JAKARTA (DetakRiau.com) Komisi V akan mengundang ulang tiga gubenur yang wilayahnya sempat dilanda banjir, utamanya Gubenur Ibukota Jakarta Anies Baswedan yang lebih peduli turun menangani banjir dari pada memenuhi undangan Komisi V DPR.

"Dulu waktu menjadi Menteri Pendidikn kalau dindang Komisi X DPR, dia pasti datang. Sekarang diundang Komisi V tidak muncul setelah menjadi gubenur DKI Jakarta. Saya tidak menyangka mengapa bisa begitu", ujar Dedi Wahidi mantan anggota Komisi Pendidikan yang kini ditugaskan di Komisi V DPR yang membidangi infrastruktur seusai rapat kerja dengan Menteri PUPR dan 3 Gubenur di Jakarta rabu (26/2/2020).

Dikatakannya, undangan kembali akan dilayangkan dalam rangka kelanjutan Rapat Kerja dengan Komisi V yang sudah diputuskan dalam rapat tadi.

"Meski ada yang mengusulkan agar dibentuk Pansus Banjir yang artinya Gubenur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubenur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Gubenur Banten Wahidin Halim akan bisa dipanggil paksa oleh Pansus . Tetapi ini kan belum disetujui perihal pembentukan Pansusnya", kata Dedi.

Untuk diketahui akibat banjir yang semakin luas pada hari selasa 24 Pebruari 2020 kemarin. Banyak warga yang membatalkan keberangkatan ke Jakarta. Mengapa Anies diundang oleh Komisi V karena sebab banyak pekerjaan normalisasi sungai yang sangat berkait dengan kewenangan gubenur seperti untuk pembebasan lahan untuk normalisasi Sungai Ciliwung di Kampung Pulo yang belum tuntas mencegah banjir, ungkapnya.

Padahal DPR periode sebelumnya telah menganggarkan normalisasi sampai selesai. Tentu boleh saja Anies punya program naturalisasi sungai tetapi asalkan program normalisasi diselesaikan lebih dahulu, kata Dedi lagi yang dahulu pernah dekat dengan Anies.

"Dalam hal ini Komisi V mau mengundang Anies Baswedan sebetulnya untuk mencari solusi penanganan banjir di Jakarta", tambah Dedi yang juga tokoh pendidikan di Jawa Barat.

Ada 3 masalah krusial di Jakarta sekarang yakni air permukaan laut acap pasang, permukaan tanah Jakarta sudah turun, jika hujan besar di Jakarta makin mudah banjir di sejumlah tempat.

Sedangkan di hulu Bogor karena hutan sudah rusak, air hujan langsung mengalir ke Jakarta. Di Bogor banyak setu atau danau buatan yang berubah fungsi untuk pembangunan dan pemukiman.

"Saya harap Anies Baswedan datang lah kalau diundang kembali oleh Komisi V", kata Dedi Wahidi. Erwin Kurai.