PEKANBARU, detakriau.com - Sebanyak 36 peserta Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tingkat Provinsi Riau telah memulai pelaksanaan pendidikan dan Pelatihan 1-19 Agustus 2023. Kegiatan yang akan berlangsung selama 19 hari di dalam dan luar ruangan tersebut dipusatkan di Hotel Angkasa Garden, Pekanbaru. 

Seluruh peserta yang berasal dari perwakilan kabupaten/kota di Provinsi Riau tersebut terdiri dari 18 pria dan 18 wanita dari jenjang SMA yang diseleksi sewaktu masih dijenjang kelas X atau kelas 1 SMA. 

Kaban Kesbangpol Provinsi Riau Jenri Salmon Ginting, AP, M.Si yang secara resmi membuka kegiatan mengingatkan kepada peserta agar jangan terbebani selama latihan maupun pelaksanaan Pengibaran Bendera Pusaka pada 17 Agustus nanti. Secara simbolis dilakukan juga penyematan tanda peserta pada dua orang perwakilan peserta. 

"Saya harap para peserta Paskibraka mempunyai mental yang tinggi, berdisiplin patuh pada aturan yang telah ditetapkan pelatih dan pembina. Jaga stamina tubuh dengan makan yang teratur serta istirahat yang cukup. Jangan memikirkan hal hal yang di luar dari Pelatihan," pesan Jenri Salmon Ginting, AP, M.Si, Selasa (01/08/2023.

Diingatkan lagi, bahwa 17 Agustus adalah momen yang sakral menaikkan dan menurunkan bendera, diharapkan kepada peserta agar melaksanakan tanpa cela, laksanakan dengan ikhlas dan jangan dongkol. "Karena hidup ini adalah proses, bukan protes. Orang yang berhasil karena ada proses yang dilaluinya, lakukan tugas tanpa cela, itu harapan saya," pesan Salmon Ginting mengingatkan lagi. 

Dijelaskan juga, tujuan dari Pendidikan dan Pelatihan Paskibraka ini adalah sebagai wadah bagi generasi muda untuk dapat meningkatkan pengetahuan tentang nilai nilai kebangsaan dan kejuangan. "Tujuannhya agar menjadi kader penerus perjuangan bangsa yang berbudaya Indonesia, memiliki akhlak mulia, bertaqwa kepada Tuhan YME. Memiliki sifat ramah, tidak sombong, bertanggungjawab dan memiliki semangat tinggi untuk mengisi kemerdekaan serta meneruskan nilai nilai luhur bangsa Indonesia," jelasnya.

Pada kesempatan tersebut juga diceritakan sejarah pembentukan Paskibraka pada Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945 jam 10 padi di Jalan Pegangsaan Timur No 56 Jakarta. Dijelaskan begitu sangat pentingnya Bendera Pusaka pertama kali berkibar membuat teror dari Belanda semakin meningkat. 

Setelah upaya penyelamatan Bendera Pusaka, pada Tahun 1967, Bapak Husein Mutahar dipanggil Presiden Soeharto untuk menangani lagi masalah pengibaran Bendera Pusaka sehingga kemudian dikembangkan menjadi tiga formasi  yakni tiga kelompok. Masing-masing Kelompok 17sebagai pengiring/ pemandu, Kelompok Delapan sebagai pembawa/inti dan Kelompok 45  sebagai Pengawal. Ini merupakan simbol tanggal Proklamasi Kemerdekaan Republika Indonesia.

Sementara itu, Koordinator Kegiatan dari Polda Riau mengatakan, bahwa persepsi tujuan para peserta adalah bisa menaikkan bendera Merah Putih dengan baik dan menurunkan Bendera Merah Putih dengan baik pula. "Jangan terganggu pikiran dengan urusan luar, selain pendidikan dan pelatihan," ujar Kabag Ops Sat Brimob Polda Riau AKBP Rivana Wahdi, A.MK.

Turut hadir, selain Kaban Kesbangpol Provinsi Riau Jenri Salmon Ginting, AP, M.Si, juga dari Polda Riau yang diwakili Kabag Ops Sat Brimob Polda Riau AKBP Rivana Wahdi, A.MK, Paur Ops Korem/031 Wirabima Letda Inf Afridon Kosmas, Kabid Ideologi dan Wawasan Kebangsaan Sri Petri Haryanti, S.Pd, Sekretaris Badan Kesbangpol Provinsi Riau Drs Achrunnas, Kabid Poldagri Kesbangpol drh Rahmat Setiyawan, Kabid Ketahanan Ekonomi, Sosbud, Agama dan Organisasi Kemasyarakatan Lil Fadly Jamil, S.STP, Subkor Koordinator Sub Bidang Ideologi dan Wawasan Kebangsaan Saputra SE, Kaban Kesbangpol se Provinsi Riau, para Purna Paskibraka, seluruh PelatihPaskibraka dari unsur TNI dan Polri sert 36 Calon Paskibraka. (rid)