BI: Harga Cabai & Kenaikan Tarif Listrik Sumbang Inflasi Februari
Sabtu, 11 Februari 2017 - 10:33:11 WIB
 
TERKAIT:
   
 

JAKARTA (DetakRiau.com)-Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus DW. Martowardojo memprediksi inflasi pekan pertama di bulan Februari 2017 berada di kisaran 0,35 persen.

"Saya kalau lihat inflasi masih sesuai dengan target kami 3-5 persen. Inflasi kami di Februari memang ada melakukan survei, itu diperkirakan Februari 0,35 persen. Tapi secara umum aktivitas dari pada koordinasi BI dengan Pemda itu semua berjalan baik," kata Agus saat ditemui di Kantornya, Jakarta, Jumat (10/2), sebagaimana dilansir merdeka.com.

Inflasi di pekan pertama Februari ini masih akan disumbang dari kenaikan tarif dasar listrik dan gejolak harga pangan serta bahan pokok lainnya (volatile food). "Di Februari ini kalau dilihat surveinya dampak kenaikan TDL masih ada dan juga kenaikan dari beberapa volatile food seperti cabai masih ada. Tapi kalau untuk volatile food daging dan telur ayam bawang merah masih dalam kondisi deflasi," katanya.

Menjaga inflasi, BI melalui Tim Pengendali Inflasi (TPI) akan bekerja lebih intensif. Selain itu, Agus menyarankan agar rencana penyesuaian harga elpiji dan BBM dilakukan saat inflasi rendah.

"Kami sepakat kalau ada penyesuaian harga misal elpiji, BBM akan diatur supaya waktunya pada saat inflasi rendah. April-Mei kan musim panen itu inflasi lagi rendah dan mungkin bisa dilakukan aktivitas efektif penyesuaian administered prices," ujarnya.

Di 2016 lalu, Agus mengakui ada beberapa daerah yang inflasinya cukup tinggi seperti Sumatera Utara, Bangka Belitung dan Bengkulu.

"kami paham ada faktor volatile food bagaimana kami mencari cara agar itu terkendali. Jadi misalnya menjaga agar program rastra atau raskin bisa terus jalan. Kami diskusikan kalau hari raya keagamaan jangan sampai harga daging baik maka distribusi harus berjalan baik. Juga diskusi kalau hujan tinggi bagaimana harga tanaman," ujarnya

Kemudian TPI juga akan terus menjaga agar inflasi tetap di bawah 4 persen dengan melakukan penyesuaian administer price atau harga yang diatur oleh pemerintah tahun ini.

"Kami ingin sama-sama sepakati harus jaga volatile food di bawah 4-5 PSN. Karena kami tahu mungkin ada penyesuaian administer price, kalau volatile food di jaga di bawah 4-5 persen nanti inflasi tetap di 4 persen," tutup Agus. (e2)

(f: merdeka.com)

 
 
Redaksi | RSS | Pedoman Media Siber Copyright © 2017 by detakriau.com. All Rights
 
 
22:52 | WARTAWAN DETAK RIAU DIBEKALI KARTU PERS DALAM PELIPUTANNYA, JIKA MENCURIGAKAN HUB 0813-655-81599 - - - -