MPR Siapkan Sosialisasi Terbaru Untuk Menghadapi Propaganda Anti Pancasila
Rabu, 06 November 2019 - 15:06:54 WIB
 
Jazilul Fawaid
TERKAIT:
   
 

JAKARTA (DetakRiau.com) Pemahaman dan internalisasi nilai nilai dalam memahami dan mengamalkan Pancasila sudah sangat mendesak sekarang ini ditengah rakyat yang membutuhkan dan haus akan keteladanan.

Yang dapat bisa disampaikan lewat cara yang inovatif dan kreatif. Walau sekarang sudah tidak ada lagi tafsir tunggal atas Pancasila. Adapun yang dilarang adalah melakukan pengrusakan dan yang dilarang adalah yang anti Pancasila.

Ini terungkap dalam diskusi Budaya Pancasila dan Gotong Royong yang digelar oleh MPR di Jakarta rabu (6/11/2019).

Untuk itu, untuk menghadapi globalisasi dan munculnya paham baru dari luar, kuncinya adalah keteladanan dari para pemimpin dalam menjalankan Pancasila sebagai idiologi berbangsa, kata pembicara anggota DPD Teras Narang.

Philosofi Grondslag harus sejalan dengan realita dan prakteknya, timpal Mulyanto dari Fraksi PKS.

"PKS akan menolak jikalau ada yang mau menghapus Philosofi Grondslag Pancasila", katanya.

Ditempat yang sama wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid mengatakan, harus ada cara sosialiasi cara baru yang inovatif dan kreatif dalam menghadapi kampanye anti Pancasila yang menggunakan sosial media dan media digital.

Untuk itulah MPR sekarang ini tengah mencari konsepnya untuk membendung aliran anti Pancasila secara digital juga. "Kita akan hadapi propaganda lawan propaganda" , kata Jazilul Fawaid.

Ia sependapat pada saat sekarang ini sudah tidak ada lagi tafsir tunggal atas Pancasila.

Maka sosialisasi 4 pilar belum lengkap tanpa pilar Proklamasi 17 Agustus 1945 yang menandai lahirnya kita sebagai bangsa dan negara yang harus dipertahankan bersama sama oleh semua komponen bangsa sampai kapanpun juga, ujar Teras Narang menimpali.

Bahkan sampai sumpah jabatan dari Presiden, Gubenur, Walikota dan Bupati yang sekarang sudah tidak lagi mencantumkan kalimat setia kepada Pancasila.

"Padahal Pancasila adalah dasar negara. Maka oleh karena itu sumpah jabatan pejabat negara yang akan datang harus juga dikembalikan dengan mencamtumkan kalimat Setia Kepada Pancasila, tegas Teras Narang mantan Gubenur Kalimantan Tengah selama 10 tahun ini. Erwin Kurai.

 
 
Redaksi | RSS | Pedoman Media Siber Copyright © 2017 by detakriau.com. All Rights
 
 
22:52 | WARTAWAN DETAK RIAU DIBEKALI KARTU PERS DALAM PELIPUTANNYA, JIKA MENCURIGAKAN HUB 0813-655-81599 - - - -