JAKARTA (DetakRiau.com) Politik keberpihakan untuk memajukan pendidikan agama Islam sebagai tempat bersemainya calon pemimpin muda yang ahli agama telah semakin mendesak.

"Saya telah melihat langsung masih banyak terjadi kesenjangan antara pendidikan yang dikelola pemerintah
dengan yayasan pendidikan Islam yang dikelola masarakat".

Ini  dikatakan Ali Taher Parasong Ketua Komisi Agama DPR RI dari Fraksi PAN seusai memberikan bantuan keuangan untuk pendidikan Islam di tingkat dasar dan menengah yang berada dibawah pembinaan Departemen Agama di Tanggerang, Banten, kamis siang (25/11/2018)

Untuk pengalokasian anggarannya saja, kata Ali, masih kurang banyak dibandingkan dengan alokasi pendidikan agama negeri dibawah Depertemen Agama.

Adapun bantuan dari Departemen Agama berkisar Rp 80 juta sampai RP 40 juta per lembaga pendidikan. Sampai saya harus keluar uang dari kocek sendiri Rp 25 juta demi untuk memajukan lembaga pendidikan Islam yang terbaik di Tanggerang, tambahnya.

Artinya, selama ini memang sangat kecil alokasi anggaran pendidikan agama yang diselenggarakan oleh masarakat  atau jauh dari harapan dan kebutuhannya.

"Saya berharap kedepannya paling tidak ada kesetaraan alokasi anggaran antara pendidikan agama Islam", tegas Buya Ali.

Soal perihal jadwal pembahasan RUU Pesantren, dikatakan,  masih memerlukan waktu lama untuk disahkan menjadi undang undang, termasuk dalam merumuskan kelembagaan nya antara yayasan dan kiai  yang akan mengelolanya. Erwin Kurai.