Serangan Ular Diabaikan, Warga Desak Manajemen Citra Land Bertanggungjawab
Minggu, 17 September 2023 - 16:31:56 WIB
 
Warga Komplek Citra Land memberikan keterangan terkait serangan ular.
TERKAIT:
   
 

PEKANBARU, detakriau.com - Kemananan dan kenyamanan warga Perumahan Citra Land Pekanbaru terusik akibat teror serangan ular berbisa sejak beberapa bulan lalu.  Pengaduan warga ke manajemen Estate Citra Land Pekanbaru sudah sering dilakukan, namun seperti tak ditanggapi serius hingga akhirnya warga mengadu ke Pemko Pekanbaru pada, Rabu 13 September 2023. 

Bahkan setelah surat terbuka dilayangkan, masih belum terlihat keseriusan manajemen  perumahan elit yang berada di Jln Soekarno-Hatta Pekanbaru itu. Mencegah ancaman yang  membahayakan warga, persatuan warga tergabung dalam paguyuban Citra Land Pekanbaru Club (CLPC) pun kembali bermusyawarah sekaligus konferensi pers dengan beberapa media.

"Kami menginginkan kedamaian dan keamanan tinggal di komplek Citra Land ini, sekarang kami takut, siapa yang tak takut ular yang bisa mengancam nyawa kami," ujar  Deni, Ketua Paguyuban CLPC didampingi jajaran pengurus CLPC lainnya, Minggu (17/09/2023).

Lanjut Deni, ketakutan seluruh warga bukan masalah ruginya, tapi masalah ancaman nyawa.
Apalagi warga perumahan sebelumnya juga sudah dipungut biaya IPL (Iuran Pemeliharaan Lingkungan) yang didalamnya termasuk keamanan warga dari ancaman satwa maupun penjahat lainnya. "Artinya mereka (manajemen) wajib mengambil tindakan segera, apalagi terkait ular dan itupun sudah terjadi korban," pungkas Deni lagi.

Terlepas apakah ada perjanjian tertulis baik secara pribadi maupun kelembagaan, namun serangan ular itu sangat berbahaya. Walaupun manajemen yang mengaku pada warga kalau persoalan keamanan kenyamanan sudah dilakukan melalui pihak ketiga, namun ini adalah tanggap darurat yang belum dilakukan manajemen.

Salah seorang pengacara ternama Evanora yang juga salah seorang warga di Citra Land mengaku sebelumnya warga cukup merasa aman dan nyaman, namun ketika ada darurat teror ular mereka manajemen tak melakukan tindakan tanggap secara nyata. Secara detail perjanjian jual beli rumah memang tak menyebutkan keamanan dari ular, tapi tindakan manajemen tidak tanggap, buktinya ular ular itu tetap saja masih ada.

"Kita inginkan manajemen yang di pusat (Ciputra) punya atensi menyelesaikan permasalahan ini. Kami tak memikirkan menuntut secara hukum manajemen, tapi mengimbau manajemen secara kekeluargaan, berupaya bertindak agar ular itu tak ada lagi," ucap Evanora.

Sementara itu, Dicky Rinaldy mewakili warga komplek perumahan mewah Citra Land yang menuliskan surat terbukanya, menyebutkan belum ada tindakan konkret manajemen. Cuma saja pihaknya sudah dapat laporan adanya kunjungan Dinas Damkar ke lokasi Citra Land pada Sabtu lalu, namun apakah karena libur akhir pekan sehingga belum dapat bersikap pada manajemen. "Saya memang sudah dapat telpon dari Dinas Damkar dan Asisten 1 Pekanbaru, namun mungkin karena masa libur, kantornya tutup," tukasnya.

Meskipun demikian, pengurus CLPC berharap pihak manajemen mau bertemu dengan warga perumahan, bagaimana mewujudkan upaya mengamankan lingkungan dari serangan ular berbisa. "Sampai sekarang belum ada manajemen mengajak warga bertemu berembuk. Namun dengan adanya pemberitaan melalui media ini, pihak manajemen mau meremukkan dengan kami sebagai warga, sehingga kami aman, kami nyaman tinggal di sini," ujar Evanora sembari berharap manajemen turun tangan secara nyata.

Bahkan sebelum wawancara dengan media, hari yang sama juga telah ditangkap seekor ular cobra tak jauh dari pos jaga pintu masuk sekuriti. Lokasi ini juga tak jauh dari Water Park Citra Land yang ramai dikunjungi warga. "Ini sudah tahap yang mengkhawatirkan, kami minta agar ada tindakan nyata manajemen," harap Diky dan warga lainnya. 

Diketahui, perumahan elit Citra Land Pekanbaru ini terdapat sebanyak 250 kepala keluarga (unit) rumah yang ditempati. Sebelum kasus ini dilaporkan melalui surat terbuka, serangan ular sudah terjadi sejak setahun lalu. Namun warga masih memaklumi, hingga akhirnya bereaksi setelah kemunculan ular setiap hari dalam jumlah yang cukup banyak. 

Sebelumnya, warga Komplek Perumahan Citra Land beralamat di Jalan Soekarno-Hatta, Pekanbaru melayangkan surat terbuka ke PJ Walikota Pekanbaru, 13 September 2023. Dalam suratnya ia melaporkan 
hampir setiap hari warga Citra Land mendapat teror dari ular dan hampir setiap hari pula mendapat ular berbagai jenis dan ukuran berbeda. 

Bahkan sudah ada dua warga yang digigit ular secara langsung, dan masih aman karena segera dibawa berobat ke rumah sakit terdekat.

Disebutkan, ular berbagai jenis itu didapatkan di halaman belakang rumah, dapur dan ruang tamu, bawah atap teras rumah, dan ruang keluarga, bahkan dalam closed kamar mandi, baik lantai satu dan lantai 2 rumah.

Terkait kecemasan warga atas serangan teror ular, manajemen Citra Land Pekanbaru hingga kini masih belum memberikan komentarnya. Sebelumnya upaya konfirmasi media ini hanya dijawab singkat oleh seseorang yang mengaku bernama Tika. "Dari Manajemen sudah menyampaikan statement terkait hal ini ya pak, begitu yang saya dapat info nya🙏🏼," jawab Tika melalui pesan whatsapp nya.(rid)


 
 
Redaksi | RSS | Pedoman Media Siber Copyright © 2017 by detakriau.com. All Rights
 
 
22:52 | WARTAWAN DETAK RIAU DIBEKALI KARTU PERS DALAM PELIPUTANNYA, JIKA MENCURIGAKAN HUB 0813-655-81599 - - - -