PEKANBARU (DetakRiau.com)-Masyarakat Kelurahan Kulim, Kecamatan Tenayan Raya berharap, Pekanbaru kembali menjadi Kota Bertuah. Hal itu disampaikan oleh Ketua RW 3 Kelurahan Kulim Kecamatan Tenayan Raya, Yatim. Menurutnya, dahulu waktu walikota masih dipimpin oleh Abdul Rahman Hamid, Ibrahim Arsyad, Farouq Alwi, Oesman Effendi Apan, Herman Abdullah dan Syamsurizal, Visi Pekanbaru adalah Kota Pekanbaru Bertuah. Namun sejak berganti walikota tersebut, Visi Pekanbaru merubah menjadi Kota Madani.
'Apabila diizinkan oleh Allah swt, kami minta Kota Pekanbaru dikembalikan menjadi kota bertuah. Kita mencontoh yang sudah ada seperti bandung dengan kota kembang-nya, dan Aceh dengan serambi mekkah-nya, sampai sekarang tidak dirubah,' kata Yatim, saat menyampaikan aspirasinya di kampanye dialogis pasangan calon walikota dan wakil walikota Pekanbaru Destrayani Bibra dan Said Usman Abdullah (BISA).
Di samping itu, Yatim juga mengeluhkan amburadul-nya pembangunan ruko dengan menutup saluran drainase hingga menyebabkan banjir. Tak sampai di situ saja, teror sampah bahkan menebar di areal pemukiman warga.
'Setelah bangun ruko, drainase ditutup. Jadi, tak ada gunanya PU bangun drainase kalau kondisinya seperti ini,' paparnya, sebagaimana dilansir halloriau.com.
Menjawab keluhan tersebut, Dastrayani Bibra, langsung menyebutkan, Kota Pekanbaru sejak dulunya memang dikenal sebagai Kota Bertuah. Bahkan, visi kota Pekanbaru bertuah ini, sudah ada payung hukumnya.
'Pekanbaru kota bertuah yang berbudaya. Ada aturannya, Perda nomor 1 tahun 2001. Pekanbaru ini punya tuah, SDM nya inilah kita. Manusia mau tertib, manusianya mau bekerjasama, ketika kita tertib kota aman dan nyaman dan orang berinvestasi, lapangan pekerjaan terbuka,' ucap pria yang disapa bang Ide ini.
Dalam struktur lain, Pekanbaru menyimpan berbagai macam sejarah. Salah satunya masjid Raya yang berada di Kecamatan Senapelan. Di areal cagar budaya itu, terdapat makam almarhum Pekan (pendiri Kota Pekanbaru).
'Jadi kota kita ini punya tuan dan marwah. Ketika marwah dihilangkan kharisma tidak ada lagi. Kita ini tidak hidup dalam mistik, tapi ketika sejarah dihilangkan, maka siap-siaplah kehancuran datang pada kita. Karena bangsa yang besar adalah bangsa yang mengenal sejarah,' tuturnya.
Melihat situasi dan kondisi aspek Pekanbaru yang saat ini dicekam berbagai persoalan, dia dan wakilnya bertekad maju dalam Pilkada Pekanbaru dan kembali menata kota ini. Katanya, sebagai putra asli Pekanbaru ada tanggungjawab moral terpanggil membangun kembali daerah yang terkucil, salah satunya Tenayan Raya.
'Daerah yang perlu dibangun itu, daerah pinggiran. Tepatnya di Kecamatan Tenayan Raya ini. apalagi daerah tenayan raya saat ini, berbatasan dengan kampar, pelalawan dan siak. Maka, daerah pinggir ini dahulu dibangun, daerah pinggir ini perlu sentuhan pembangunan,' terangnya.
Sementara itu, Calon Wakil Walikota Pekanbaru, H Said Usman Abdullah, mengungkapkan, dengan persoalan yang disebutkan warga saat ini, pria kelahiran Pekanbaru ini tergerak dan berjanji untuk menata kembali kota tempat kelahirannya saat ini.
'Kami bertanggungjawab merubahnya, mensejahterakan masyarakat pekanbaru. Tentunya dengan pengelolaan tata pemerintahan yang benar. Harapan kita, apa yang terjadi hari ini dan yang lalu tidak akan terjadi lagi,' pungkasnya. (e2)
(f: int)