat bagi anggota melainkan seluruh keluarga anggota JPKS yang terdaftar dalam Kartu Keluarga yang diserahkan, termasuk mertua," sebut Zulfikar.

Dengan adanya kartu ini, pengurus dan anggota PWI Riaudiharapkan terbantu dalam biaya berobat dan mendapatkan pelayanan kesehatan tanpa perlu terjebak dalam asuransi maupun iuran tidak sesuai syariat.

"Saatnya umat muslim kembali mengokohkan ukhuwah Islamiah, dengan kita bersatu seperti ini, maka kita akan terhindar dari jebakan Riba, karena muslim itu bagaikan satu tubuh, saat satu orang sakit, maka semua kita akan merasakan sakit, kita bantu saudara kita tanpa menunggu dia terjebak dalam transaksi yang bertentangan dengan syariat," ajaknya.

Sementara itu, Ketua PWI Riau H Zulmansyah Sekedang menyambut baik program kartu komunitas yang ditawarkan RS Ibnu Sina Pekanbaru ini. Karena dengan adanya kartu komunitas ini, dapat meringankan dan membantu pengurus dan anggota PWI Riau untuk berobat.

"Kami PWI Riau berterima kasih kepada pihak RS Ibnu Sina Pekanbaru atas kepedulian yang diberikan kepada kami," ujar Zulmansyah. (zulmiron)