Sabtu, Pawai Perayaan Zhong Qiu Bersama di KTM
Peng Suyoto: Kita tak Ingin Acara Ini Eksklusif untuk Orang Tionghoa Saja
Jumat, 06 Oktober 2017 - 20:39:00 WIB
 
TERKAIT:
   
 

Pekanbaru (DetakRiau.Com) - Dijadwalkan Sabtu (07/10/2017),  warga Tionghoa di seluruh dunia merayakan tradisi Zhong Qiu.  

Perayaan pertengahan Musim Gugur atau dikenal Mid-Autumm Festival atau Festival Kue Bulan ini jatuh pada Rabu (04/10/2017) atau bulan 8 tanggal 15 Imlek.

Di Pekanbaru, Provinsi Riau, tradisi perayaan pertengahan musim gugur atau yang dikenal dengan Festival Kue Bulan ini dipusatkan di Kampung Tionghoa Melayu (KTM) Jalan Karet, Pekanbaru.

"Perayaan Zhong Qiu akan menampilkan beberapa lampion ikan dan ayam raksasa, mobil hias dan lampion beraneka warna yang dibawa oleh para peserta," ulas Ketua Panitia Zhong Qiu Bersama Pekanbaru, Widjadi Nauli Basa didampingi dan Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa (PSMTI) Provinsi Riau Peng Suyoto BCom didampingi Ketua PSMTI Pekanbaru Kamin dan Humas PSMTI Riau Ket Tjing saat temu pers di Tea House, Jalan Karet, Pekanbaru, Jumat (06/10/2017).

Widjadi menyebutkan, yang akan berpartisipasi dalam pawai lampion Zhong Qiu pada Sabtu (06/10/2017) besok diperkirakan sekitar 3.000 orang. Para peserta lampion akan start dari Jalan Karet, selanjutnya akan melewati Jalan Juanda-Jalan A Yani, Jalan M Yamin-Jalan Jenderal Sudirman-Jalan Juanda dan finish kembali ke Jalan Karet/Leimena. Usai pawai lampion, acara Zhong Qiu akan dilanjutkan dengan doa, makan kue bulan bersama, tari-tarian dan nyanyian.

''Pawai lampion rencananya akan dilepas Pak Gubernur Riau (Gubri) Arsyadjuliandi Rachman. Pawai Lampion Zhong Qiu akan diikuti oleh sekitar 2.500 orang dengan 10 mobil yang sudah dihias dengan beragam karakter. Masing-masing mobil pawai lampion merupakan kontribusi dari beragam paguyuban dan organisasi kedaerahan yang ada di Riau,'' katanya seraya menyebutkan, perayaan Zhong Qiu merupakan salah satu perayaan penting dalam tradisi warga Tionghoa di seluruh dunia sejak beberapa tahun lalu. Selain makan kue bulan yang umumnya berbentuk bulan dengan berbagai citarasa, perayaan ini biasanya dipasang lampion merah dibawah sinar rembulan. Simbol bulat dari bulan, lampion merah maupun kue bulan bermakna keutuhan atau reuni keluarga yang penuh sukacita dan bahagia.

"Momen ini juga dimanfaatkan untuk mensyukuri karunia Tuhan dan penghormatan kepada alam semesta atau Dewi Bulan dalam kepercayaan sebagian orang Tionghoa,'' katanya.

Sementara itu, Ketua PSMTI Provinsi Riau Peng Suyoto BCom menjelaskan, tema kegiatan Pawai Lampion Zhong Qiu tahun ini akan berbeda dengan tahun sebelumnya.  Tahun ini sengaja mengambil tema Kebhinekaan, dimana kehidupan sosial masyarakat Indonesia diharapkan senantiasa diberkati dengan kedamaian dan saling mensyukuri karunia Tuhan Yang Maha Esa.

''Tahun 2017 ini adalah Tahun Ayam. Karena itu, pada perayaan Zhong Qiu ini akan ada lampion raksasa yang didatangkan dari Bagansiapi-api, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil). Kita menghadirkan lampion ayam dan ikan raksasa ini untuk mengangkat ekonomi Bagansiapi-api. Dan lampion raksasa ini adalah pemenang lomba nantinya dibantu dana secukupnya,'' ujar Peng seraya menyebutkan, perayaan Zhong Qiu ini menandakan gravitasi bulan sangat dekat dengan bumi orang Tionghoa. Kenapa kue bulan itu manis? itu ada maknanya. Kenapa kue bulan itu bulat tidak persegi? artinya untuk kebersamaan dan persaudaraan serta semakin erat.

''Acara makan kue bulan pada pertengahan bulan Agustus musim gugur mengikuti leluhur Tionghoa. Tujuannya untuk mempererat, untuk kekompakan agar warga Tionghoa meningkatkan nilai-nilai Pancasila dan di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), terang Peng Suyoto 

Filosofi kegiatan kue bulan ini bagi muda-mudi, sebut Peng Suyoto, menjadi hal yang menarik, yakni sebagai wadah komunikasi yang sangat baik, ajang saling kenalan dan saling sapa bahkan bisa dijadikan ajang mendapatkan pasangan hidup atau jodoh. Selain itu, kegiatan ini bernilai budaya leluhur. Budaya ini menjunjung tinggi kerukunan dan keberagaman untuk saling bersilaturahmi. 

''Karena itu, kita tak ingin acara ini eksklusif untuk orang Tionghoa saja tapi dihadiri oleh semua lapisan masyarakat inilah kebhinnekaan kita," kata Peng Suyoto seraya mengharapkan acara ini dimasukkan dalam Calendar of Ivent atau kalender pariwisata Kota Pekanbaru oleh Dinas Pariwisata Pekanbaru atau Dinas Pariwisata Riau setiap tahunnya. Karena acara ini rutin dilaksanakan dan bisa menarik daya tarik wisatawan mancanegara.

''Di acara ini, panitia juga mengundang tokoh masyarakat Melayu, Minang, Batak dan lain-lain. Disamping itu, acara ini akan dihadiri sekitar 3.000 warga. Dan bahkan peserta yang sudah mendaftar 2.000 yakni dari sekolah dan organisasi paguyuban,'' sebut Peng. 

Dikesempatan itu, Ketua PSMTI Pekanbaru, Kamin mengatakan, dengan perayaan Zhong Qiu diharapkan akan dapat menumbuhkembangan sektor ekonomi, pariwisata Riau, khususnya Pekanbaru. Apalagi acara rutin setiap tahun ini didukung oleh pemerintah yakni dimasukkan ke dalam kalender pariwisata daerah.

''Orang luar negeri cukup mendukung acara ini, karena bisa mengundang kedatangan wisatawan asing ke Pekanbaru dan meningkatkan pariwisata Pekanbaru, hotel penginapan bisa penuh. Jadi kalau acara ini rutin dilakukan setiap tahun didukung oleh Pemerintah dimasukkan ke dalam kalender pariwisata daerah ini dipastikan wisatawan mancanegara ramai datang ke Pekanbaru dan bisa mendatangkan income/pendapatan asli daerah (PAD) bagi daerah ini,'' kata Kamin.(zulmiron)

 
 
Redaksi | RSS | Pedoman Media Siber Copyright © 2017 by detakriau.com. All Rights
 
 
22:52 | WARTAWAN DETAK RIAU DIBEKALI KARTU PERS DALAM PELIPUTANNYA, JIKA MENCURIGAKAN HUB 0813-655-81599 - - - -