Gresik Masa Kini, Ice Cream, Majapahit dan DPR RI
Selasa, 17 Juli 2018 - 16:50:07 WIB
 

TERKAIT:
   
 

JAKARTA (DetakRiau.com) Hotel Majapahit di Jalan Tunjungan - Surabaya, Propinsi Jawa Timur.

Yang dibangun pada tahun 1910 dengan arsitektur artdeco gaya Eropa klasik, yang menandai masuknya investor properti  asing ke Surabaya untuk menggenapi  industri olahan dengan  bahan baku dari pertanian .

Bertepatan hari  Jumat tanggal 13 Juli 2018 yang lalu digelar pertemuan antara Ketua DPR RI dengan Bupati Banyuwangi dan anggota DPR RI dari Dapil Surabaya dan Gresik.

Pertemuan bersejarah yang digelar di hotel yang dahulu  bernama Hotel Oranye sebutan buat wangsa raja asal Belanda. Yang pada peristiwa 10 November 1945 menandai terjadinya penentangan oleh arek arek Suroboyo dengan puncaknya ditandai dengan peristiwa perobekan bendera Belanda dari merah putih biru, jadi dwi warna merah putih setelah bagian bendera warna birunya dirobek oleh para pemuda pejuang, sebab dianggap kehadiran Belanda sebagai simbol akan kembalinya penjajahan baru.

Pada masa dahulunya  Gresik pernah menjadi pelabuhan tersibuk sebelum Melaka, Singapura dan Tanjung Perak. 
Tahun 70 an pamornya bangkit kembali yang dahulunya hanya tinggal sebagai kota tua tempat kenangan pertahanan laut kerajaan Majapahit tempo doeloe. 

Gresik adalah contoh kota tua  yang jadi korban pembangunan tambal sulam dengan munculnya teknologi padat modal di masa penjajahan yang saat itu sangat ekspansif dan berambisi untuk memperbarui  ekonomi industri yang terintegrasi  dengan pembangunan pelabuhan kapal laut modern di Tanjung Perak, Kota Surabaya. Dengan dilengkapi dengan angkutan Kereta Api dari, dan ke pelosok Jawa Timur atau tanah Jawa.

Serta lewat jalur darat dengan menggunakan pendekatan pola pembangunan infrastruktur dengan cara reklamasi laut yang pertama di Ujung Surabaya.

Lama memang sudah nama Gresik dikenal cuma hanya cukup menjadi pelabuhan tradisional kapal lokal dikalahkan  peran Pelabuhan Tanjung Perak sebagai pelabuhan ekspor yang baru sampai kini. 

Baru mulai tahun 2017 yang lalu, Gresik kembali disebut sebut akan membangun pelabuhan samudra laut dalam, untuk tujuan ekspor langsung tanpa kewat Singapura. 

Ini berarti Gresik sedang membuat  terobosan baru  dengan membangun  pelabuhan laut yang terintegrasi dengan kawasan industri dengan konsep kawasan berikat  dengan luasan sebesar  3.000 hektar.

Ketua DPR Bambang Soesatyo  memuji langkah Bupati Gresik yang telah berhasil menjaga produksi beras untuk kebutuhan Gresik meski sedang dibangun industri dalam skala besar besaran.

"Saya minta agar potensi pembangunan jangan dilihat dari hasil secara fisik. Gresik yang ditopang oleh pariwisata juga harus kita dorong agar jadi penggerak ekonomi untuk daerah dengan melibatkan partisipasi masarakat dengan tata kelola yang transparan, kridibel dan bersih", katanya.

Disinilah menjadi penting akan  perlindungan atas tanah pertanian, tegas Viva Yoga Mauladi wakil Ketua Komisi IV yang berasal dari Dapil Gresik dan Lamongan .

"Saya setuju agar perlindungan atas tanah pertanian mesti kongkrit dengan diperkuat langsung oleh Perda atau peraturan daerah", tegasnya. 

Dikarenakan, sebab, kebijakan industrialisasi akan membawa akibat tanah pertanian akan berkurang, terjadinya urbanisasi ke kota dan bahkan sampai munculnya gesekan baru, jelas  anak bekas kepala desa di Gresik,yang baru saja memberikan bantuan benih udang, benih ikan kakap dan benih ikan bandeng buat nelayan tradisional di sekitar Gresik dengan secara gratis. 

Sambari Halim Radianto Bupati Gresik dua periode, sepakat, pembangunan industri  harus sejalan dengan  pertanian. 
Untuk  itulah lahan pertaniannya sendiri  nanti akan di lindungi lewat perda.

"Saya sudah melakukan riset yang kemudian menjadi disertasi saya bahwa masarakat Jawa Timur tidak bisa dipisahkan dari sektor pertanian", katanya.  Untuk itulah dalam pembangunan sektor industri di Gresik harus sejalan dengan sektor pertanian, imbuhnya.

Sedangkan untuk menjawab soal peluang kerja SDM asal Gresik sendiri dengan masuknya industri baru. "Kita telah  sepakat dengan dunia usaha bahwa  komposisi 70 pekerja industri harus menggunakan tenaga kerja lokal asal Gresik", ujar Sambari.

Terkait dengan dibangunnya kawasan agroindustri di wilayah Gresik Barat, serta pemberdayaan usaha kecil.

Dikatakan, di Gresik sekarang ini sedang dimasarakatkan cara membuat Ice Cream atau Es Krim dengan bahannya yang berasal dari lokal dari pedesaan dengan  rasa jagung manis dan mangga dari pelosok Desa Sukodono, Kecamatan Pancen,kata Bupati. Erwin Kurai.

 
 
Redaksi | RSS | Pedoman Media Siber Copyright © 2017 by detakriau.com. All Rights
 
 
22:52 | WARTAWAN DETAK RIAU DIBEKALI KARTU PERS DALAM PELIPUTANNYA, JIKA MENCURIGAKAN HUB 0813-655-81599 - - - -