Potensi Uang Beredar dari Perikanan di Rohil Capai Rp3 M/Hari
Senin, 20 Februari 2017 - 20:02:54 WIB
BAGANSIAPIAPI (DetakRiau.com)-Potensi perikanan ?tangkap ?di Kabupaten Rokan Hilir masih besar walaupun tidak masuk lagi rangking sebagai penghasil ikan terbesar didunia seperti pada era 1980-an. Ditaksir secara ringkas potensi uang yang beredar dari sektor perikanan tangkap mencapai Rp3 miliar perhari.
'Itu dengan asumsi untuk satu hari, dimana satu unit kapal ekspor ke Malaysia membawa sekitar 200 peti, setiap peti berisi 80 hingga 100 kilogram ikan. Nah ini bila dikalikan saja dengan harga ikan Rp100 ribu perkilogramnya maka dengan jumlah peti sebanyak 200 itu terdapat transaksi sekitar Rp1.6 Miliar,' ujar Plt Kadis Perikanan Rohil, M Amin Spi di Bagansiapiapi.
Ia menjelaskan, dalam sehari untuk ekspor itu minimal satu kapal yang berangkat, bila tangkapan nelayan melimpah maka bisa saja dua atau tiga unit kapal yang berangkat. Dengan perhitungan secara kasar saja terang Amin diperkirakan miliaran rupiah bergulir.
Perhitungan itupun baru untuk kegiatan ekspor ikan di wilayah Panipahan, Kecamatan Pasir Limau Kapas dan belum dihitung dengan perikanan di Pulau Halang, Kecamatan Kubu Babussalam, Sinaboi dan Bagansiapiapi, Kecamatan Bangko. Bila digabungkan terangnya tentu potensi transaksi atau peredaran uang dari aktivitas perikanan tangkap itu jauh lebih besar.
'Belum ditambah dengan produksi yang bukan ikan, misalnya kerang. Saat ini banyak masyarakat yang bergerak di bidang tambak kerang, dalam sehari terjadi transaksi jual beli kerang puluhan ton dengan harga Rp6.500 perkilogram,' kata Amin, sebagaimana dilansir halloriau.com.
Besarnya potensi di bidang perikanan itu sebut Amin tidak terlepas dari kenyataan masih kayanya perairan Rohil dengan keberadaan ikan berbagai jenis, disisi lain masyarakat telah memiliki kesadaran yang baik untuk tidak hanya bersandar pada kegiatan perikanan tangkap tapi juga membina perikanan budidaya baik yang lewat pemerintah maupun secara swadaya.
Kini kegiatan tambak kerang banyak dilakoni masyarakat, bukan hanya nelayan. Kegiatan itu dipandang memiliki prospek yang cerah. pasalnya benih kerang mudah didapat, dalam waktu relatif singkat sudah bisa dilakukan pemanenan sementara harga jual berkali lipat dari harga beli benih. (e2)
Ilustrasi. (f: int)