SIAK- (Detakriau.com)

Pelaksanaan Kirab Satu Negeri di Provinsi Riau GP Ansor mendapatkan reaksi penolakan dari berbagai Ormas Melayu Siak, seperti keluarga besar kerabat Kesultanan Siak yang diwakili oleh Tengku Habibie, Tengku Wira Shahab, Tengku Said Eka Nusirhan, Tengku Ikhwan Shahab. Hal serupa juga disampaikan oleh Rumpun Melayu Bersatu Laskar Hulubalang Melayu Riau (RMB-LHMR) kepada Detakriau.com Minggu (16/09/2018).

Protes Dan Penolakan Terhadap Pelaksanaan Kirab Satu Negeri di Provinsi Riau disebabkan Pencatutan Simbol Paling Sakral Di Negeri Istana.

Mengenai hal itu Dikutip Sumber dari Riau24.com Ketua GP Ansor Riau, Purwaji  menyatakan ,siap bertemu keluarga kerajaan Siak atau kerabat Sultan Syarif Kasim II. Bagi Purwaji perlu dialog untuk mendapat kesepahaman tentang apa sebenarnya tujuan kegiatan Kirab Satu Negeri yang ditaja GP Ansor Riau sejak 16 september sampai 24 Oktober 2018. 

"Jika ada permintaan untuk klarifikasi dari kerabat kerajaan, saya siap untuk menghadap. Senin insyaAllah saya sudah di Pekanbaru," sebut Ketua GP Ansor, Purwaji atau akrab disapa Mas Pur. 

Purwaji menjelaskan, GP Ansor memilih Kabupaten Siak karena ingin mengingatkan generasi muda Riau hari ini akan pengorbanan dan kepahlawanan Sultan Syarif Kasim II yang telah menyokong berdirinya NKRI. 

" Makanya kegiatannya diisi ziarah akbar ke makam Sultan Syarif Kasim, dan malamnya dilanjutkan dengan doa bersama untuk kedamaian Indonesia. Semua itu sesuai dengan tuntunan agama Islam, itu ajaran Islam, berziarah dan berdoa. Apalagi yang diziarahi adalah Sultan Syarif Kasim II, itu juga bentuk penghormatan atas jasa jasa beliau. Dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung," ujar Mas Pur. (Baim)