Profesor Pertanian Angkat Tangan : 2020 Darurat Petani, Pendapatan dan Lahan Padi Beras
Jumat, 07 Februari 2020 - 16:28:03 WIB
 
TERKAIT:
   
 

JAKARTA (DetakRiau.com) Rapat dengar pendapat Komite II DPD dengan pakar pertanian malah menjadi ajang tempat menyuarakan protes para ahli pertanian atas kegawatan kondisi antara regenerasi petani, petani yang membeli dengan harga kemahalan dan lahan pertanian yang semakin berkurang

Guru Besar Genetika dan Pemuliaan Tanaman, Fakultas Pertanian IPB Sobir mengatakan, setiap tahunnya jumlah petani terus berkurang dan lahan pertanian juga semakin bertambah sulit. Bahkan, saat ini tidak ada upaya pemerintah secara spesifik untuk meregenerasi petani muda.

“Padahal kami sudah terus mendorong melahirkan petani muda. Realitanya jumlah petani setiap tahun terus saja berkurang,”, ungkap Sobir di Jakarta rabu (5/2/2020).

Justru malah beras Krayan asal Kalimantan Utara yang dibeli dan dimakan oleh Sultan Brunei, yang bernilai tinggi tetap saja tak ada yang menanamnya di luar Kaltara, jelas wakil Komite II DPD Hasan Basri terheran heran.

Sementara dari sisi pendapatan, Guru Besar Ilmu Ekonomi Pertanian Universitas Lampung Bustanul Arifin menjelaskan, pertumbuhan sektor pertanian pada tahun 2019 kuartal tiga tumbuh 3,08 persen.

Apabila dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi makro 5 persen. Pertumbuhan pertanian sebenarnya tidak terlalu buruk sekali, katanya.

Namun ketika dibedah dua tahun terakhir pertumbuhan pendapatan petani kurang bagus. Dikarenakan harga-harga komoditas pertanian dan perkebunan di tingkat global rendah karena belum pulih pada kondisi normal, jelasnya. Erwin Kurai.

 
 
Redaksi | RSS | Pedoman Media Siber Copyright © 2017 by detakriau.com. All Rights
 
 
22:52 | WARTAWAN DETAK RIAU DIBEKALI KARTU PERS DALAM PELIPUTANNYA, JIKA MENCURIGAKAN HUB 0813-655-81599 - - - -