Legislator Pekanbaru Sayangkan Lemahnya Pengawasan terhadap Imigran
Rabu, 25 Januari 2017 - 17:46:18 WIB
 
TERKAIT:
   
 

PEKANBARU (DetakRiau.com)-Keberadaan sejumlah imigran di Kota Pekanbaru kian meresahkan masyarakat, selain diduga sebagai penyebar paham Syiah, para imigran ini juga dikabarkan telah tertangkap berbuat mesum dengan warga lokal di kawasan Rumbai baru-baru ini.

Untuk itu, DPRD Kota Pekanbaru meminta agar kondisi ini ditanggapi dengan serius oleh instansi terkait. Pasalnya kabar seperti ini sudah berhembus sejak lama dan seakan tak ada yang menindak.

'Mereka harus angkat kaki dari Kota Pekanbaru. Karena perbuatan dan adat istiadat mereka sangat bertentangan dengan kondisi kota kita yang kental dengan budaya melayu. Kita tidak ingin mereka lebih jauh lagi melecehkan kebudayaan kita,' ungkap Anggota DPRD Kota Pekanbaru, Mulyadi Anwar, Rabu (25/1/2017), sebagaimana dilansir halloriau.com.

Dikatakan Politisi PKS ini, memang sebelumnya keberadaan imigran di Kota Pekanbaru sangat meresahkan, sebab mereka tidak diatur lagi dan bebas berkeliaran. Karena imigran pria yang bertubuh tinggi putih berwajah khas ini ada di mana-mana, akhirnya beberapa wanita di Kota Pekanbaru menjalin hubungan dengan mereka hingga jalan bersama alias berpacaran.

'Ini jelas ada misi tersembunyi, seperti yang kita khawatirkan mereka membawa faham Syiah. Ini persoalan serius, gubernur harus segera mengambil sikap sebelum anak-anak gadis di Kota Pekanbaru ini menjadi korban nikah mutah,' terang Mulyadi.

Sementara terkait dugaan paham Syiah yang dibawa oleh para imigran, Mulyadi mengakui, belum ada bukti mengarah ke sana, namun menurutnya, dari laporan masyarakat sudah ada indikasi ke arah sana. Ditambah lagi kasus yang belum lama ini terungkap, imigran terjaring tengah mesum dengan gadis lokal di Rumbai.

'Jika masih ingin tetap di Kota Pekanbaru, maka atur mereka, jangan biarkan berkeliaran bebas seperti sekarang ini. Bahkan jangan sampai mereka berbaur dengan masyarakat tempatan. Kemudian jelaskan juga ke masyarakat, berapa lama mereka di sini,' pinta Mulyadi.

Jika tidak, lanjut Mulyadi, maka sebelum seribuan imigran ini menjadi masalah besar, diminta pemerintah segera deportasi para imigran dan bersihkan Kota Pekanbaru dari imigran.

'Kantor Imigrasi, kepolisian, tim terpadu yang dibentuk Pemko lalu harus bekerjasama. Usir mereka dari Pekanbaru. Tak ada kata lain, deportasi. Sementara waktu, saya minta kurung mereka di Rudenim, jangan sampai bebas berkeliaran,' pintanya.

Selain itu, Mulyadi juga sangat menyayangkan lemahnya pengawasan oleh pemerintah, padahal persoalan ini sangat serius. Terlebih, sampai saat ini masyarakat tidak tahu alasan pemerintah mengapa harus menempatkan seribuan imigran ini di Kota Pekanbaru dan berapa lama mereka tinggal di negeri melayu ini.

'Pekanbaru ini negeri Melayu, tidak cocok untuk mereka, pindahkan ke daerah lain yang jumlah penduduknya tidak padat. Kita minta MUI juga gubernur bersikap, ini persoalan serius. Gak bisa dianggap hal sepeleh,' tuturnya.

Mulyadi juga mengajak semua lembaga, termasuk organisasi Islam yang ada di Kota Pekanbaru untuk sama-sama mendesak pemerintah tegas terhadap imigran. Kurung imigran dan jangan biarkan bebas berkeliaran.

'Ini masalah serius, persoalan aqidah, kalau mereka masih dibiarkan bebas berkeliaran dan berinteraksi dengan warga lokal, yakin lah tidak lama lagi akan ada musibah besar melanda daerah kita ini,' pungkasnya. (e2)

ILustrasi. (f: int)

 
 
Redaksi | RSS | Pedoman Media Siber Copyright © 2017 by detakriau.com. All Rights
 
 
22:52 | WARTAWAN DETAK RIAU DIBEKALI KARTU PERS DALAM PELIPUTANNYA, JIKA MENCURIGAKAN HUB 0813-655-81599 - - - -