Menurutnya, kesungguhan pemerintah dalam pendidikan vokasi dituangkan dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 82 Tahun 2019 Tentang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), perubahan yang mendasar dari Perpres tersebut dibentuknya Ditjen Vokasi  Kemendikbud RI.

"Penguatan vokasi menjadi fundamental dalam menjawab tantangan dan rintangan saat ini dan masa yang akan datang," katanya saat memberikan sambutan rapat koordinasi (Rakor) pendidikan vokasi bersama Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) Provinsi Riau Tahun 2020 di Hotel Premiere Pekanbaru, Senin (23/11/2020).

Gubri menjelaskan berdasarkan penelitian diproyeksikan bahwa Indonesia membutuhkan 3,8 Juta tenaga kerja terampil pertahun. Selain itu, Provinsi Riau merupakan wilayah demografis yang berada di sentral pulau Sumatera yang berbatasan langsung dengan negara tetangga hal ini merupakan wilayah strategis untuk pergerakan ekonomi antar daerah dan negara.

"Selain itu pembangunan tol bisa menjadi salah satu faktor mendorong aktivitas perekonomian di Riau," ucapnya.

Oleh karenanya, ia mengatakan pembangunan tol Riau dengan beberapa daerah Provinsi lainnya dapat mendorong aktivitas perekonomian akan lancar dan memunculkan investasi baru, untuk itu perlunya penyiapan SDM yang bermutu. 

"Untuk itu dibekali dengan keseimbangan hardskill dan softskill enterpreneurship, agar menjadi fokus pada pendidikan vokasi dan tugas kita bersama di pendidikan vokasi serta stakeholder terkait," ujarnya.

Syamsuar menambah untuk jangan terlarut dengan potensi Sumber Daya Alam yang banyak, melalui pendidikan vokasi dengan meningkatkan mutu dengan pembaruan kelulusan yang mempunyai keterampilan dan keahlian. 

"Kami siap mendukung pendidikan vokasi di Provinsi Riau ini, kami akan siapkan Pergub agar pendidikan vokasi maksimal untuk meningkatkan SDM yang berdaya guna, mampu berdaya saing," tutupnya. (rid/mcr)