OSO Mendampingi Panglima TNI dan Kapolri Tinjau Perbatasan Dengan Malaysia
Senin, 30 April 2018 - 18:41:13 WIB
 
Sinergi Plus. Panglima TNI, Kapolri dan Ketua DPD RI Oesman Sapta mengenakan baju warna putih, setelah  melakukan kunjungan kerja ke Entikong, Kalimantan Barat.
TERKAIT:
   
 

JAKARTA (DetakRiau.com) Panglima TNI Jenderal Hadi Tjahjanto dan Kapolri
Jenderal Tito Karnavian masing masing menjabat sebagai pejabat tinggi
di bidang militer dan kepolisian.

Yang masing masing bertanggung  jawab atas pertahanan dan keamanan di dalam negeri.

Belum lama ini telah melakukan kunjungan kerja  yang pertama kalinya  ke daerah perbatasan  Entikong, yang teletak antara Propinsi Kalimantan Barat, Indonesia, dengan negara bagian Sarawak, Malaysia, Jumat tanggal 27 April 2018 lalu.

Kehadiran Panglima TNI di Kalbar, yang dari sejak awal mempelopori sinergi TNI dengan Polri. Menyertakan juga tokoh Kalimantan Oesman Sapta yang juga Ketua DPD RI dan Wakil Ketua MPR RI, bersama dengan Plt Gubenur Kalimantan Barat dan Dirjen Bea dan Cukai.

Seperti sudah jadi tradisi kebiasaan dalam melakukan kunjungan kerja di lapangan. Panglima TNI Hadi Tjahjanto selalu tak pernah lepas dari seragam pakaian dinas lapangan TNI AU berwarna loreng hijau militer.

Sedangkan Kapolri biasa berpakaian Brimob warna coklat muda lengkap dengan lambang empat bintang yang melekat di kerah bajunya pada bagian sebelah atas, sebagai pertanda bahwa keduanya adalah berpangkat Jenderal atau orang nomor satu sebagai pemegang komando militer di TNI dan Polri. Untuk diketahui Brimob adalah satuan bersenjata dibawah Polri yang terlatih dalam mengatasi keamanan dan ketertiban sipil.

Oesman Sapta sebaliknya hanya mengenakan pakaian kerja sipil baju berwarna putih yang  sederhana berlengan pendek saja.

Tambah Pasukan
Entikong terletak didaerah terdepan perbatasan utara Propinsi Kalimantan Barat. Entikong selama ini dikenal sebagai daerah tertinggal, namun sejak era Presiden Jokowi telah dibangun menjadi lebih baik lagi sampai mengalahkan pintu masuk di negara Malaysia.

Diperlukan waktu 8 jam untuk bisa  menuju Kota Entikong lewat jalan darat dari Kota Pontianak ibukota Propinsi Kalimantan Barat.

Makanya sampai sekarang Entikong masih belum punya bandara sendiri kecuali hanya untuk helipad helikopter.

Setelah pesawat Boeing 747 milik TNI AU berwana putih dan abu abu yang membawa Panglima TNI dan Kapolri  mendarat  di Bandara Supadio, yang terletak di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.

Perjalanan Panglima TNI dan Kapolri menuju Entikong,   dilanjutkan dengan menggunakan pesawat jenis helikopter type angkut Super Puma dan helikopter Puma warna hijau dengan desain militer milik TNI.

Kehadiran Oesman Sapta pengusaha papan atas yang juga pemilik penerbangan Lion Air, bersama dengan Plt Gubenur Kalbar. Termasuk yang tercatat sebagai salah satu penumpang yang diajak bergabung naik helikopter Super Puma oleh Hadi Tjahjanto, untuk terbang bersama sama  menuju ke Entikong.

Dalam jumpa  pers yang berlangsung sore hari, setelah 8 jam mengunjungi daerah perbatasan, yang berlangsung di ruang halaman depan VIP Bandara Supadio di Kubu Raya.

Panglima TNI yang didampingi Kapolri dan Ketua DPD Oesman Sapta, menyatakan bahwa hasil kunjungan kerja ke Entikong telah menerima laporan dari kesatuan pertahanan dan keamanan yakni TNI dan Polri yang bekerja di bawah atau di lapangan.

Bahwa, patok batas yang menandai batas dua negara yang memisahkan antara wilayah daratan Indonesia dengan Sarawak, Malaysia. Tak ada satupun letak posisi patok yang berubah dari posisinya semula.

Hal tersebut berhasil dijaga oleh  TNI lewat patroli rutin yang dilakukan setiap harinya, tegas  Panglima TNI.

Sementera  terkait dengan masih adanya jalan "tikus baru" yang dibuat menjadi pintu masuk penyelundupan ke Kalimantan Barat. Panglima TNI dan Kaporli memang tidak bisa membantahnya.

"Solusinya, Panglima TNI dalam waktu dekat ini akan menambah gelar pasukan, yang sekarang ini sudah berjumlah 700 prajurit," kata Hadi. 

Wewenang Baru DPD 
Oesman Sapta di tempat yang sama menyatakan optimis pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah akan membawa negara ini sejahtera.

"Pemerintah yang membangun daerah akan dicintai oleh rakyat di daerah. Kehadiran  DPD adalah untuk mempercepat pembangunan di daerah guna untuk meningkatkan kesejahteran rakyat di daerah",kata OSO.

"Dan saya sebagai sebagai Ketua DPD RI akan tetap menjaga DPD agar tetap  independen", tegasnya

Wakil Walikota Singkawang Irwan mengatakan, OSO sekarang sudah menjadi negarawan dan mau pulang kampung ke Singkawang sejak menjabat tiga jabatan penting yakni sebagai wakil Ketua MPR RI. Ketua DPD RI dan Ketua Umum Partai Hanura.

Pada semasa mudanya, sewaktu  masih berusia 30 tahun. Teman temannya sudah banyak di Singkawang dari kalangan rakyat biasa meski walau di Singkawang beliau sudah memiliki hotel yang pertama di kota ini, kata Irwan.

"OSO sejak dulunya tidak pernah membedakan bedakan orang atas dasar suku agama dan ras.  OSO selalu mengatakan orang Kalimatan adalah semua yang lahir dan hidup di Kalimantan. Bahkan OSO di masa mudanya pernah punya teman yang keturunan Belanda yang ada di Singkawang inilah", jelasnya.

Sesudah mendapat kewenangan baru berdasar UU MD3 yang mengatur tentang monitoring, kontrol dan mengevaluasi atas Perda yang telah diterbitkan oleh pemerintah daerah, termasuk  Perda yang akan baru diterbitkan oleh Pemda.

DPD dalam waktu dekat ini akan terus  mengintensifkan sosialisasi  proses pembuatan Raperda agar tidak melanggar peraturan  dan perundang undangan.

Proses ini akan lebih efektif sebab DPD memiliki 4 anggota yang mewakili propinsi masing masing dalam rangka menjalankan kewenangan DPD yang baru, kata Tellie Gozalie anggota DPD dari pemilihan Propinsi Bangka Belitung.

"Saya pernah menjadi staf Bupati di Papua. Pengesahan Perda selama ini berlangsung  tertutup di Depdagri. Perda yang dibuat oleh daerah bisa dibatalkan oleh Depdagri cuma hanya dalam tempo satu hari saja dengan alasan yang tidak terbuka, ungkap Mervin Sadipun Komber anggota DPD asal Papua Barat.

Wewenang baru DPD harus diapresiasi dan dipublikasikan dengan  secara lebih massif lagi, desak Novita Anakkota yang berasal dari daerah pemilihan Propinsi Maluku Utara. Erwin Kurai


 
 
Redaksi | RSS | Pedoman Media Siber Copyright © 2017 by detakriau.com. All Rights
 
 
22:52 | WARTAWAN DETAK RIAU DIBEKALI KARTU PERS DALAM PELIPUTANNYA, JIKA MENCURIGAKAN HUB 0813-655-81599 - - - -