BAGANSIAPIAPI (DetakRiau.com)-Sektor perikanan di Kabupaten Rokan Hilir boleh dikatakan melimpah dibanding dengan kabupaten/kota lainnya yang ada di Provinsi Riau. Namun untuk mendorong tumbuh kembangnya sektor perikanan di daerah itu perlu dibangun Pusat Pelelangan Ikan (PPI).

“Pelabuhan pendaratan ikan atau PPI itu harus diwujudkan,” ungkap Wakil Ketua DPRD Rohil Abdul Kosim SE di Bagansiapiapi, Rabu (25/1) di Bagansiapiapi.

Seperti diketahui Kota Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir pernah menjadi eksportir ikan terbesar kedua di dunia setelah Kota Bergen di Norwegia. Bagansiapiapi kala itu masih berada di wilayah Kabupaten Bengkalis menjadi pusat pendaratan ikan terbesar.

“Persoalan ini sudah sering kita tegaskan dan pemerintah daerah harus jeli. Apalagi visi misi Bupati dan Wakil Bupati periode saat ini yakni menjadikan Rohil sebagai kawasan industri,” jelas Abdul Kosim yang akrab disapa Akos itu.

Akos menilai potensi perikanan di Rohil sangat besar hanya saja belum dikelola secara maksimal. “Persoalan PPI ini juga sudah dibicarakan kepada anggota DPRD Provinsi Riau daerah pemilihan (Dapil) Rohil. Karena itu dinas terkait harus mendorong dan serius melakukan langkah-langkah konkrit,” tegas dia, sebagaimana dilansir riaupotenza.com.

Ia menambahkan, untuk mewujudkan pembangunan PPI tersebut juga perlu dibutuhkan kesepahaman bersama. “Kalau hanya DPRD yang mendorong sementara Dinas Perikanan dinilai kurang maksimal mendorongnya,” ujar Politisi Partai Gerindra Rohil itu.
Sebelumnya Sekretaris Daerah Rohil Drs H Surya Arfan MSi juga menyambut baik usulan pembangunan PPI di daerah itu.

“Saya kira tidak ada yang tidak mungkin dilakukan selama kita terus berupaya, tinggal lagi kinerja satuan kerja perangkat daerah

(SKPD) nantinya,” kata Surya Arfan usai menggelar ekspose bersama DPRD terkait Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Rohil 2016-2021, di Aula Kantor Bappeda, beberapa waktu lalu. (e2)

(f: int)