Penanganan Covid-19 di Kecamatan Pusako
Pemkam Benayah Anggarkan Rp 99 Juta Untuk Pencegahan Virus Dan Sembako
Jumat, 08 Mei 2020 - 04:31:16 WIB
 
Teks Foto: Kerani Kampung Benayah, Khairul.
TERKAIT:
   
 

SIAK-(DRC) Pemerintahan Kampung Benayah, Kecamatan Pusako, Kabupaten Siak, Riau, menganggarkan Rp 99 juta untuk melakukan pencegahan penyebaran Virus Corona (Covid-19) dan penyaluran Sembako.

Hal ini dikatakan Penghulu Kampung Benayah Sabrani, melalui Keraninya Khairul, Rabu (06/05/2020) kepada Detakriau.com diruang kerjanya, dan Informasi yang disampaikan ke masyarakat terkait Imbauan dan bahayanya Virus Corona (Covid-19) ini melalui, photo copy selembaran edaran Bupati, Gubernur ditempel di tempat umum.

"Poster-poster juga baliho, spanduk yang dibuat Pemerintahan Kampung maupun di Kabupaten di pasang di jalan," ungkap Khairul.

Untuk penanganan Covid-19 ini, Pihak Kampung sudah melaksanakan penanganan secara Mandiri, dengan melakukan penyemprotan disinfektan langsung kerumah-rumah warga maupun ke tempat ibadah yang rutin 2 minggu sekali. Terangnya

"Adapun Pelaksanaan dalam Penanganan Covid-19 ini menggunakan anggaran APBN sebesar Rp 99 juta, diperuntukan untuk penyediaan Masker, barang-barang cairan disinfektan, kemudian mesin pompa tank, dan sembako untuk PDP," jelas Kerani.

Kampung Benayah ini masyarakatnya berjumlah 416 KK dan 1529 jiwa, jadi untuk penerima Dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang belum terkonfirmasi dari pusat sebanyak 148 Orang melalui Kemensos, dan 88 orang dari APBN sesuai dengan hasil secara Musyawarah Kampung (Muskam), dan untuk dari Kemensos Pusat masih ada penambahan Kuotanya. Dan saat ini masih di data oleh fasilitator Pemerintahan Kampung untuk segera dikirim ke Kemensos Pusat. Katanya

Dikatakannya lagi, dampak Covid-19 untuk BLT Desa dianggarkan kembali di anggaran APBN Perubahan. Untuk pendataan BLT ini dilakukan dari tingkat bawah melalui musyawarah Dusun atau munculnya dari data RT, hasil data dikumpulkan ke Dusun baru diserahkan ke Kampung, cuma tanggapan RT saat mendata apabila masyarakat minta di data dan wajib mereka mendapat bantuan tersebut.

Itu jadi permasalahannya, karena kita harus bisa menyesuaikan mekanisme klaster, yang selalu komplain itu penerima bantuan PKH karna mendasari segala bantuan sebenarnya, karena orang PKH itu tingkat yang di bawah perekonomiannya, jadi segala sesuatu bantuan yang dari Pemerintah Kabupaten, Desa itu wajib dapat. Namun memang dengan corona ini, tidak ada yang komplain orang tergolong PKH itu, karena mereka mendapat rutin setiap Bulannya, dan pihak Pemerintahan Kampung juga sudah menjelaskan terkait bantuan tersebut. Pungkas Kerani Khairul.

Terkait Bantuan Sosial dari Pihak Perusahaan PT Arara Abadi peduli dampak Covid-19 terhadap Kampung Benayah sampai saat ini belum ada. Ungkap Khairul.

Sementara itu Camat Pusako Hardland Winanda Mulya SSTP M.Si mengatakan, Khususnya untuk Kecamatan Pusako pihak Pemerintahan Kampung lagi mau memvalidkan data, karena jangan sampai nanti penerima bantuan tersebut ganda.

"Sesuai aturan Program Keluarga Harapan (PKH) maupun Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) tidak dapat bantuan dari Kemensos tentang BLT Dana Desa dari Kampung untuk mengembalikan data untuk mengepaskan mana yang PKH dan mana yang BPNT, dipisahkan terlebih dahulu dikeluarkan mana data yang dari Kemensos Lepas itu mana yang bisa diakomodir oleh BLT Dana Desa," papar Hardland. (D-INF)

 
 
Redaksi | RSS | Pedoman Media Siber Copyright © 2017 by detakriau.com. All Rights
 
 
22:52 | WARTAWAN DETAK RIAU DIBEKALI KARTU PERS DALAM PELIPUTANNYA, JIKA MENCURIGAKAN HUB 0813-655-81599 - - - -