JAKARTA (DetakRiau.com) Sekitar Desember tahun 1964 Kantor Persatuan
Wanita Murba, Perwamu, yang dipimpin Nelly Adam Malik terletak di Jalan
Kendal, Menteng, Jakarta Pusat, didemo oleh organisasi pemuda rakyat,
OPR, organ pemuda militer sipil dibawah Partai Komunis Indonesia, PKI.
Kantor Perwamu bertempat di kediaman Chamsinah korban Digul dan Cowra di Australia yang berasal dari Banten pada tahun 1926. Ia ibunda dari mantan anggota DPR RI Ade Nasution almarhum.
Perwamu adalah organisasi sayap perempuan Partai Murba yang didirikan Tan Malaka tahun 1948 di Jogjakarta sebelum Presiden Soekarno dan wakil Presiden Hatta yang saat itu menjadi Perdana Menteri mengibarkan "bendera putih" sebelum dibuang oleh Belanda ke Bangka.
Maksud kedatangan OPR didampingi aparat Jaksa mau menyita aset Partai Murba yang di isukan telah menerima bantuan dana ribuan dolar dari Amerika Serikat. Hasilnya OPR kecele karena tidak menemukan satupun bukti yang dicari cari oleh oleh PKI dan organnya.
Adam Malik langsung pulang ke Jakarta setelah menjabat Duta Besar di Moskow,Rusia. Ketika baru tiba di Singapura saat ditanya wartawan tentang kondisi ofensif PKI menjelang gerakan G30S/PKI. Adam Malik mengatakan hanya satu kalimat, "PKI itu kecil", katanya.
Tidak lama kemudian Partai Murba dibubarkan oleh Presiden Soekarno. "Adam Malik adalah kader inti Partai Murba sebagai kader bawah tanah", ungkap Roberto Bangun di Jakarta Selasa (7/2/2017). Roberto adalah mantan salah satu staf kepala tata usaha DPP Partai Murba yang beralamat di Jalan Tanah Abang II di Jakarta Pusat.
Sesudah kudeta G30S/PKI berhasil dilumpuhkan, Presiden Soekarno kembali menghidupkan Partai Murba, dan menjadi peserta Pemilu tahun 1971 yang diselenggarkan oleh orde baru pertama kali.
Partai Murba sekarang bergabung dengan PDI Perjuangan. Partai Murba pada tahun 1970 an bersama Faksi Partai Sosialis Indonesia,PSI, sempat mengajukan calon anggota DPR RI bersama, dalam menghadapi pemilu yang digelar oleh penguasa militer saat itu.
Tak lama setelah PKI dibubarkan, dan Soekarno dicabut mandatnya oleh MPRS RI sebagai presiden, digantikan oleh Presiden Letjen Suharto.
Nasib Partai Murba lebih beruntung dari Partai Sosialis Indonesia, PSI. Dan Partai Masyumi yang dibubarkan oleh Presiden dan Pengadilan dan tidak pernah hidup lagi ketika itu.
Ciutan SBY di sosmed Twitter yang mengatakan rumahnya di demo dan di gruduk oleh ratusan orang. Mereka berteriak teriak "SBY Tangkap" tanggal 6 Pebruari 2017 di Jalan Kuningan Jakarta, pada sore hari.
Peristiwa itu mirip mirip pernah dialami Partai Murba dan Adam Malik cuma caranya berbeda dan zamannya berbeda. Erwin Kurai.