Turut hadir pada acara ini, Plt Gubernur Riau Wan Thamrin Hasyim, Kapolda Riau Irjen Pol Nandang, Gubernur Riau yang lagi cuti kampanye Arsyadjuliandi Rachman, keluarga besar almarhun Abdul Rachman Syafei, ribuan umat muslim dari seluruh penjuru Kota Pekanbaru, serta undangan lainnya.

Sebelum menyampaikan tausiyah, UAS memuji kedermawanan keluarga besar almarhum Abdul Rachman Syafei, yang telah menghibahkan sebagian lahannya untuk membangun masjid. Bahkan, kedermawanannya tidak pernah tersentuh media. Kedermawanan tersebut tentu tidak akan dilupakan masyarakat. 

UAS pun lantas mengkaitkan kisah-kisah kedermawanan pada zaman Rasulullah yang telah rela menyisihkan harta bendanya untuk kemaslahatan umat.

UAS menyatakan, di tengah kedermawanan keluarga Rahman ini, ada juga nilai yang perlu diambil, yakni almarhum Abdul Rahman Syafei termasuk keluarga besar yang ditinggalkannya tidak pernah menyebut-nyebut jasa atas pembangunan masjid ini.

"Saya pun tak mau juga menyebut-nyebut, karena yang membangun masjid ini pun tak pernah mengumumkan. Ini tentu kita maknai keikhlasan," kata UAS.

Dalam tausiyah Ustad Abdul Somad, di bulan Ramadhan ini, apa yang dijalankan oleh keluarga besar Rahman sudah sangat tepat. Dengan mengadakan buka puasa bersama dengan masyarakat, ditambah lagi dengan fakir miskin dan juga anak yatim.

“Inilah indahnya berbagi, ada kenikmatan bagi kita ketika memberi nikmat berbagi santunan kepada anak yatim, bagi fakir miskin. Bersempena dengan ibadah puasa yang sedang dilaksanakan umat Islam saat ini,” kata UAS.

“Berbagi dengan anak yatim, fakir miskin, juga termasuk dalam makna keikhlasan tentunya sangat kental. Wujud keikhlasan dalam berpuasa, berbuat kebaikan tentunya karena Allah SWT, bukan karena yang lain,” tambahnya. 

Pada kesempatan ini, pihak keluarga termasuk Arsyadjuliandi Rachman juga membagi-bagikan santunan kepada 504 orang anak yatim dan kaum dhuafa yang hadir. Hal ini sebagai wujud syukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT kepada keluarga ini.(rls/ron)