JAKARTA (DetakRiau.com) Rapat Konsultasi Komisi XI DPR dengan Badan Pemeriksa Keuangan, BPK RI, yang berlangsung di Gedung BPK Jalan Gatot Subroto Jakarta senin (2/2/2020) yang dipimpin Ketua Komisi XI Dito Ganinduto dari Fraksi Partai Golkar.

Tiba tiba malahirkan situasi pemandangan yang tidak biasa sesudah satu persatu anggota Fraksi Partai Demokrat, keluar dari ruang pertemuan rapat konsultasi dengan BPK sebelum rapat ditutup.

Yang lebih dahulu keluar awalnya Marwan Cik Asan, disusul Vera Mawengkang dan Didi Irawadi. Ketiganya adalah anggota Fraksi Partai Demokrat di DPR.

Kedatangan Komisi XI dalam rangka melakukan pengawasan audit BPK tentang di PT Jiwasraya yang bikin heboh pada awal tahun 2020 ini, yang diduga menimbulkan kerugian negara sekitar Rp 17 Triliun.

Dikatakan, audit belum selesai. Belum ada alirannya ke siapa. Masih jauh untuk dikatakan selesai hari ini, kata Marwan dengan nada tinggi seraya meninggalkan gedung BPK.

Pada hari Senin yang lalu Komisi XI Menggelar rapat konsultasi dengan BPK setelah pembentukan Panja Pengawasan Industri Keuangam yang dibentuk oleh Komisi XI.

Di DPR sendiri kemudian muncul dua kubu yakni Fraksi yang setuju dengan Panja Jiwasraya atau setuju Panja Jiwasraya dan Pansus Angket Jiwasraya yang dimotori oleh Fraksi Partai Demokrat, disusul Fraksi PKS.

Kemarin pada hari selasa tanggal (4/2/2020) surat resmi usulan pembentukan Pansus Angket telah dikirimkan dan diterima langsung oleh wakil Ketua DPR Aziz Syamsudin.

Salah satu yang hadir adalah Marwan Cik Asan yang kali ini lebih banyak diam. Padahal pada pekan sebelumnya dia sempat mencecar Menteri Keuangan Sri Mulyani karena sektor riel tak bergerak lebih baik. Erwin Kurai.