Kesembilan daerah yang telah menetapkan status siaga bencana banjir di antaranya, Kota Pekanbaru, Kabupaten Kampar, Rokan Hulu (Rohul), Rokan Hilir (Rohil), Bengkalis, Pelalawan, Kuantan Singingi (Kuansing), Siak, dan Indragiri Hulu (Inhu).

Dengan begitu, saat ini tinggal tiga daerah lagi di Riau yang belum menetapkan status siaga darurat banjir. Ketiga daerah itu adalah Kota Dumai, Kabupaten Kepulauan Meranti dan Indragiri Hilir (Inhil).

Sampai hari ini sudah sembilan kabupaten kota menetapkan status siaga darurat bencana banjir. Bahkan Kabupaten Kepulauan Meranti informasi yang kami dapatkan sedang mempersiapkan untuk penetapan status siaga banjir," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau M Edy Afrizal, Selasa (2/1/2024).

Sejauh ini, lanjut Edy Afrizal, Pemprov Riau sudah mengirimkan bantuan logistik, mendirikan dapur umum dan posko di sekitar wilayah yang terdampak banjir.

"Untuk daerah yang terdampak banjir tersebut kami juga sudah mengirimkan bantuan logistik berupa makanan, obat-obatan serta selimut. Termasuk mendirikan dapur umum dan melakukan evakuasi korban," sebutnya, dilansir cakaplah.com.

"Hal itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dasar korban terdampak banjir, baik itu makan dan minum korban," tambahnya.

Selain itu, kata Edy, dalam penanganan bencana banjir sejauh ini pihaknya sudah melakukan pemantauan kondisi air dan curah hujan. Termasuk pembukaan pintu waduk PLTA Koto Panjang.

"Karena masalah banjir ini tidak hanya memantau di wilayah Riau saja, namun kondisi di provinsi tetangga seperti Sumatera Barat dan Sumatera Utara juga harus dipantau," katanya.**