Pemkab Bengkalis Kuatkan Usaha Bumdes Ditengah Pandemi Covid-19
Rabu, 12 Mei 2021 - 06:46:18 WIB
 

TERKAIT:
   
 

BENGKALIS, detakriau.com - Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), menjadi salah satu elemen penting yang bisa 'memainkan peran' membangkitkan dan mengairahkan perekonomian yang lesu di tengah pandemi Covid-19.

Oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis upayakan meningkatkan usaha Bumdes yang ada di Negeri Junjungan.

Bupati Bengkalis Kasmarni melalui Wabup Bagus Santoso Selasa, 11 Mei 2021 kunjungi Bumdes Kuala Alam sebagai percontohan Bumdes yang berhasil di Kabupaten Bengkalis. Dalam kesempatan tersebut Wabup memberikan masukan, memotivasi dan menanyakan masalah yang meminta Bumdes Kuala Alam guna dicari solusinya.

Dikatakan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Bengkalis Yuhelmi, terdapat 136 Bumdes di Negeri Junjungan dan beberapa di antaranya telah berkembang secara baik.

“Contohnya Bumdes Kuala Alam, berkembang sangat baik terlihat dari 4 unit usaha Bumdes Kuala Alam yakni unit Perkebunan, Pengolahan, Perdagangan dan Unit Simpan Pinjam,” ucap Yuhelmi.

Bahkan saat ini Bumdes Kuala Alam telah menghasilkan sekitar 30 produk pangan lokal. Dan yang unik diantaranya adalah olahan ikan lomek yang telah mendapatan 1 ton permintaan tiap bulannya.

Tak cukup sampai disitu Direktur Bumdes Kuala Alam, Zulkifli turut mengungkapkan Bumdes Kuala Alam telah mampu memberikan 60 orang masyarakat sekitar.

Yuhelmi berharap kedepan Bumdes di Kabupaten ini harus mampu bergerak cepat menyalurkan dan manfaat dari setiap program yang ada, terlebih dahulu di masa pandemi Covid-19.

“Badan Usaha Milik Desa harus bergerak cepat mulai dari penyiapan regulasi, hingga mengakomodir hasil UMKM, baik kerajinan dan sebagainya,” pungkas Yuhelmi.

Tak hanya itu, Bumdes melayani untuk menjawab apa yang menjadi harapan masyarakat, terutama dalam peningkatan pereknomian, karena ada dana sebesar 1M yang masih tersedia.

Kendati demikian, Zulkifli turut serta menyampaikan kabar yang wajar yang Bumdes ketika ingin usahanya.

“Pengurusan NPWP biayanya dengan biaya retribusi sampah per tahun 350.000 atau 30.000 per bulan sehingga memberatkan kami sebagai pengusaha,” kata Zulkifli.

Kemudian Bumdes Kuala Alam juga terkendala pengurusan Perizinan Produk Industri Rumah Tangga (PIRT) selama 3 bulan belum juga selesai.

Menanggapi hal tersbut, Wabup Bagus Santoso meminta perhatian Perangkat Daerah (PD) terkait izin yang memberatan pelaku usaha sehingga tidak mau melanjutkan usahanya karena terkendala hal itu.

“Bagaimana kemungkinan terkait izin yang memberatkan pelaku usaha, kita coba utuk gratiskan, kita akan membuat kesepakatan bersama bagaimana memberikan pelayanan terbaik bagi Bumdes dan UMKM yang selama ini mesih kesulitan dalam mengurusi izin.,” Pungkas Wabup Bagus Santoso.

“Saya mempunyai mimpi, dimana Bumdes menjadi outlet-outlet yang hanya menjualkan. Kalau yang menciptakan lomek adalah kuala alam, tapi bagaimana 136 Bumdes turut menjualkan sebagai otlet pasar dari lomek ini, ”jelasnya.

Dikatakan Bagus Santoso Pemkab Bengkalis memiliki komitmen dalam memberdayakan Bumdes dan UMKM.

“Kita sudah memiliki kesepakatan dari awal. Dimana misi visi dari Kasmarni Bgaus Santoso itu ke delapan adalah memberdayakan potensi-potensi lokal untuk diunggulkan, mengungkit ekonomi, salah satu caranaya dengan Bumdes kemudian juga dengan fasilitas UMKM ”lanjutnya. (DISKOMINFOTIK/Budi)

 
 
Redaksi | RSS | Pedoman Media Siber Copyright © 2017 by detakriau.com. All Rights
 
 
22:52 | WARTAWAN DETAK RIAU DIBEKALI KARTU PERS DALAM PELIPUTANNYA, JIKA MENCURIGAKAN HUB 0813-655-81599 - - - -