HNW Mempertemukan Islam dan Barat di Pasar Minggu
Senin, 04 Maret 2019 - 13:27:40 WIB
|
|
Hidayat Nur Wahid
|
TERKAIT:
Jakarta (DetakRiau.com) Hidayat Nur Wahid akhirnya mempertemukan Islam
dan Barat kedalam sistim kekuasaan melalui jembatan demokrasi. Yang
untuk kali ini disampaikan dengan tegas dan berterus terang.
"Tak semua dari Barat adalah Bidah. Dan demokrasi adalah sarana'. Ini diutarakan wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid dari Fraksi Partai Keadilian Sejahtera saat jadi nara sumber dialog dengan ummat Islam yang menghadiri Sosialisasi 4 Pilar yang diselengrarakan oleh MPR pada hari minggu di Pasar Mingu, Jakarta (3/3/2019) kemarin.
Dikatakan, anggapan yang mengatakan demokrasi adalah Bidah sangat tidak sejalan dengan perjalanan bangsa, sebab demokrasi terbukti telah membawa pada kemaslahatan dengan munculnya pemimpin Islam dari pemilu ke pemilu.
"Demokrasi adalah maslahat. Demokrasi adalah wasilah. Demokrasi bukan Bidah", dalil mantan Presiden PKS yang tampil dengan jenggot yang khas ini.
Dengan demikian, diharapkan pada Pemilu 17 April 2019. Masarakat ummat Islam supaya agar menggunakan hak pilihnya. Dan jangan Golput, katanya.
Yang justru dengan menjadi Golput dapat dianggap akan membahayakan kepentingan masarakat itu sendiri, ujarnya.
Apalagi kedaulatan sekarang telah diberikan langsung kepada rakyat lewat pemilu langsung dan serentak untuk memilih presiden dan anggota DPR, imbuhnya.
Malah Undang Undang yang bertentangan, bisa diuji lewat Mahkamah Konstitusi. Seperti hasil gugatan seorang warga negara dari Nusa Tenggara Barat yang telah berhasil memperjuangkan calon kepala daerah dari kalangan jalur independen atau dari non partai politik, jelasnya.
Dengan demikian, makna menggunakan hak pilih dalam pemilu adalah merupakan cara untuk menyelamatkan bangsa dan negara juga, pungkasnya.
Sehari sebelumnya Hidayat Nur Wahid menemui masarakat di wilayah Lebak Bulus Jakarta guna untuk mensosialisasikan 4 Pilar oleh MPR. Erwin Kurai.