Pasca Pilpres 2014 Masyarakat Indonesia Terpolarisasi
Danrem 031/WB Ajak Insan Pers Riau Memerangi Berita Hoax
Kamis, 15 Maret 2018 - 16:30:14 WIB
 
Danrem 031/Wira Bima Kolonel Infanteri Sonny Aprianto menyerahkan cenderamata kepada Ketua PWI Riau H Zulmansyah Sekedang pada acara silaturahmi bersama insan pers Riau di Aula Makorem 031/Wira Bima, Kamis (15/03/2018).
TERKAIT:
   
 

Pekanbaru (DetakRiau.Com) - Negara Indonesia ini negara kesatuan dan menjadi salah satu keajaiban dunia. 

Betapa tidak? Karena Negara Indonesia terdiri dari ratusan suku, ratusan bahasa, kemudian terpisah-pisah karena Indonesia negara kepulauan. Namun bisa menjadi negara kesatuan.

"Inilah hebatnya founding father dahulu. Bukan founding father saja, bukan Pak Soekarno saja yang telah memproklamirkan kemerdekaan, tapi sebelumnya dari kerajaan yang ada dulu menyatukan melalui "Sumpah Palapa" Gajah Mada. Akhirnya menjadi satu," tutur Komandan Korem (Danrem) 031/Wira Bima Kolonel Infanteri Sonny Aprianto dalam sambutanmya saat acara silaturahmi bersama insan pers Riau di Aula Makorem 031/Wira Bima, Kamis (15/03/2018).

Tapi mulai tahun 2014 ketika Pilpres, sebut Danrem, terjadi polarisasi sampai hari ini. Padahal antaraJokowi dengan Prabowo sudah selesai. Beliau-beliau sendiri sudah menyatu. Tapi pada lapisan masyarakat masih terjadi polarisasi,

"Dan ini harus diakui. Pasca pilpres 2014 lalu masyarakat Indonesia terpolarisasi. Dan ini harus diwaspadai," kata Danrem.

Menurut Kolonel Inf Sonny yang juga Alumni Akmil 1990 ini, bergerak menjelang tahun-tahun pesta demokrasi seperti sekarang ini. Pengalaman 2016, 2017 sudah mulai masyarakat dipecah belah seperti dengan isu-isu agama.

"Inilah Saya berharap teman-teman insan pers, marilah kita bersama-sama untuk menjaga persatuan dan kesatuan. Kita juga bersama-sama memerangi berita-berita hoaks. Karena-berita-berita hoaks ini sangat menyesatkan dan kalau terjadi perpecahan di lapisan masyarakat, ini sulit merekatkan kembali. Sehingga Saya harapkan Riau ini di tahun-tahun pesta demokrasi tahun 2018 ini ada Pilkada, tahun 2019 ada Pileg, Pilpres kita bisa jaga persatuan dan kesatuan, terutama di wilayah Riau ini. Kemudian ita juga harus bisa menjaga jangan sampai terjadi politik identitas," kata Danrem.

Menurutnya, negara Indonesia ini beragam. Di Korem 031/Wira Bima Pekanbaru ini saja, kata Danrem, dirinya Muslim, Kasremnya Hindu, tapi tetap bersatu saling menghormati. Kepala Seksi di Korem ini ada yang Muslim, ada yang Kristen, Katholik, semua bersatu. 

"Perbedaan itu sebenarnya kekayaan. Inilah harus dipelihara bersama. Jangan sampai keberagaman itu dibuat untuk memecah belah Kita. Karena keberagaman itu kekayaan. Kalau semua kita ini laki-laki, semua kan tak enak juga. Atau manusia ini perempuan semua, kan tak enak juga. Makanya Allah ciptakan ada laki-laki ada perempuan. Indah jadinya kan?" tambah Danrem.

Ditambahkannya, komitmen TNI dan Polri menghadapi pesta demokrasi di Riau ini pihaknya netral dan itu harga mati. 

"Jadi Kami juga minta bantuan teman-teman pers, bila ada ditemukan anggota Saya yang keliru melakukan hal-hal bertentangan dengan netralitas bisa lapor kepada kami. Kami sudah ada garis lurus dari atas bahwa kami netral. TNI dan Polri baik mulai pimpinan di atas Panglima TNI dan Kapolri, kemudian Pangdam, Kapolda seperti di Riau ini Kapolda dengan Danrem kami saling berjabat tangan, kita bergandengan tangan, dan kami adalah saudara kami pupuk terus, sinergi dan soliditas antara TNI-Polri," kata Danrem.(zulmiron)

 
 
Redaksi | RSS | Pedoman Media Siber Copyright © 2017 by detakriau.com. All Rights
 
 
22:52 | WARTAWAN DETAK RIAU DIBEKALI KARTU PERS DALAM PELIPUTANNYA, JIKA MENCURIGAKAN HUB 0813-655-81599 - - - -