Dihadapan MPR, Pemuda Khonghucu Nyanyikan Indonesia Raya dan Gelorakan Salam Pancasila
Rabu, 12 September 2018 - 17:29:50 WIB
 

TERKAIT:
   
 

JAKARTA (DetakRiau.com) Kongres Pemuda Agama Khonghucu Indonesia, PAKIN,
menasbihkan sebagai ormas pemuda yang disiapkan untuk mengabdi untuk
Indonesia sebagai tempat kelahiran, hidup dan mati sebagai sesama anak bangsa Indonesia.

Visi misi PAKIN ini diputuskan dalam Kongres I yang berlangsung di Hotel Balairung, Matraman,  Jakarta dari tanggal 9 -11 September 2018 kemarin.

PAKIN adalah organisasi pemuda agama Konghucu yang anggotanya berasal dari keturunan Tionghoa dari generasi ke 4 dan ke 5. Yang didalam pertemuan internalnya, kebanyakan dari mereka sudah tidak bisa lagi berbicara Hokian yang berasal dari Tionghoa daratan, tetapi menggunakan bahasa Mandarin sebisanya yang berasal dari Pulau Formosa, Taiwan. 

Dihadapan Ketua MPR Zulkifli Hasan yang menutup Kongres I PAKIN yang dihadiri oleh sekitar 200 an anggota  PAKIN  se Indonesia.
Agenda acara dimulai  dengan menyanyikan lagu wajib : Indonesia Raya, yang diikuti dengan menggelorakan : Salam  Pancasila, yang ditandai dengan mengerakkan kelima jari tangan kanan kearah kedapan.
Sementara itu dalam pembacaan  doa,  diantar, dengan bahasa aslinya dari Tionghoa, yang  disisipi dengan menggunakan diksi bahas Arab : Rahmat dan Khalik yang sudah mulai terakulturasi.

Dalam pidatonya Ketua MPR Zulkifli Hasan mengajak untuk pertama kalinya kepada anggota PAKIN untuk terlibat aktif menjadi peserta sosisalisasi 4 pilar yang di gelar oleh MPR. 

Negara ini, jelasnya lagi,  sejak awal dibangun untuk melindungi warga negara  dengan persamaan hak yang setara.
Negara ini bukan didirikan oleh ratu adil, ratu adil adalah mitos. Walaupun begitu pemimpinya harus tetap adil dengan tidak membedakan bedakan pelayanan kepada antar sesama warga negara.

Untuk menghadapi pilpres tahun depan gunakan hak pilih secara bertanggung jawab. Apa berkinerja baik, katanya.

Kepada PAKIN di ingatkan kembali agar didalam kehidupan bermasarakat apabila  melihat tetangganya yang masih kekurangan, agar ringan tangan membantu saudara kita yang masih kekurangan, jangan masa bodoh karena kita sama sama sebagai warga negara

"Tidak bertanggung jawab namanya jika membiarkan kesenjangan ekonomi sebab social cost nya tinggi. Kita ini anak bangasa yang berbeda beda tetapi kita satu bangsa", ajaknya.

Pada saat bertemu dengan alumni HMI yang tergabung dalam KAHMI. Zulhas menjelaskan bahwa dalam  negara yang berdasar Pancasila kita harus melaksanakan sisa sila didalam Pancasila yang telah disepakati oleh para pendiri negara.
Sebab dengan Pancasila, manusia akan memanusiakan manusia sehingga persatuan kita akan semakin kuat. Dan kita
beruntung kita punya Pancasila sebagai fondasi yang semakin kuat, paparnya.

Untuk itulah, pemuda harus menyiapkan dirinya untuk menyambut masa depan dengan baik, siap kerja keras dan
tidak mudah mengeluh. Terus belajar dan gemar membaca serta menguasai ilmu pengetahuan, ujar  Zul saat
menerima 22 ormas pemuda secara terpisah.

Dikatakan, pemuda  harus bisa mengurus dirinya sendiri agar bisa menjadi manusia mandiri. Jangan jadi penganggran setelah lulus jadi sarjana, dengan mencari peluang usaha yang baru. Sebab, karena pengangguran saat ini sudah tinggi dibanding Malaysia,Thailand dan Vietnam.     

"Tak ada jalan lain, Indonesia adalah negara kita. Kita lahir, hidup dan berkarya dan mati di Indonesia", tegas Erfan Sutono menambahkan. Erfan adalah salah satu kandidat Ketua PAKIN bersama  dengan Yugi Yunardi, yang akan diputuskan dalam Munas MATAKIN pada  bulan Desember 2018 di Taman Mini, Jakarta. Erwin Kurai    

 
 
Redaksi | RSS | Pedoman Media Siber Copyright © 2017 by detakriau.com. All Rights
 
 
22:52 | WARTAWAN DETAK RIAU DIBEKALI KARTU PERS DALAM PELIPUTANNYA, JIKA MENCURIGAKAN HUB 0813-655-81599 - - - -