DPD RI : Haluan Negara Mengatur Agar Tidak Terseok Seok Membangun
Minggu, 09 Mei 2021 - 18:16:31 WIB
 
TERKAIT:
   
 

Jakarta, detakriau.com - Peran DPD RI terkait Garis Besar Haluan Negara sangat diperlukan, hal ini mengingat pembangunan secara keseluruhan tidak terlepas dari pembangunan di daerah-daerah.

Dewan Perwakilan Daerah RI dibentuk sebagai pemenuhan keterwakilan aspirasi daerah dalam tatanan pembentukan kebijakan di tingkat pusat. Maka dari itu didalam penyusunan haluan negara, DPD RI juga perlu dilibatkan karena ini menyangkut kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.

Hal ini diutarakan Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti saat menerima Tim Kerja Pokok-Pokok Haluan Negara, PPHN, DPD RI di Jakarta, Sabtu (8/5/2021).

Ia berharap Timja Politik PPHN bisa cepat bekerja, dan segera susun strategi serta rekomendasi karena dari jajaran pimpinan perlu diberikan gambaran dan sistematika kerja terkait hal yang kita bicarakan pada hari ini, jelas LaNyalla.

Sementara itu Ketua Timja Politik PPHN DPD RI Jimly Asshiddiqie mengatakan, rapat koordinasi antara Timja Politik PPHN dan Pimpinan DPD sangat diperlukan. Hal ini dilakukan agar ada kesamaan visi dan misi dari para senator mengenai pokok-pokok haluan negara yang akan diusulkan DPD RI.

“Target saya supaya tim ini memiliki kesamaan visi misi, punya persepsi yang sama soal apa yang harus kita kerjakan. Kekompakan internal 136 orang anggota DPD RI diperlukan dalam mempersatukan persepsi terkait Kelembagaan DPD RI. Ini pekerjaan yang serius,” katanya.

Soal formula, menurut Prof Jimly, PPHN harus merupakan akumulasi dan integrasi mengenai rencana panjang mengenai pembangunan Indonesia kedepan. Tentunya dalam hal ini keterlibatan daerah menjadi salah satu isu sentral.

“Rancang bangun panjang Indonesia ini kan termasuk pembangunan daerah-daerah, maka DPD harus dilibatkan secara khusus,” katanya.

Masih terkait dengan haluan negara, wakil Ketua DPD RI Nono Sampono mengatakan perlunya benang merah serta barometer menyangkut ideologi. Ia juga menyoroti mengenai reformasi dengan berbagai perkembangan yang sudah tidak sesuai dengan garis besar haluan negara (GBHN) terdahulu.

Berbekal pengalaman Uni Soviet, negara besar, itu reformasi yang gagal dan terbelah menjadi belasan negara.

"Itu bisa terjadi kalau kita berjalan tanpa haluan negara yang jelas. Dengan adanya haluan bisa mengatur banyak hal agar kita tidak terseok-seok,” kata Nono.win

 
 
Redaksi | RSS | Pedoman Media Siber Copyright © 2017 by detakriau.com. All Rights
 
 
22:52 | WARTAWAN DETAK RIAU DIBEKALI KARTU PERS DALAM PELIPUTANNYA, JIKA MENCURIGAKAN HUB 0813-655-81599 - - - -