Di Yogyakarta Muncul Gerakan Separatisme, Sultan Merespon Tegas
Senin, 22 Oktober 2018 - 19:07:58 WIB
 
Cinderamata. Gubenur Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X (tengah) menerima cindera mata dari wakil Ketua MPR Mahyudin di Yogyakarta (19/10/2018)
TERKAIT:
   
 

JAKARTA (DetakRiau.com) Gubenur Yogyakarta  Sultan Hamengkbuwono X
membuat pernyataan mengagetkan tentang keadaan  politik terakhir di Yogyakarta
dihadapan pimpinan MPR dan ratusan wartawan yang sedang melakukan liputan di Yogyakarta dari tanggal 19-21 Oktober 2018 lalu.

"Mereka ada yang menggunakan Yogya sebagai tempat untuk gerakan separatisme. Saya sudah ambil keputusan gerakan mereka tidak boleh keluar dari asrama. Dan saya akan mengambil tindakan tegas", tegas   Gubenur Yogyakarta Sri Sultan Hamangkubuwono X di  Eastparchotel Yogya, Propinsi Jawa Tengah Jumat (!9/10/2018) saat diundang jadi pembicara kunci dalam press gathering MPR dan wartawan yang dihadiri wakil Ketua MPR Mahyudin, wakil Ketua MPR
Ahmad Muzani dan anggota MPR Djhoni Rolindrawan dan Fery Francis

Orasi sultan  yang berbobot yang pertama kali itu diutarakan oleh  Sultan setelah menjabat Gubenur Yogyakarta selama 20 tahun terakhir.

Sebab, sebelumnya, karena Yogyakarta dikenal sebagai kota di Jawa yang amat terbuka dan majemuk. Yang masarakatnya termasuk berhasil menjaga kehidupan masarakat yang damai.

Tentu saja pidato Sultan yang tajam terebut  bikin awak wartawan terkaget kaget saat mendengar orasi raja Jawa yang tidak pernah marah ini.

"Saya sudah melepaskan posisi sebagai ketua partai agar saya bisa  melayani semua warga yang datang ke Yogya secara sama derajat, tanpa melihat asal usul"

"Bapak saya (Sri Sultan Hamangkubuwono IX-red) adalah pendiri dari negara ini. Sebagai bangsa kita mestinya harus bersatu meski kita ini berbeda beda suku",  tambahnya.

"Saya berharap partai politik bersatu. Indonesia jangan sampai bubar. Walau saya yang malah yang dituduh melanggar HAM oleh mereka yang separatis", ujar Sultan yang mengenakan baju hitam sporty lengan pendek.
"Dan selama saya menjabat Gubenur Yogya, NKRI adalah final", katanya.

Dikatakan, demokrasi yang mengatur suara mayoritas dan minoritas adalah alat. Oposisi tidak harus diluar kekuasaan karena kita sebagai bangsa adalah satu.

"Justru tujuan kita bernegara telah tercantum di dalam pembukaan UUD 1945 untuk menuju masarakat yang adil dan makmur", jelasnya.

Di negara manapun demokrasi akan berhenti pada saat berbicara keutuhan negara dan bangsa. Ada baiknya apabila  kita mencari demokrasi yang cocok dengan budaya Indonesia, jpaparnya.

Eastparchotel adalah termasuk green hotel yang berwawasan lingkungan di Yogya. Yang menarik di hotel kebudayaan ini, hampir semua ruangannya dihiasi lukisan termasuk karya lukisan pelukis asal Filipina yang jarang ditemui dengan tema tema : Musium National. Universitas Santo Thomas  dan Filipina tempo dulu termasuk petani yang menggunakan pedati sebagai alat angkut dengan menggunakan kerbau sebagai penghela tuannya.

Pemimpin Filipina modern Jose Rizal sempat jadi inspirasi pendiri negara kita bahkan biografinya pernah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia oleh wartawan senior Adinegero.

Filipina sekarang sedang menghadapi tuntutan politik baru dari sebagian masarakatnya di Filipina Selatan . Erwin Kurai.



 
 
Redaksi | RSS | Pedoman Media Siber Copyright © 2017 by detakriau.com. All Rights
 
 
22:52 | WARTAWAN DETAK RIAU DIBEKALI KARTU PERS DALAM PELIPUTANNYA, JIKA MENCURIGAKAN HUB 0813-655-81599 - - - -