Telah Hadir GTOuK di Pekanbaru "Meminjamkan Tabung Oksigen GRATIS"
Selasa, 17 Agustus 2021 - 19:59:57 WIB
 
Wakil Ketua, Nata Hedy Nyo,SE. MH memeriksa Tabung Oksigen yang akan dipinjamkan kepada masyarakat dengan gratis.
TERKAIT:
   
 

PEKANBARU, detakriau.com - Kasus Covid-19 di Pekanbaru masih tinggi dan terdapat pasien yang melakukan isolasi mandiri (Isoman) di rumah yang membutuhkan oksigen. Melihat kondisi ini, Gerakan Tabung Oksigen Untuk Kemanusiaan (GTOuK) berinisiatif memberikan pinjaman tabung oksigen gratis dengan prinsip atau core valuenya yaitu:  kasih (rendah hati), komitmen(empati) dan bertanggungjawab.

Ketua Koordinator GTOuK Pekanbaru, Drg. Dony didampingi Wakil Ketua, Nata Hedy Nyo,SE. MH, Selasa (17/8/2021) mengatakan, GTOuK hadir di Pekanbaru sejak tanggal 15 Agustus 2021 lalu untuk 
memudahkan pasien Covid-19 mendapatkan tabung oksigen dan akan kami pinjamkan kepada yang lulus screening  dan stok selagi ada dan bersifat universal.

"Kami melihat oksigen semakin langka di tengah pandemi Covid-19. Untuk itulah, kami mencoba meringankan pasien Covid-19 dengan meminjamkan tabung oksigen secara gratis," sebutnya.

Nata mengatakan, saat ini, GTOUK Pekanbaru menyediakan 32 tabung oksigen dengan berbagai ukuran, mulai dari 1 kubik, 2 kubik dan 6 kubik. "Peminjaman tabung oksigen masih untuk Pekanbaru, namun tidak tertutup kemungkinan ke depannya untuk kabupaten lainnya. Kami pinjamkan lengkap dengan selang dan regulatornya. Peminjaman maksimal lima hari dan bisa diperpanjang dua hari," terangnya.

Mengenai syarat peminjaman, Nata mengatakan cukup mudah, bisa mengisi link : http:linktr.ee/tabung02 sekaligus bisa isi data screening dan di link itu ada beberaoa tip yang berguna untuk pasien yang isoman antaranya cara pemakaian tabung oksigen, latihan pernapasan pasien Covid.19  dan setelah isi formnya  tim dokter kami akan memproses link tersebut. Atau dapat juga dengan menghubungi di nomor Hp. 081378787466 - 085271475188.

Namun yang mengambil oksigen harus  orang yang tidak serumah dengan pasien Covid-19. Hal ini untuk menghindari kontak dengan keluarga pasien Covid-19.

"Bagi yang meminjam kami minta untuk mengisi kembali oksigen di tabung. Sehingga masyarakat yang memerlukan bisa terbantu dengan cepat," ujarnya.

Ketua Koordinator GTOuK Pekanbaru, Drg. Dony saat jumpa pers melalui aplikasi zoom bersama Koordinator GTOuk pusat, dr Juanli,  Senin (16/8/21) malam mengatakan, bagi masyarakat yang meminjam tabung oksigen yang perlu diperhatikan dalam perawatannya adalah menjaga regulatornya. 

"Ya, regulator ini sedikit mahal, sedapat mungkin saat dibawa dilepas saja," sebut Drg. Dony.

Untuk memudahkan masyarakat, meminjam tabung oksigen kata Drg. Dony, GTOuK Pekanbaru saat ini telah ada dibeberapa titik di Kota Pekanbaru, diantaranya di Jalan Setiabudi, Perumahan Jondul Kuantan Raya, Soekarno Hatta dekat RS Eka hospital (CW Dental Care) dan di Riau ujung (Yayasan Panglima Empat Bersaudara) Klenteng Dewa  Kim Guan Sue Jalan Kurnia II kecamatan Payung sekaki.

Sementara itu, Koordinator GTOuk pusat, dr Juanli mengatakan, GTOuk sudah hadir diberbagai kota di Indonesia, mulai dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Bandung, Surabaya, Surakarta, Balikpapan, Lampung, Makassar, Bali  dan Pekanbaru.

Dalam pertemuan melalui aplikasi zoom itu dr. Juanli juga memberikan tips-tips cara menggunakan dan merawat tabung oksigen dengan benar.

Disampaikannya, penggunaan oksigen sesuai yang dibutuhkan atau sesuai dosis anjuran dokter, penggunaan dosis rendah antara 1-2L/menit merupakan dosis perawatan yang dapat diberikan. Dosis dapat diberikan antara 3-4L/menit bila kondisi sesak semakin meningkat.

Masih kata dr Juanli,  Sebagai masyarakat awam, penggunaan tabung oksigen yang baik dan benar penting sekali untuk diketahui. Jangan sampai alat bantu napas itu dipinjam tapi tidak paham menggunakannya. Ini amat berisiko tidak membantu perbaikan kondisi pasien.

Untuk memudahkan masyarakat yang menggunakan tabung oksigen di rumah, dr. Juanli menyarankan:

1. Sebelum menggunakan tabung oksigen, pasien perlu memastikan dulu kadar oksigen dalam darahnya dengan menggunakan alat oksimeter atau pulse oxymeter.  

Setelah tahu, ini akan membantu seberapa besar daya oksigen yang diberikan ke pasien. Khusus alat ini GTOuK juga meminjamkan secara gratis kepada pasien. 

2. Lalu, yang berikutnya harus dilakukan adalah memasang humidifier atau pelembap udara.

"Humidifier diisi dengan air, usahakan airnya tidak mengandung mineral sehingga alat tidak berkarat.

3. Jika Humidifier sudah terisi air, maka lakukan pemasangan di tempat yang sudah disediakan.

4. Sekarang, siapkan kanula atau selang oksigen. Kalau lebih dari 6 Liter, tidak boleh pakai kanula melainkan selang yang ada maskernya (sungkup).

5. Ujung dari kanula dihubungkan ke humidifier, pastikan tidak ada udara yang keluar atau longgar saat memasangnya.

6. Kemudian oksigennya dinyalakan untuk memastikan apakah oksigen dalam tabung benar ada atau tidak. Caranya, buka krannya yang ada di atas tabung. Pastikan di manometer jarumnya mengarah ke warna hijau yang artinya oksigen di dalam tabung terisi penuh.

7. Jika sudah, sekarang waktunya mengukur berapa banyak oksigen yang dibutuhkan dengan mengatur alat di sisi ujung yang memiliki derajat angka dan ada bola besi hitam di dalamnya. Saat alat ini diukur ke angka yang diharapkan, pastikan air di dalam humidifier bergejolak.

8. Sekarang waktunya pakai selang oksigen. Pertama, pasang dua kanul yang ada di selang ke dalam hidung. Kemudian, selang yang lainnya dikaitkan di telinga. Di bagian bawah kanul ada penguncinya. Jadi, kalau mau ketat tinggal dikencangkan, kalau mau sedikit longgar, tinggal diatur pada bagian kuncinya.

Selain itu kata dr Juanli,  Agar keberadaan alat ini tidak menyebabkan hal-hal yang merugikan, ada  beberapa hal yang harus dilakukan jika pasien memakai tabung oksigen saat isoman.

Perhatikan jarak penempatan tabung oksigen dari tempat-tempat yang mengeluarkan api. Jarak aman untuk menempatkan tabung oksigen dari sumber api adalah 1,5-3 meter.

Untuk menghindari terjadinya kebakaran, kata dr Juanli, usahakan tidak memakai alat-alat listrik yang berpotensi memercikkan api saat memakai tabung oksigen.

"Jauhkan cairan yang mudah terbakar dari tabung oksigen. Bahkan losion mengandung alkohol, sebaiknya tidak dioleskan pada pasien saat sedang menghirup tabung oksigen," sarannya.

Masih kata dr Juanli, Jangan membersihkan tabung oksigen dengan cairan yang mudah terbakar. Menggunakan air lebih aman untuk membersihkannya.

"Pastikan semua orang mengetahui aturan untuk tidak menyalakan api, misalnya merokok, di tempat Anda menyimpan tabung oksigen. Menempelkan tanda dilarang merokok di tempat tabung oksigen berada merupakan salah satu cara efektif memberi tahu semua orang," saran Koordinator GTOuK pusat ini. (rls)


 
 
Redaksi | RSS | Pedoman Media Siber Copyright © 2017 by detakriau.com. All Rights
 
 
22:52 | WARTAWAN DETAK RIAU DIBEKALI KARTU PERS DALAM PELIPUTANNYA, JIKA MENCURIGAKAN HUB 0813-655-81599 - - - -