PEKANBARU, detakriau - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru mencatat, ada sekitar 8.900 tenaga harian lepas (THL). Ribuan honorer itu tersebar di seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Namun, ribuan THL tersebut belum mendapatkan titik terang. Sehingga wacana penghapusan THL di lingkungan pemerintah bikin risau sebab terancam 'nganggur'.
Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru M Jamil mengatakan dari 8.900 lebih THL yang tersebar di masing-masing OPD Pemko Pekanbaru. "Jumlah itu termasuk tenaga ahli, supir, pramusaji, cleaning service (CS), satpol PP, damkar, dishub, penyapu jalan, OP yang ada di PUPR dan Perkim, dan guru yang katagori THL, jadi itu totalnya 8900-an," ujarnya, Rabu (29/6/2022).
Dari total jumlah THL itu, terbanyak berada di Dinas Linkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK). "Paling banyak itu tentu di DLHK, di DLHK itu sekitar 1600 semuanya," ucapnya.
Terkait nasib THL yang akan dihapuskan pada tahun 2023 mendatang. Pihaknya belum bisa memastikan seperti apa langkah berikutnya. "Belum, kita masih mendata dan ini akan menjadi acuan kita, kalau seandainya pemerintah pusat nanti meminta data ini ya kita kasih," kayanya.
Menurutnya, dengan pendataan ini, Pemko tidak lagi repot-repot melakukan pendataan jika diminta oleh Pemerintah Pusat. "Kita sodorkan, kita beri data semuanya. Dan ini kan rata-rata di bidang layanan semua, baik yang terdata di penyapu jalan, ada juga di perkantoran, layanan informasi di masyarakat dan lainnya," terangnya.
Jamil menyebut, pendataan ini dilakukan hanya untuk mengetahui berapa jumlah pegawai Pemko Pekanbaru selain ASN.
"Kita hanya ingin tahu saja berapa jumlah pegawai kita yang tidak ASN. Mana tau ada langkah-langkah berikutnya dari pemerintah pusat, jadi kita siapkan, supaya tidak repot nantinya," pungkasnya. (HRC/rid)
