Penderita ISPA Riau Capai 304.900 Kasus
Rabu, 18 September 2019 - 22:23:50 WIB
 

TERKAIT:
   
 

PEKANBARU (DRC) - Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Riau mencatat jumlah kasus kunjungan masyarakat ke fasilitas kesehatan terkait dengan infeksi saluran pernapasan 
akut (ISPA) yang merupakan dampak kabut asap kebakaran hutan dan lahan sepanjang 2019 ini mencapai 304.900 kasus.

"Jumlah kasus kunjungan per Januari hingga September 2019 terdapat 304.900 kasus kunjungan," ujar Kepala Dinas Kesehatan Riau Mimi Yuliani Nazir saat mengunjungi 
Posko Pengungsian Kabut Asap Partai Keadilan Sejahtera di Pekanbaru, Rabu (18/9/2019).

Mimi mengakui jika berdasarkan data statistik yang dihimpun Dinas Kesehatan Provinsi Riau, jumlah kunjungan masyarakat ke pelayanan kesehatan untuk memeriksakan diri 
akibat terdampak ISPA terus meningkat. Bahkan, sepanjang September 2019 ini saja, masyarakat yang mengunjungi layanan kesehatan akibat ISPA se Riau mencapai 24.589 
kunjungan.

Angka ini berpotensi terus meningkat mengingat kualitas udara di sejumlah wilayah di Riau berada pada level sangat tidak sehat hingga berbahaya akibat Jerebu Karhutla.
"Dilihat dari data statistik hari per hari terjadi peningkatan masyarakat ke pelayanan kesehatan untuk memeriksa kesehatan terkait ISPA," ujarnya, dilansir antarariau.

Peningkatan jumlah masyarakat terdampak ISPA, diakui Mimi, berpengaruh pada ketersediaan obat-obatan. Meski begitu, dia mengklaim pasokan obat masih sangat cukup. Dia juga menyatakan terus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk menjaga pasokan obat tetap dalam keadaan aman. "Melihat situasi seperti ini, Bu Menteri sangat memberikan komitmen membantu Pemerintah Provinsi Riau," tuturnya.

Menteri Kesehatan Nila Moeloek dalam pernyataannya awal pekan ini juga telah meminta Dinas Kesehatan di sejumlah wilayah terdampak asap kebakaran hutan dan lahan bersiaga 
guna melayani masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan karena asap karhutla.

Menkes Nila menginstruksikan kepada pihak Dinkes untuk menyiagakan seluruh puskesmas yang ada dalam menangani berbagai penyakit akibat asap karhutla.

"Puskesmas menjadi fasilitas pertama yang siaga melayani warga terdampak karhutla. Pencegahan sebelum terjadinya hal yang tak diinginkan harus dilakukan terutama bagi 
masyarakat yang terserang ISPA," kata dia.

Titik Api

Saat ini, terdata sebanyak 1.313 titik panas indikasi awal kebakaran hutan dan lahan (karhutla) bermunculan di wilayah Sumatera pada Rabu (18/9/2019) pagi.

“Daerah paling banyak masih di Jambi dan Sumatera Selatan sekitar 400-an, di Riau ada 300-an titik,” ujar Staf Analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) 
Stasiun Pekanbaru, Bibin Sulianto di Pekanbaru.

Berdasarkan data BMKG Stasiun Pekanbaru, pada jumlah titik panas (Hotspot) yang terpantau Satelit Terra Aqua pada pukul 06.00 WIB di Sumatera ada 1.313 titik. Daerah 
paling banyak adalah Provinsi Jambi dengan 484 titik panas, Sumatera Selatan (Sumsel) 424 titik, dan Riau 334 titik panas. 

Daerah lain juga ada terdeteksi titik panas seperti Bangka Belitung ada 27 titik, Lampung 21 titik, Kepulauan Riau 9 titik, Sumatera Barat 7 titik, Sumatera Utara 6 titik, dan Bengkulu satu titik panas.

Khusus di Riau, dari 334 titik panas, lokasi paling banyak ada di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) 97 titik, Pelalawan sebanyak 93 titik, Indragiri Hulu (Inhu) 52 titik, Indragiri Hilir (Inhil) 46 titik, Kampar 18 titik, Kota Dumai 14 titik, Bengkalis 10 
titik, Kuansing 3 titik, dan Rokan Hulu ada satu titik panas.

Dari jumlah tersebut, ada 205 yang dipastikan titik api karhutla dan lokasi paling banyak di Pelalawan ada 61 titik, rohil 58 titik, Inhu 36 titik, Inhil 27 titik, Dumai 10 titik, Bengkalis dan Kampar masing-masing 6 titik dan Kuansing ada satu titik.

Asap pekat masih menyelimuti Kota Pekanbaru. Asap berasal dari karhutla di Riau ditambah kiriman dari provinsi tetangga. “Di Riau sendiri kan masih banyak hotspot,” katanya.

Arah angin berhembus dari arah tenggara dan selatan. Kota Pekanbaru mendapat kiriman asap dari Pelalawan, dan Kampar.

Berdasarkan pantuan ANTARA, kebakaran lahan masih terus menyala di daerah Rimbo Panjang Kecamatan Tambang perbatasan Pekanbaru dengan Kampar. Pemadam kebakaran Kota Pekanbaru dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau melakukan pemadaman pada malam hari. (rid)

 
 
Redaksi | RSS | Pedoman Media Siber Copyright © 2017 by detakriau.com. All Rights
 
 
22:52 | WARTAWAN DETAK RIAU DIBEKALI KARTU PERS DALAM PELIPUTANNYA, JIKA MENCURIGAKAN HUB 0813-655-81599 - - - -