Di Pilkada, Media Mainstream VS Medsos HOAX
Senin, 13 Februari 2017 - 17:02:51 WIB
 
TERKAIT:
   
 

JAKARTA (DetakRiau.com) Ketua MPR RI Zulkifli Hasan berharap di masa tenang menjelang hari pencoblosan tanggal 15 Agustus 2017,  tidak ada lagi media utama yang  jadi  tim sukses salah satu calon kepala daerah.

"HOAX atau berita bohong muncul akibat  berita di media utama yang tidak berimbang", jelasnya.

Yang semestinya memberi tempat bahwa pilkada adalah ajang adu gagasan, adu ide. Siapa yang terbaik, dia akan dipilih oleh rakyat. imbuhya.

Posisi media utama yang berpihak dibenarkan oleh wartawan Budiarto Zhambazy secara terpisah di Jakarta senin (13/2/2017). 

"Media kita tidak ada yang tidak berpihak 100 % . Mana ada sekarang media yang netral dan independen. Teori ini sudah dianggap usang",katanya. 

Malah dalam praktek jurnalistik sekarang sudah tidak ada lagi media netral atau independen, tegasnya. 

Nukman Lutfhi pakar Medsos berpendapat beda. Dikatakan, media mainstream sekarang sedang sakit karena sudah jadi partisan. HOAX muncul karena tidak ada literasi publik dan literasi media, ujarnya. 

Medsos memang cepat dari sisi berita tapi media mainstream lebih dalam dalam pemberitaan. Dan secara bisnis dan rating media mainnstream tidak terganggu, kata Budiarto.

Menkomifo Rudiantara sikapnya mendua disatu sisi mengata kan akan terus meningkatkan peran Menkominfo dalam penga wasan. 

Disisi lain tak akan merubah UU Pers yang sangat liberal saat dirumuskan oleh Menteri Penerangan Letnan Jenderal Junus Yosfiah sehingga membuat sejumlah media yang tidak profesional rontok satu per satu sejak reformasi. Erwin Kurai.(foto tv one)
 

 
 
Redaksi | RSS | Pedoman Media Siber Copyright © 2017 by detakriau.com. All Rights
 
 
22:52 | WARTAWAN DETAK RIAU DIBEKALI KARTU PERS DALAM PELIPUTANNYA, JIKA MENCURIGAKAN HUB 0813-655-81599 - - - -