Jokowi : Pemerintah Terbuka Untuk di Kritik
Kamis, 22 Maret 2018 - 13:37:49 WIB
 

TERKAIT:
   
 

JAKARTA (DetakRiau.com) Presiden Joko Widodo menegaskan  pemerintah tidak anti kritik asalkan bukan fitnah. Pemerintah tidak selalu benar makanya diperlukan kritik untuk memperbaiki negara kita.

Ini disampaikan Presiden Joko Widodo di Balai Sidang, Jakarta, rabu malam (21/3/2018) kemarin.

Perbedaan antara  kritik dengan fitnah, jelas Jokowi. Kalau  kritik pendekatannya atas berdasarkan fakta, serta memberikan solusi. Sebaliknya fitnah ditujukan untuk merendahkan peradaban  bangsa.

Siapapun yang namanya pemimpin siapapun orangnya  harus bisa memberikan harapan kepada rakyat untuk kehidupan yang lebih baik, jelasnya.

Jokowi kembali mendapat tekanan yang mengarah fitnah sejak hari senin lalu  dari para pengeritiknya. Mulai dari 
soal pembagian sertifikat tanah, pembangunan dan bubarnya Indonesia di tahun 2030. 

Oesman Sapta Odang Ketua Umum Partai Hanura menyatakan ikut  menyayangkan pernyataan pimpinan partai politik atau mantan pejabat tinggi negara yang berbicara tapi tidak menggunakan data dan fakta. Padahal sebelumnya mereka juga pernah jadi pemimpin. 

"Seseorang yang membongkar keburukan orang lain, yang dituduh juga akan membongkar keburukan lawannya. Semua juga tau siapa orang yang sering mengkritik pemerintah", jelasnya.  Makanya, jadilah negarawan, kata OSO Erwin Kurai.

 
 
Redaksi | RSS | Pedoman Media Siber Copyright © 2017 by detakriau.com. All Rights
 
 
22:52 | WARTAWAN DETAK RIAU DIBEKALI KARTU PERS DALAM PELIPUTANNYA, JIKA MENCURIGAKAN HUB 0813-655-81599 - - - -