Jakarta, detakriau.com - Kemiskinan akibat memburuknya ekonomi keluarga sejak pandemi Covid-19.

Akan mengancam masa depan anak lewat eksploitasi anak untuk jadi pekerja pada usia anak akibat putus sekolah.

" Ini akan membahayakan dan dapat menyebabkan Lost Generation," tandas Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti
di Jakarta, sabtu (6/3/2021).

Dikatakan, kerentanan ketahanan keluarga dan rapuhnya bangunan ekonomi akan mengancam setiap saat, sebab karena rata-rata masyarakat kelas bawah tidak memiliki tabungan jangka panjang.

Diperkirakan sebanyak dua juta anak miskin yang akan menjadi beban negara apabila tidak disiapkan antisipasi dari sekarang, ujar dia.

Menurut LaNyalla, diperkirakan pada saat ini saja sudah banyak anak-anak yang putus sekolah, menikah muda karena faktor ekonomi, serta maraknya anak-anak yang harus turun ke jalanan mengais rejeki. Yang ini harus juga segera ditangani.

Harus ada strategi kemungkinan hadapu dua juta anak miskin yang akan menjadi beban negara jika tidak disiapkan antisipasi dari sekarang, ungkapnya

Dari data berdasarkan penelitian sejumlah lembaga termasuk Unicef diprediksi sekitar 2 juta anak Indonesia terancam miskin akibat keluarga inti terdampak Covid-19. win