Mahasiswa Kukerta Unri Kelurahan Pematangkapau Kunjungi Pabrik Kerupuk Doa Ibu
Selasa, 17 Agustus 2021 - 10:16:18 WIB
 

TERKAIT:
   
 

PEKANBARU, detakriau.com - Selain melaksanakan beberapa program pengabdian masyarakat,  mahasiswa Kukerta Universitas Riau (Unri) di Kelurahan Pematangkapau,  Kecamatan Kulim,  Pekanbaru juga mengunjungi pabrik kerupuk Doa Ibu di RT06 RW04. Di sini mahasiswa kagum atas kegigihan Yudi,  si pemilik usaha yang merintis dari nol hingga sukses. 

Sepuluh orang mahasiswa Kukerta yang diketuai Adi Setiawan menyaksikan langsung proses pembuatan kerupuk,  mulai dari pengadukan adonan,  mencetak menggunakan alat khusus, penggorengan hingga pengepakan. 

Ketua kelompok Kukerta Unri Kelurahan Pematangkapau,  Adi Setiawan mengatakan,  kunjungan ini mahasiswa ingin mengetahui langsung kondisi UMKM Usaha Kerupuk Doa Ibu, di masa pandemi Covid-19.

Diceritakan Adi,  pabrik kerupuk Doa Ibu memproduksi 2 jenis kerupuk ikan, ada varian warna putih yang berbentuk bulat berjaring dan varian segi empat warna kuning. Sebelum memproduksi di tempat saat sekrang ini, usaha kerupuk ini telah berjalan selama 10 tahun di tempat yang disewa dan belum memiliki mesin untuk mencetak kerupuk.

Sejak tahun 2020 silam usaha kerupuk doa ibu telah memiliki tempat produksi milik sendiri, dan telah didukung dengan adanya alat pencetak kerupuk putih sehingga membantu meningkatkan jumlah produksi.

Pandemi membuat produksi kerupuk menurun karena sejalan dengan menurunnya penjualan. Terdapat bebarapa sektor yang tidak dapat mendistribusikan kerupuk kepada pelanggan seperti di perkebunan yang ada dikerinci dikarenakan kondisi pandemi membatasi pengunjung yang masuk ke dalam area perkebunan. Usaha kerupuk doa ibu telah mendistribusi kerupuk didaerah Pekanbaru, Kerinci, Petapahan dan Rohil. 

Biaya produksi sebesar 2–3 juta per hari, dengan produksi mulai dari hari senin sampai minggu dan libur pada hari jum’at. Pekerja pada usaha kerupuk doa ibu ini ada bagian produksi dan pemasaran kerupuk ke daerah-daerah. Omset yang diperoleh sebesar 50–60 juta per bulan. 

Keberhasilan pak Yudi membangun usaha kerupuk doa ibu saat sekarang ini telah melalui proses yang panjang. Berawal dari seorang pekerja di pabrik kerupuk, setelah berhenti menjadi pekerja pak Yudi memiliki inisiatif untuk membuka usaha kerupuk sendiri. 

Ia memulai dari nol, memproduksi sendiri di rumah dan hanya dibantu oleh keluarga, anak sama istri.

"Kegigighan pak Yudi membuat usaha kecil yang dirintisnya dari nol mengantarkannya pada kesuksesan saat sekarang ini. Pak Yudi berhasil mendirikan sebuah pabrik kerupuk yang mempekerjakan 20 orang, rata-rata pekerja dipabrik kerupuk doa ibu berasal dari Jawa Tmur," tutup Adi. 

Iketahui,  peserta kelompok Kukerta Unri di Kelurahan Pematangkapau terdiri dari Adi Setiawan sebagai ketua (Fisip),  Abdul Majid S (Fisip),  Sielvya Chow (FMIPA),  Wulandari (FMIPA),  Yulmaisi Dwi Asmarita (FMIPA),  Putri Indah Sari (FKIP),  Vera Sintia (Faperta), Vivi Devina (FT),  Alfon Swaputra (FT) dan Abdul Raziq (Faperika). (rid) 

 
 
Redaksi | RSS | Pedoman Media Siber Copyright © 2017 by detakriau.com. All Rights
 
 
22:52 | WARTAWAN DETAK RIAU DIBEKALI KARTU PERS DALAM PELIPUTANNYA, JIKA MENCURIGAKAN HUB 0813-655-81599 - - - -