PEKANBARU (DRC) - Wali Kota Pekanbaru memanen cabai di lahan Kelompok Tani Palas Mandiri, Jalan Sejahtera, Kelurahan Agrowisata, Kecamatan Rumbai Barat, Sabtu (20/2). Cabai yang dipanen merupakan jenis baru hasil budidaya beberapa generasi.
Panen cabai dilakukan bersama Rektor Universitas Riau Profesor Aras Mulyadi, utusan CECT Universitas Trisakti Rio Zakaria, General Manager Corporate PT. Chevron Pacific Indonesia Sukamto Thamrin, Pejabat Sementara (Pjs) Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut Haryanto Syafri, dan Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Provinsi Riau Syahfalefi.
"Terima kasih kepada pemerintah yaitu UNRI, UIN Suska, dan Universitas Trisakti, SKK Migas, dan Chevron. Pekanbaru didukung sektor pertanian di samping sektor jasa, perdagangan, dan pariwisata," ujar Firdaus usai panen cabai.
Cabai yang baru saja dipanen ini sudah dibudidayakan dalam beberapa generasi. Hal paten cabai ini sudah diurus sebagai milik masyarakat Pekanbaru.
Untuk diketahui, Pekanbaru merupakan kota dunia usaha. Maka, pemerintah dan masyarakatnya mesti mempunyai jiwa pengusaha.
"Sektor pertanian sebagai pendukung tiga sektor unggulan. Kami menyebutnya bukan petani tetapi pelaku usaha di bidang pertanian," ucap Firdaus.
Kebutuhan masyarakat Pekanbaru akan bahan pangan seperti sayur mayur sudah bisa dipenuhi sebanyak 80 persen. Sayur mayur ini ditanam di dataran rendah.
"Tapi, buah-buahan masih minim. Seperti jagung manis, Pekanbaru masih menghasilkan sekitar 20 hingga 25 persen. Kami belum merasa puas karena peluang ekonominya sangat besar," ungkap Firdaus.
Makanya, Pemko Pekanbaru mesti duduk bersama lagi dengan semua pihak guna menginventarisir semua potensi lahan yang dimiliki. Kemudian, lahan yang berpotensi menjadi lahan pertanian dipetakan.
"Setelah dipetakan, kami bersinergi dengan perguruan tinggi, BUMN, dan perusahaan swasta, penyedia pupuk, penyedia bibit demi meningkatkan produksi pertanian," sebut Firdaus. (PGI/rid)
