Gelar Konferensi Pers, Ini Penjelasan dr Ersan Saputra TH
Minggu, 03 Mei 2020 - 20:20:27 WIB
 
TERKAIT:
   
 

BENGKALIS-(DRC) Gugus tugas percepatan pencegahan Covid-19 Kabupaten Bengkalis menggelar Konferensi Pers, bertempat di lantai II Dinas Kesehatan Bengkalis, Kecamatan Bengkalis, Kabupaten Bengkalis, Riau, Minggu (03/05/2020).

Dalam sesi jumpa pers tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Bengkalis dr Ersan Saputra TH didampingi Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Alwizar dan Kasi Surveilans dan Imunisasi, Ismunadar.

"Menegaskan Kami tidak pelit informasi saat ini tentang penanganan Covid-19, karena harus sesuai prosedur," sebut dr Ersan.

Dikatakannya, dari berita yang berseliweran di medsos dan pernyataan sumber tak jelas tentang dr AN positif Covid-19, yang berasal dari menangani pasien NZ (59) PDP yang sudah meninggal dunia sebelum hasil swabnya keluar dan hasilnya NZ negatif Covid-19.

"Saya tegaskan dr AN ini positif Covid-19 bukan karena PDP yang Sungai Alam itu. Sedang kita tracing dari sumber lain, dan ini yang terus kita telusuri," ujar Kepala Dinas Kesehatan Bengkalis.

Pasien NZ (59) PDP yang meninggal tersebut selain hasil swabnya negatif Covid-19, semua tenaga medis yang menangani NZ dilakukan rapid test dan swab PCR termasuk proses pengambilan swab tahap tiga dr AN sudah melewati masa karantina dr AN sejak kontak erat dengan pasien NZ.

"Pengambilan swab ketiga ini pada tanggal 27 April, sudah melewati masa karantina 14 hari sejak dr AN ini berhubungan dengan pasien NZ," ujar Ersan.

Sambung Ersan, berakhirnya masa karantina terhadap dr AN tersebut, merasa sudah melewati SOP kesehatan, mengapa ia bebas kemana-mana termasuk membagi-bagikan takjil. Terlebih hasil swab keduanya negatif, sehingga dalam prosedur dirinya sudah tidak termasuk ODP lagi.

"Lalu mengapa ada swab ketiga kalau memang sudah selesai masa karantina, ini dikarenakan ada prosedur baku bahwa swab harus dilakukan dua kali," kata Ersan.

Sambungnya, dr AN swab pertama pada tanggal 7 April ternyata invalid sehingga tidak dihitung. Selanjutnya pada tanggal 9 April dilakukan swab kedua, tapi karena dikirim ke Jakarta, maka hasilnya menunggu lama baru keluar dua Minggu yaitu negatif.

Sesuai prosedur, perlu dilakukan swab sekali lagi dan pada saat swab ketiga ini diambil, yang bersangkutan sudah selesai menjalani masa karantina.

"Walau sudah selesai karantina prosedur tetap kita jalankan. Tanggal 27 April swab kita ambil dan kirim ke Pekanbaru, dan pada tanggal 01 Mei keluar hasilnya positif," ujar Ersan.

dr AN saat ini menjalani isolasi di RSUD Bengkalis, tidak di Pekanbaru sebagaimana isu yang beredar, pihaknya terus melakukan penelusuran terhadap orang-orang yang ada kontak erat dengan dr AN, kemudian melakukan rapid test maupun swab terhadap orang-orang yang ada kontak erat dengan dr AN tersebut.

"Total ada sekitar 70-an orang yang kita rapid test, khusus keluarganya kita lakukan swab," tutup Ersan. (J1-Y)

 
 
Redaksi | RSS | Pedoman Media Siber Copyright © 2017 by detakriau.com. All Rights
 
 
22:52 | WARTAWAN DETAK RIAU DIBEKALI KARTU PERS DALAM PELIPUTANNYA, JIKA MENCURIGAKAN HUB 0813-655-81599 - - - -