Antisipasi Karhutla di Riau, 6,4 Ton Garam Disemai
Minggu, 11 Juli 2021 - 19:36:14 WIB
 

TERKAIT:
   
 

PEKANBARU, detakriau.com - Satuan Tugas (Satgas) Udara Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Riau telah melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk pencegahan kebakaran di kabupaten/kota se-Riau. Sebagai antisipasi terjadinya Karhutla, sebanyak 6.400 kilogram garampun telah disemai.   

Demikian disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, M Edy Afrizal melalui Kepala Bidang Kedaruratan, Jim Gafur, Minggu (11/7/2021). 

"TMC sudah dilakukan oleh tim Satgas udara. Sampai saat ini TMC sudah delapan kali dilakukan. Sekali terbang pesawat TMC menabur sekitar 800 Kg garam, kalau delapan kali berarti sudah 6.400 Kg garam yang ditabur di awan Riau," katanya. 

Jim mengatakan, TMC dilakukan di beberapa wilayah diantaranya Kabupaten Rokan Hilir, Bengkalis, Siak, Pelalawan, Rokan Hulu, Indragiri Hulu, dan Kota Dumai. 

"Di daerah itu yang ada potensi awan, makanya garam ditebar di wilayah itu. Selain itu daerah itu juga rawan kebakaran, makanya untuk mengantisipasi terjadi kebakaran kita lakukan antisipasi dengan melakukan TMC," terangnya. 

Disamping itu, Jim menambahkan hari ini hotspot (titik panas) maupun firespot (titik api) di Provinsi Riau nihil. Meski begitu, pihaknya tetap mengajak semus masyarakat Riau untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar. Dengan begitu tahun 2021 Riau bisa bebas asap.

Bangun Sekat Kanal

Sementara itu, Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) saat ini membangun sekat kanal untuk mengantisipasi terjadinya Karhutla. Karena, saat musim kemarau menjaga keberadaan air di lahan gambut sangat penting. Namun, apabila kondisi lahan gambut kering dan tinggi permukaan airnya di bawah 4 meter, Hal ini dikhawatirkan rentan terbakar. 

Untuk antisipasi hal tersebut, Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) yang memilliki mandat untuk memfasilitasi restorasi gambut di tujuh Provinsi, telah membangun infrastruktur pembasahan gambut (IPG). 

IPG yang dibangun BRGM bertujuan untuk menjaga keseimbangan hidrologis gambut, termasuk di dalamnya mengatur tingkat kebasahan dan kelembaban gambut itu sendiri. Bentuknya bisa berupa pembangunan sekat kanal, sumur bor dan timbun kanal. 

Tahun ini pembangunan sekat kanal bersama kelompok masyarakat telah dilakukan di Provinsi Riau. Tepatnya di Desa Resam Lapis, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis. 

Menurut Sekretaris Pokmas Seroja, Iir Frimansyah, pada Sabtu (10/07/21) Desa Resam Lapis, memiliki sejarah kebakaran yang cukup hebat pada tahun 2019. Hal ini disebabkan, air yang seharusnya membasahi gambut keluar melalui parit. Berdasarkan itu lah sekat kanal dibangun di tahun ini.

"Pembangunan sekat kanal yang dilakukan Pokmas sudah dimulai sejak Juni 2021 lalu. Sejauh ini, Pokmas  bersama 15 anggotanya telah berhasil membangun 5 dari 7 unit sekat kanal yang direncanakan. Dua unit lagi akan segera kami selesaikan pekerjaannya," kata Sekretaris Pokmas Seroja, melalui keterangan resmi. 

Dalam pembangunannya, BRGM memilih areal yang memang rawan akan kebakaran. Pemilihan lokasi ini tidak lepas dari harapan pokmas agar lahan gambut menjadi basah sehingga tidak terbakar lagi. 

“Semoga dengan dibangunnya sekat kanal ini, lahan gambut di desa kami tetap basah meskipun kemarau," tandas Iir Frimansyah. (rid/mcr)

 
 
Redaksi | RSS | Pedoman Media Siber Copyright © 2017 by detakriau.com. All Rights
 
 
22:52 | WARTAWAN DETAK RIAU DIBEKALI KARTU PERS DALAM PELIPUTANNYA, JIKA MENCURIGAKAN HUB 0813-655-81599 - - - -