YOGYAKARTA (DetakRiau.com)-Penemuan jenazah yang diduga sudah puluhan tahun terkubur tetapi masih dalam kondisi utuh menghebohkan warga Dusun Toboyo, Desa Plembutan, Playen, Gunungkidul, DIY. Jenazah yang tak diketahui identitasnya itu ditemukan di pemakaman umum warga Dusun Toboyo, Rabu (15/2) lalu.
Salah seorang penggali liang lahat, Sikas menceritakan ikhwal penemuan jenazah tersebut. Saat menemukan jenazah Sikas dan seorang rekannya, mendapatkan pesanan untuk menggali liang lahat di pemakaman umum di Dusun Toboyo. Sikas pun mulai menggali pada Rabu (15/2) pagi.
'Mulai menggali sekitar jam tujuh pagi. Tetapi menemukan jenazah yang masih utuh itu sekitar jam sembilan pagi,' ucap Sikar saat ditemui, Sabtu (18/2), sebagaimana dilansir merdeka.com.
Sikas menuturkan bahwa jenazah ditemukan saat dirinya menggali liang lahat di kedalaman sekitar 1,8 meter. Alat gali yang digunakan Sikas membentur sesuatu. Sikas pun kemudian mencari tahu benda apa yang membentur alat galinya. Perlahan, Sikas mencari benda itu dengan tangannya.
Sikas pun terkejut saat benda yang membentur alat galinya ditemukan. Jenazah manusia ditemukan di liang lahat yang sedang digalinya. Padahal, menurut juru kunci makam Dusun Toboyo, lahan yang ada di tengah area pemakaman itu dalam keadaan kosong dan belum pernah digunakan.
'Saya yang pertama kali mengangkat jenazah itu. Benar-benar masih dalam keadaan utuh. Masih panjang dan kaku kondisinya,' ungkap Sikas.
Sikas menjelaskan bahwa jenazah yang ditemukan masih utuh membuatnya heran. Sebab, Sikas sudah memunyai jam terbang cukup banyak dalam mengurus jenazah yang dimakamkan. Seingatnya, Sikas sudah 86 kali mengurusi pemakaman.
'Heran saya masih utuh, cuma kain kafannya saja yang kotor. Selain itu juga tidak ada bau. Biasanya ada bau tapi jenazah yang saya temukan tidak bau sama sekali,' ungkap Sikas.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya sesosok jenazah diketemukan masih utuh di pemakaman umum Dusun Toboyo. Padahal jenazah tersebut diduga sudah puluhan tahun terpendam di dalam tanah.
Saat kain kafan dibuka, jenazah diketahui menggunakan kain sorban. Kain sorban juga tak ditemukan adanya kerusakan. Oleh perangkat desa, penemuan jenazah ini diumumkan kepada warga. Namun tak ada warga satu pun yang mengetahui identitas jenazah tersebut. Akhirnya, berdasarkan kesepakatan bersama warga, jenazah dimakamkan kembali dengan dilapisi kain kafan yang baru. (e2)
(f: merdeka.com)